Haechan melingkarkan tangannya pada leher Jungkook, ia memeluk erat seakan takut jatuh padahal sudah beberapa kali juga dia digendong seperti ini oleh Jungkook. Di gendong ala anak koala yang dibawa kemana - mana oleh induknya.
“Bosen enggak sama daddy terus?” tanya Jungkook setelah memberikan ciuman lembut di pipi Haechan, “Atau sebenarnya di dalam hati kau sudah berharap untuk bersama dengan daddy Johnny?”
“Aku sih enggak bosan karena memang enggak bisa memilih,” kata Haechan yang menangkup wajah Jungkook, “Tapi sepertinya daddy yang akan bosan. Terus nanti setelah kontrak yang tinggal 2 bulan kurang ini selesai, kau akan mencari baby sugar lainnya. Yang masih imut, yang masih semok, yang lubangnya masih rapat karena belum di dobel.”
Jungkook tahu memang seperti inilah resiko jika berhadapan dengan uke yang baru beranjak dewasa. Kesalahannya diungkit terus menerus, tapi… Jungkook tidak akan marah - marah seperti Johnny dan kasar pada baby sugar mereka. Jungkook yang memasuki salah satu kamar tamu di lantai 2 rumah Taehyung kemudian duduk di sebuah sofa dengan posisi Haechan ada di pangkuannya.
“2 bulan yang akan datang, walaupun aku dan 4 daddy lainnya ingin bersama kalian, tetap saja tidak bisa,” kata Jungkook.
“Kenapa? Kalian sudah punya pengganti kami bahkan semenjak sekarang?” tanya Haechan, "Segitu enggak menariknya aku Dimata kalian, jadinya sudah mulai mencari yang lain. Apa gara - gara aku gendut?"
“Bukan Chan…” Jungkook mengelus lembut pada wajah Haechan, “Dua bulan lagi kalian debut kan. Image kalian kalau sampai rusak, maka sia - sia semua perjuangan kalian selama ini. Jadi… selama kalian menjadi idol, walaupun aku dan 4 daddy lainnya benar - benar mencintai kalian akan sebisa mungkin kami tahan biar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.”
Haechan menatap lurus kearah Jungkook, begitu pula tatap mata Jungkook yang bertemu dan enggan melepaskan tatap mata dari Haechan. Mungkin semenjak pertemuan mereka berdua, saat ini adalah tatap mata paling intens diantara mereka berdua. Baik Jungkook maupun Haechan sama - sama tidak mau melepaskan pandangan mata mereka. Sampai kemudian Jungkook berinisiatif menggerakkan kepalanya lebih dulu, mendekat pada Haechan dan melumat lembut pada bibir Haechan.
Haechan menikmati lumatan - lumatan lembut dari bibir Jungkook di bibirnya, tangannya mengelus lembut pada dada Jungkook. Dia bahkan berani memasukkan tangannya kedalam kemeja Jungkook dan mengelus lembut pada dada bidang Daddy tampan di depannya ini.
Tautan bibir Jungkook dan Haechan terlepas, menyisakan benang Saliva yang menyambung diantara keduanya. Haechan dengan wajah malu - malu mengusap sudut bibirnya. Kepalanya tertunduk, baru kali ini dia menikmati ciuman yang terjadi di antara dirinya dan sugar Daddy. Haechan terbiasa menikmati rasa nikmat dari bercinta, namun kali ini terasa berbeda. Ada debar - debar di hatinya yang tidak dia rasakan bersama dengan Daddy yang lain.
Jungkook mengangkat pelan kepala Haechan yang masih tertunduk malu. Tatap mata mereka kembali bertemu, begitu dalam dan sangat dalam.
Haechan tiba - tiba menyadari sesuatu dia menggelengkan kepala dan buru - buru turun dari atas pangkuan Jungkook sampai membuat Jungkook menatap heran kepadanya.
Jungkook semakin heran ketika melihat Haechan membuka kakinya, kemudian terburu - buru membuka resleting celananya.
"Eets tunggu dulu," Jungkook menahan tangan Haechan yang mau menurunkan celana dalamnya, "Kenapa mendadak terburu - buru seperti ini?"
"Aku hanya ingat kalau kita ini Daddy dan baby jadi enggak boleh jatuh cinta dan aku melaksanakan tugas saja dengan baik," kata Haechan yang sedikit memaksa menurunkan celana dalam milik Jungkook, "Johnny Hyung bilang begitu kan.. jadi ya aku juga harus tahu diri."
"Tapi Chan… aku kan bukan Johnny," Jungkook melenguh nikmat ketika merasakan penisnya digenggam oleh Haechan dan digerakkan naik turun dengan tangan Haechan. Memang gara - gara Johnny jadi seperti ini.
"Memangnya Jungkook Daddy jatuh cinta sama Chan?" tanya Haechan, "Memangnya setelah 2 bulan dan perjanjian selesai, Jungkook Daddy akan tetap bersama Haechan?"
Jungkook terdiam, Haechan ini memang tipe yang langsung bertanya mengenai apa yang mengganggu di dalam kepalanya. Sementara Jungkook tidak bisa langsung menjawab apalagi untuk pertanyaan seperti ini.
Haechan menghela nafas panjang, memang sejak awal jangan berharap pada para Daddy ini. Haechan membuka mulutnya langsung saja dia masukkan penis Jungkook kedalam mulutnya. Yah,memang dia melayani Jungkook saja dengan baik dan jangan berpikir apapun. Jangan pernah berharap mendapatkan cinta dari hubungan yang dimulai dengan perjanjian berlendir ini.
Jungkook sudah tidak mau protes apapun lagi pada Haechan, dia biarkan saja laki - laki berumur 20 tahun ini bermain dan melayaninya. Tangan Jungkook terjulur, mengelus lembut pada kepala Haechan. Berharap kalau sentuhan hangatnya bisa meluluhkan hati Haechan tapi sepertinya Haechan benar - benar ketakutan dengan perasaannya sendiri, takut kalau perasaan cinta yang mungkin ada tidak mendapat balasan. Dan berakhir dengan Haechan yang malah menggerakkan kepala dengan lebih cepat, membuat penisnya keluar masuk di rongga mulut Jungkook dengan lebih cepat. Jungkook yang mau mendramatisir keadaan akhirnya kalah dengan pelayanan Haechan yang membuatnya melayang merasakan nikmat. Jungkook benar - benar tidak bisa menolak nikmat apalagi ketika Haechan dengan sangat sengaja memasukkan penisnya hingga menabrak ujung tenggorokan. Dan karena sudah seperti ini tentu saja Jungkook menambah dengan menekan kepala Haechan agar mempertahankan posisi beberapa detik untuk tidak segera mengeluarkan penisnya.
Haechan yang mulai kewalahan karena tersedak penis besar dan panjang milik Jungkook. Ia menepuk - nepuk paha Jungkook dengan panik. Jungkook kemudian melepaskan pegangannya pada kepala Haechan dan dengan segera Haechan mengeluarkan penis Jungkook dari dalam mulutnya.
Jungkook menatap saja pada Haechan yang terbatuk - batuk cukup keras hingga wajah memerah.
"Aku bisa saja mengambilkan tisu atau minum untuk membantumu Haechan… tapi kalau kau terus menerus menuduhku tidak menyanyangi mu untuk apa juga kan," kata Jungkook, "Kalau kau ingin aku memperlakukanmu seperti pada baby sugar yang lain… maka akan aku lakukan."
Haechan menolehkan kepala ke arah Jungkook dengan airmata yang sudah berderai membasahi pipinya.
Jungkook langsung terdiam, dalam posisi duduknya masih diatas sofa dengan mata menatap lurus kearah Haechan yang tidak dia sangka sama sekali justru menangis seperti saat ini.
"Aku bukannya menuduhmu Daddy… hiks…." Haechan menghapus airmatanya sendiri, "Aku hanya berusaha mencegah rasa sakit di hati jika suatu hari nanti aku justru betulan jatuh cinta pada salah satu dari kalian berlima. Tapi yang aku dapatkan hari ini justru rasa sakit yang sangat sakit. Ak… aku…"
Jungkook menjadi benar - benar tidak tega ketika melihat Haechan menangis terisak dengan dada yang sampai naik turun. Pasti rasanya sesak sekali untuk Haechan. Jungkook memang tidak tahu bagaimana perasaan Haechan sebenarnya. Apakah laki - laki berambut hitam pekat dihadapannya ini memang mencintai salah satu dari dia dan teman - teman bejatnya hingga merasakan rasa sakit yang begitu menyesakkan. Atau sebenarnya Haechan tidak mencintai siapapun, tetapi hanya merasa sakit karena untuk mewujudkan mimpi menjadi idol, Haechan sampai harus menjual diri, menjual harga dirinya, mendengarkan ucapan dari para laki - laki bejat dan tidak bermoral jika dia adalah pelacur. Jungkook tidak pernah berada di posisi Haechan, dia tidak akan pernah tahu bagaimana perasaan Haechan yang sebenarnya walaupun mencoba memahami dan menempatkan diri sebagai Haechan. Namun setidaknya dia bisa melakukan sesuatu untuk membuat Haechan sedikit lebih tenang.
Jungkook membenarkan celananya, mendekat pada Haechan dan memeluk lembut pada tubuh Haechan yang gemetar karena tangisan. Haechan memang tidak menolak pelukan Jungkook, tetapi hatinya tetap saja terasa sakit atas apa yang terjadi. Haechan membalas pelukan dari Jungkook dengan tangisan yang terus menerus mengalir. Dengan suara isak tangis yang dia dengarkan sendiri dan pasti terdengar oleh telinga Jungkook. Haechan tidak berusaha menarik simpati siapapun dengan tangisannya. Sama sekali tidak. Dia hanya merasa semua yang dia lakukan memang salah dari awal. Dia hanya terus menahan dan terus menahan untuk tidak larut dalam perasaan cinta yang pasti akan menyiksanya. Namun, siapalah Haechan ini yang pada akhirnya memang hanya manusia biasa dan berakhir menumpahkan tangisannya. Haechan tidak memungkiri keinginannya untuk disayangi. Tetapi dia juga menyadari, bagi Jungkook, Taehyung, Mingyu, Bangchan dan Johnny dia hanya seorang pelacur yang setelah melaksanakan tugas memuaskan nafsu para daddy ya sudah… berakhir sudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL 🔞🔞🔞
FanfictionPerjalanan karir dari Haechan, Beomgyu dan Jeongin yang ternyata penuh lika liku dan intrik permasalahan. sampai akhirnya mereka bertemu dengan 5 sugar Daddy yang menawarkan bantuan. tapi tentu saja tidak ada yang gratis di dunia ini. WARNING!! BOYS...