Taehyung menutupi tubuh telanjang Haechan yang berbaring di atas ranjang. Haechan tertidur dengan begitu pulas dan wajar saja, karena Haechan baru saja menyelesaikan tugasnya melayani Taehyung dan Mingyu. Laki - laki berusia 20 tahun dengan kulit agak gelap ini memang berisik dan sangat aktif, pantas saja jika sanggup melayani dua daddy sampai berjam - jam. Walaupun Taehyung terkadang tidak tega.
Taehyung memastikan Haechan tidak kedinginan, ia menyempatkan diri mencium kening Haechan sebelum akhirnya melangkah keluar dari kamar tidur. Beberapa menit Taehyung memandang pada wajah damai Haechan yang tertidur. Bulu mata yang tidak terlalu panjang namun membuat mata Haechan tetap terlihat manis. Pipi yang agak berisi, suka sekali Taehyung menghujani pipi gembul Haechan dengan ciuman. Kemudian belah bibir Haechan yang terasa manis setiap kali dia kecup dan setiap kali dia lumat.
Taehyung menggelengkan kepala, dia tidak boleh terpedaya dan masuk kedalam pesona seorang Lee Haechan. Hubungannya dengan Haechan hanya sekedar daddy dan baby saja, tidak boleh lebih. Tidak boleh.
Kaki Taehyung melangkah keluar, melewati ruang santai kemudian mendekat pada Mingyu yang sedang menikmati segelas wine di mini bar. Taehyung duduk di samping Mingyu, membiarkan orang yang lebih muda menuangkan anggur untuknya.
"Hyung, kau tidak jatuh hati pada Haechan kan," kata Mingyu.
Taehyung menoleh pada Mingyu. Ia bingung hendak bereaksi apa pada awalnya namun kemudian dia tertawa lirih
"Jangan tertawa saja. Jawab pertanyaanku hyung," kata Mingyu yang sedikit memaksa kali ini
"Kau kan sudah bersamaku dalam waktu cukup lama… masa seperti itu masih saja kau pertanyakan," balas Taehyung.
"Jadi kesimpulannya…" Mingyu menatap pada Taehyung sambil menggoyangkan gelas berisi sedikit red wine. Ia benar - benar menunggu jawaban dari Taehyung.
Taehyung memilih untuk tidak menatap pada Mingyu kali ini. Baru beberapa menit lalu dia bertarung dengan dirinya sendiri agar tidak jatuh hati pada Haechan dan kini Mingyu malah menanyakan sesuatu yang dia hindari.
“Bagiku Haechan, Beomgyu dan Jeongin hanya pemuas nafsu saja. Tidak ada yang istimewa dari mereka,” Taehyung meminum isi gelasnya yang tinggal sedikit. Jawaban yang singkat namun terasa berat diucapkan oleh Taehyung. Ada sesuatu di hatinya yang terasa sakit saat ia mengucapkan kalimatnya sendiri.
“Kau yakin?” Mingyu kembali bertanya.
Kali ini kepala Taehyung menoleh kearah Mingyu. Dua bola matanya menatap tajam pada sosok yang lebih muda disampingnya ini, “Dengar ya… aku tidak suka ketika kau bertanya hal yang sama berulang - ulang seakan kau meragukan jawabanku. Aku sudah menjawab dengan cukup jelas. Aku tidak mencintai Haechan dan dia hanya aku anggap pemuas nafsu saja. Jika nanti aku bosan, aku juga akan meninggalkan Haechan dan berganti menikmati yang lain.”
Mingyu meletakkan gelas yang sudah kosong, dari pantulan gelas ia bisa melihat jika Haechan berdiri di ujung ruangan dan menatap lurus kearah Taehyung. Mungkin Haechan mendengar ucapan menyakitkan dari bibir Taehyung, tapi Haechan memilih untuk tidak berkata apapun dan membalikkan badan. Mingyu tersenyum lebar, jari jemarinya bergerak melingkar pada bagian atas gelas.
Taehyung menatap heran pada sikap Mingyu yang cukup aneh.
“Kalau begitu setelah 3 bulan aku akan mengejar Haechan. Akan kumiliki dia sebagai kekasihku dan bukan sebagai baby sugar lagi,” kata Mingyu yang kembali menuangkan anggur merah pada gelas Taehyung.
Tatap mata Taehyung dan Mingyu bertemu, bukan dalam tatapan persahabatan yang selama ini terjadi. Bukan pula dalam tatap mata senior yang menjaga juniornya atau tatap mata junior yang menghormati seniornya.
Mingyu tidak menunggu jawaban dari Taehyung, ia menyentuhkan gelasnya pada gelas Taehyung dan melangkah pergi dengan senyuman yang masih lebar. Jika dianggap ucapannya hanyalah bohong tentu saja tidak. Mingyu akan benar - benar mengejar Haechan dan mendapatkan Haechan untuknya sendiri, tentu saja setelah 3 bulan training ini selesai. Dan itu… masih ada sekitar 2 bulan setengah lagi. Mingyu akan bersabar.
@@@@@
Haechan bahkan membatalkan niatnya untuk mengambil minuman karena mendengar ucapan Taehyung tadi. Seharusnya dia merasa biasa saja dengan ucapan Taehyung. Semua yang diucapkan memang benar, dia hanya baby sugar yang disewa untuk memuaskan Taehyung, Jungkook, Johnny, Bangchan dan Mingyu. Haechan juga tidak berharap akan dicintai oleh salah satu daddy sugar itu sepetri di cerita drama boys love atau di fanfiction.
Semenjak awal Haechan juga sadar diri kok, tapi kenapa rasanya sakit sekali mendengar ucapan Taehyung seperti tadi. Seakan - akan dia berharap dan seakan - akan Taehyung jijik sekali padanya. Menyebalkan.
Haechan membalikkan badannya diatas ranjang dengan hentakan cukup keras karena kesal. Ia yang sedang jengkel malah dikejutkan dengan sosok Mingyu yang masuk kedalam kamar.
Haechan membalikkan badannya lagi karena tidak mau menatap pada Mingyu.
“Aku bawakan minuman untukmu Haechan, kau haus kan makanya tadi mau ke dapur,” kata Mingyu yang duduk disamping Haechan.
Haechan bangkit duduk, menatap pada Mingyu yang kemudian menyodorkan sebotol air mineral kepadanya. Mingyu bahkan sudah membukakan tutup botol mineral untuknya dan ia tinggal menikmatinya. Rasanya nikmat sekali ketika air mineral masuk ke dalam tenggorokannya. Haechan nyaris menghabiskan seluruh isi botol. Ia menatap dalam diam pada Mingyu.
“Sudah hilang hausnya kan…” Mingyu mengambil botol dari tangan Haechan, menutupnya kembali dan meletakkan diatas nakas, “Sudah ayo tidur.. besok kau masih harus latihan lagi kan.”
Haechan menatap pada Mingyu yang memposisikan diri tidur disampingnya, “Daddy mau tidur disini? Jeongin kau tinggal begitu saja di kamar sebelah?”
“Jeongin sudah ada yang menemani,” kata Mingyu yang mengelus lembut pada tangan Haechan. Ia tersenyum lembut dan tanpa mengatakan apapun namun meminta Haechan untuk berbaring di sampingnya.
Haechan tidak mau bertanya siapa yang menemani Jeongin disaat dia sudah bisa menebak siapa yang menemani Jeongin tidur malam ini. Haechan memilih menurut pada Mingyu, ia berbaring di samping tubuh laki - laki tampan dengan tubuh kekar ini. Haechan bahkan memeluk tubuh Mingyu dan meletakkan kepala diatas dada bidang Mingyu.
"Terima kasih hyung," ucap Haechan dengan suaranya yang mulai serak.
"Terima kasih untuk apa? Karena aku mengambilkan minuman untukmu?" tanya Mingyu.
Haechan memejamkan mata, "Terima kasih sudah menemaniku dan menghiburku."
Mingyu mengelus lembut pada rambut Haechan, "Memang kau terluka karena apa sampai aku harus menghiburmu?"
Haechan terdiam.
"Ucapan Taehyung Hyung kah?"
Tebakan Mingyu benar dan itu membuat Haechan semakin diam.
"Tidak usah khawatir, tidurlah..." ucap Mingyu dengan senyuman lebar, "Aku akan menjagamu."
Mendengar kalimat Mingyu, bibir Haechan menyunggingkan senyuman. Jika di drama romantis, orang baik seperti Mingyu ini yang akan tersakiti dan kalah. Si pemeran utama pasti akan memilih sosok yang menyakiti seperti Taehyung. Jika ternyata Haechan adalah tokoh utama di cerita ini, apa dia akan memilih Mingyu yang baik kepadanya atau ternyata dia tetap sama seperti tokoh utama di drama romantis, memilih Taehyung yang sudah menyakitinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL 🔞🔞🔞
FanfictionPerjalanan karir dari Haechan, Beomgyu dan Jeongin yang ternyata penuh lika liku dan intrik permasalahan. sampai akhirnya mereka bertemu dengan 5 sugar Daddy yang menawarkan bantuan. tapi tentu saja tidak ada yang gratis di dunia ini. WARNING!! BOYS...