19. Wounds and Love

1K 62 6
                                    


Pagi ini, Virgo dan Gemini mendapati jadwal yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, Virgo dan Gemini mendapati jadwal yang sama. Setelah memarkirkan mobil dan sabuk pengamannya, lelaki tersebut langsung menoleh pada Gemini dan menciumnya.

Kebiasaan yang tak pernah terlewatkan. Karena Virgo memiliki salah satu bahasa cinta melalui physical touch, wajar jika hal semacam itu tak pernah terlewat.

“Ingat omongan lo kan? Cari kelompok lain, atau nggak usah ikut sama sekali.” Seolah itu hal mudah, Virgo berbicara sambil tersenyum penuh penekanan.

Gemini mengangguk. “Aku coba bilang dulu.”

Good. Itu biar lo enggak ada kesempatan buat selingkuh sayang. Sekalipun nanti dosen lo ngga kasih izin, tetap turuti omongan gue, ngerti kan?” Setelahnya, Virgo keluar terlebih dahulu.

Gemini buru-buru menyusul, mengikuti langkah Virgo dari belakang— yang kemudian lelaki tersebut menoleh dan mengangkat satu alisnya.

“Lo ngerti posisi lo kan? You're my girl. Jangan jalan di belakang gue kaya babu sayang.”

Tanpa Virgo berbicara seperti itu pun, sebenarnya Gemini merasa dirinya lebih tepat di sebut babu daripada kekasih. Lantaran, lelaki tersebut lebih sering berbuat seenaknya, sehingga dirinya membuat opini sendiri.

Virgo mengulurkan tangannya sembari berkata. “Hold my hand."

Kemudian mereka berjalan beriringan, dengan rutinitas Virgo yang selalu mengantarkan tunangannya terlebih dahulu ke kelas.

📎📎📎

“Ratu, kita bisa tuker kelompok nggak? Ternyata Virgo enggak bolehin gue buat satu kelompok sama anak cowok.”

Langsung berbicara pada intinya adalah yang Gemini lakukan, setelah mendapatkan izin dari dosen dengan alasan yang cukup baik. Meskipun dengan tremor untuk mendapatkan izin tersebut, Gemini tak ada pilihan lain.

Ratu yang semula tengah memoleskan kutek di kukunya, mendongak menatap Gemini yang memasang wajah memelas penuh mohon.

Ratu memasang wajah malas. “Putus aja mending girl. Walaupun dia ganteng, tajir melintir. Kalau banyak ngatur terus lama-lama masuk rumah sakit jiwa lo njing! Masa cuma tugas kelompok posesif bener?? Dia punya riwayat gangguan mental kali?” bisik-bisik Ratu berbicara.

Gemini terkikik ringan mendengar penuturan temannya itu. Salah satu teman yang lumayan dekat untuk saling mengobrol dengannya. Meskipun Gemini tidak memiliki teman dekat, namun untuk teman seperti Ratu yang bisa di ajak mengobrol, untungnya Gemini masih memilikinya.

“Kamu hina dia di depan tunangannya?”

Ratu terbatuk mendengar penuturan tersebut. “Kesurupan lo?? Segala belain. Biasanya ngeluh.”

VIRGO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang