Hari yang ditunggu - tunggu akhirnya datang. Acara musik pertama untuk Haechan, Beomgyu dan Jeongin. Mereka bertiga dengan kompak terheran - heran masuk ke bagian deretan ruang tunggu untuk para grup yang akan tampil. Untuk menjaga image dan memang harus menunjukkan prilaku baik, Haechan, Beomgyu dan Jeongin menyapa beberapa grup sambil membagi - bagikan album mereka.
Saat ini Haechan, Beomgyu dan Jeongin masuk ke sebuah ruang tunggu dari seorang solois berwajah tampan yang debut 3 tahun lalu, Taehyun namanya.
"Waaah bagus desain albumnya," puji Taehyun.
"Terimakasih sunbaenim," balas Beomgyu dengan senyuman lebar.
"Pantas saja sampai terjual sebanyak ratusan ribu copy ya," kata Taehyun, "Kalian masuk sebagai 10 boygrup yang menjual album debut terbanyak lho."
"Kami hanya berusaha sekeras kamu sunbaenim," kata Haechan yang berusaha rendah hati.
"Sukses terus ya dan mudah - mudahan di kemudian hari kita bisa melakukan kolaborasi," kata Taehyun.
Haechan Beomgyu dan Jeongin mengucapkan terima kasih dengan nyaris bersamaan. Setelah di rasa cukup, mereka bertiga pergi keluar dan melangkah kembali menuju ruang ganti mereka karena memang sudah menyapa semua grup.
Haechan, Beomgyu dan Jeongin begitu masuk langsung duduk di sofa yang tersedia.
"Album kita itu terjual berapa banyak sih?" tanya Jeongin yang jadi penasaran.
"Tidak tahu juga. Jimin hyung tidak bilang," kata Beomgyu.
"Bisa di cek... zaman sudah canggih dan aku tahu caranya," kata Haechan yang kemudian mengeluarkan handphonenya.
Haechan beberapa detik mengetik sesuatu di sebuah halaman website. Tidak menunggu lama munculah jumlah album yang terjual dari grup Knight.
"Waaaah... banyak sekali," kata Jeongin yang tidak percaya melihat angka, "Aku tidak sangka kalau sampai terjual lebih dari 500rb."
"Kita bahkan mengalahkan trio ubur - ubur," Beomgyu ikut tersenyum lebar.
"Tunggu teman - teman...." Haechan menatap serius pada dua temannya, "Ada yang mencurigakan."
"Apa?" tanya Beomgyu dengan wajah heran.
Haechan memberikan kode agar teman - temannya mendekat. Mereka membentuk lingkaran yang rapat agar tidak ada yang bisa mendengar.
"Sepertinya ini para daddy yang beli banyak," bisik Haechan.
"Ya enggak apa - apa kan," kata Beomgyu.
"Ya enggak juga," Haechan masih menatap serius pada dua temannya, "Bayangkan kalau mereka membeli satu orang masing - masing 100.000 copy, itu artinya penggemar kita sebenarnya hanya 5 orang lebih dikit."
"Heh... kau tidak ingat saat showcase banyak yang melihat," kata Beomgyu, "Bahkan di halaman penggemar kita yang ada di Instagram banyak juga penggemar dari luar negeri kan."
"Kalau menurutku sih pada Daddy tetap beli, dan mungkin belinya banyak tapi... tidak mungkin mereka beli sampai 100.000 per orang," kata Jeongin.
Haechan terdiam sejenak, "Aku tetap curiga... nanti aku tanyakan pada Jungkook hyung."
"Ingat ya Haechan, kau tidak boleh sampai terkena skandal karena menemui Jungkook hyung ya," Jeongin berusaha mengingatkan.
"Tenang saja, aku bertanya lewat handphone kok," kata Haechan.
Diskusi selesai, lingkaran di bubarkan dan tidak berapa lama muncul produser lapangan yang memberi tahu mereka bertiga untuk bersiap - siap.
"Ayo... kita harus bersemangat," kata Haechan.
"Yooossshaaaa!!!!" Beomgyu berteriak dengan kata aneh.
"Knight knight Knight semangat!!!" dan terakhir Jeongin yang berteriak keras penuh semangat.
@@@@@
Haechan, Beomgyu dan Jeongin benar - benar bahagia ketika penampilan mereka di acara musik pertama bisa dibilang sangat sukses. Penggemar mereka ternyata memang banyak, walaupun Haechan tetap saja ada kecurigaan jika para penggemar itu palsu dan dibayar para Daddy.
"Iya kan... jangan - jangan mereka itu orang - orang bayaran," kata Haechan ketika berada didalam mini Van perjalanan menuju asrama mereka.
"Diem Chan... ada artikel yang nulis buruk tentang kita," Jeongin menyodorkan handphonenya untuk Haechan membaca artikel yang dia maksud.
Haechan menerima handphone Jeongin dan mulai membacanya.
'Netizen melihat ada keanehan pada grup idol yang baru debut seminggu lalu yaitu Knight. Pasalnya mereka adalah grup yang debut pertama kali di sebuah perusahaan kecil, tetapi memiliki asrama yang bagus seperti layaknya grup sukses yang sudah debut bertahun - tahun. Para netizen mengungkapkan berbagai pendapat mereka, sebagian berpendapat jika para member adalah anak - anak orang kaya yang iseng saja menjadi idol. Sementara yang lain berkomentar jika mereka memiliki donatur dalam tanda kutip yang membantu mereka dengan imbalan hal lain....'
"Mulai mengerikan hidupku ini rasanya ya," kata Haechan.
"Anak - anak..."
Haechan, Beomgyu dan Jeongin menolehkan kepala kedepan, dimana seorang laki - laki bertubuh kurus tinggi berambut keriting bernama Lee Kwangsoo yang menjadi manager mereka memanggil mereka dengan suara lembut.
"Jangan dipikirkan artikelnya, Jimin sedang melakukan wawancara untuk menyelesaikan masalah itu," kata Kwangsoo.
"Aku baru kali ini merasakan hidupku di komentari orang banyak secara bebas seperti ini, rasanya mengerikan juga," Beomgyu membaca komentar - komentar yang ada di bagian bawah artikel.
"Di era modern teknologi saat ini, orang biasa saja bisa mendapatkan berbagai komentar menyakitkan kan, apalagi kalian yang sudah menjadi selebriti," kata Kwangsoo sambil masih konsentrasi menyetir mobil, "Kuncinya hanya satu kok kalau kalian mau hidup lebih tenang."
"Apa Kwangsoo hyung?" tanya Jeongin.
"Jangan pikirkan apa yang tidak perlu kalian pikirkan," jawab Kwangsoo, "Seperti komentar - komentar buruk itu.. kalau membuat kalian tidak nyaman ya sudah tidak usah dipikirkan."
Beomgyu kemudian menutup artikel, berhenti membaca komentar buruk tentang grupnya, "Benar juga... aku gak mau baca komentar buruk lagi."
"Kwangsoo hyung bijak sekali, kalau jadi manager idol memang ada pelatihan dulu ya agar memahami situasi," kata Haechan.
Dari kaca spion yang berada ditengah, Haechan, Beomgyu dan Jeongin bisa melihat senyuman getir di wajah Kwangsoo.
"Aku dulunya aktor," kata Kwangsoo, "Dan menyerah pada keadaan buruk dengan memilih keluar dan menjadi orang biasa lagi."
Mendengar ucapan Kwangsoo, suasana menjadi kurang nyaman. Ada atmosfer kesedihan yang masuk ke dalam hati Haechan, Beomgyu dan Jeongin.
"Maaf ya hyung..." ucap Haechan dengan suara lirih. Dia tidak tahu sama sekali kalau Kwangsoo dulunya adalah aktor.
"Tidak apa - apa, bukan salah kalian kok," Kwangsoo menoleh sebentar kearah belakang, "Mau jajan es krim dulu tidak?"
Mata Haechan, Beomgyu dan Jeongin langsung terbuka senang.
"Ayo.. ayo... kita kan tidak ada jadwal diet," ucap Jeongin semangat.
"Aku mau yang 3 scoop dengan rasa berbeda," Beomgyu sudah membayangkan es krim nikmat dimulutnya.
"Kemudian ditambah jelly dan taburan meses ya, pasti lebih enak," kali ini Haechan yang membayangkan enaknya es krim. Dan mendadak dia teringat pada Jungkook. Haechan mengambil handphonenya, mengirimkan chat dengan senyuman lebar.
Dari : Haechan
Untuk : Jungkook
'sayangku... aku sudah selesai syuting untuk acara musik dan sedang perjalanan menuju toko es krim. Jadi ingat es krim yang aku lelehkan di penismu... kapan kita bisa ketemu?? Enchan kangen penis daddy.'
Dan tidak lupa Haechan menambahkan emot cium dan manyun di akhir pesannya.
"Siap meluncur beli es krim..." kata Kwangsoo.
"Ayooo!!!!" teriak Beomgyu, Haechan dan Jeongin dengan penuh semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL 🔞🔞🔞
FanfictionPerjalanan karir dari Haechan, Beomgyu dan Jeongin yang ternyata penuh lika liku dan intrik permasalahan. sampai akhirnya mereka bertemu dengan 5 sugar Daddy yang menawarkan bantuan. tapi tentu saja tidak ada yang gratis di dunia ini. WARNING!! BOYS...