3. Control

1.9K 95 5
                                    

Setelah menghabiskan waktu weekend kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menghabiskan waktu weekend kemarin. Hari ini, Virgo dan Gemini kembali menjalankan rutinitasnya sebagai mahasiswa. Keduanya sama-sama baru menginjak semester 3, dengan jurusan yang berbeda.

Gemini turun dari motor Virgo yang sudah terparkir rapih bersama jejeran kendaraan lain. Perempuan itu bergerak untuk membuka helm, tetapi kalah cepat oleh gerakan Virgo yang membantunya melepas.

Jadinya, Gemini hanya diam di tempat saat lelaki itu membukakan helm-nya.

Lalu, keduanya jalan bersama menuju fakultas Hubungan Internasional, jurusan yang Gemini ambil.

“Virgo, kamu enggak perlu nganter aku sampe kelas kok,” ucap perempuan itu.

“Gue mau liat lo sampe masuk kelas. Biar nggak kegatelan ke cowok.”

Ya, beginilah sikap Virgo. Gemini cemberut. Lelaki itu selalu menuduh dan mengira Gemini selingkuh terus. Padahal, mana berani dirinya melakukan itu? Di tatap Virgo saja sudah cukup membuat merinding.

“Aku nggak kaya gitu.” Gemini membela diri – meluaskan sabar.

“Buktinya kemarin? Di tinggal sebentar udah ada yang nempel," sindiran Virgo membuat Gemini sakit hati.

Terlebih, Virgo seolah mengatakan bahwa Gemini murahan. Meski tidak secara gamblang lelaki itu ucapkan. Sakit hati tentu saja, tetapi Gemini tak bisa melakukan apapun.

Dia terus berjalan, dengan Virgo di sampingnya yang senantiasa memasukkan tangan ke saku celana. Lelaki itu membuat para mata perempuan menatapnya betah.

Bahkan lingkungan fakultasnya Gemini sudah tahu. Bagaimana bucinnya Virgo terhadap Gemini. Tidak aneh lagi, jika Virgo sering berjalan di samping Gemini seperti ulat menempel pada daun.

Mereka berbeda. Entah mengapa, Gemini selalu merasa seperti itu jika di samping Virgo.

Seperti saat ini contoh kecilnya. Gemini terus menunduk karena tidak percaya diri. Bukan karena wajahnya tidak cantik, hanya saja, seperti ada hal yang membuat Gemini malu. Sedangkan Virgo mendongak penuh percaya diri.

Perempuan itu meremas jemarinya yang kembali berkeringat dingin. Semula jari yang bertaut itu gugup, namun ketika Virgo meraih tangannya– membawa jemari Gemini untuk di genggam, keresahan Gemini sirna begitu saja. Lelaki tersebut membuat dirinya lebih sedikit percaya diri.

Menoleh ke arah tunangannya, Gemini menatap jakun menonjol tersebut tertarik. Setiap gerakan jakun itu, mengundang keinginan Gemini untuk menyentuhnya.

Virgo menoleh ke arahnya, Gemini langsung menunduk kembali.

“Sana masuk.”

Mereka sampai di depan kelas Gemini. Perempuan itu menoleh ke dalam, sudah cukup banyak teman-temannya di dalam sana. Tetapi ia belum beranjak, masih berdiri di tempat.

VIRGO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang