14. Stubborn Man

1.1K 78 0
                                    

Virgo melangkahkan kaki ke kediaman Gemini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Virgo melangkahkan kaki ke kediaman Gemini. Sembari memutar kunci mobil dan bersiul, lelaki itu berjalan santai. Sebenarnya, Virgo cukup penasaran pada mobil yang terparkir di luar gerbang. Tetapi ia tak mau perduli.

Sambil terus melangkah—Virgo memasuki rumah minimalis tersebut. Kedua alisnya langsung bertaut; saat melihat kehadiran lelaki asing yang tengah duduk di ruang tamu. Jadi dia pemilik mobil di depan?

Ketukan sepatu Virgo yang nyaring, membuat kedua orang yang berada disana menoleh. Terutama Soraya yang terkejut dan langsung berdiri.

“Cewek gue mana?” tanya Virgo langsung pada intinya. Dia tak menyelipkan sedikit pun sopan santun.

Soraya berdehem sebentar —mengusir rasa gugupnya— sebelum menjawab sang cikal bakal calon adik ipar yang tak memiliki attitude.

“D-dia masih tidur. Lo mending balik dulu.”

Tetapi Virgo malah mendengus sambil tersenyum remeh. Dia memutar kunci sembari melirik sekilas ke arah lelaki yang duduk tenang di sofa. Sekali lihat pun, Virgo tahu mereka satu kebangsaan.

Konnichiwa,” sapanya, pada Akio—sembari mengangkat tangan, sebagai bentuk sapaan.

Akio pun membalasnya dengan senyuman simpul.

“Lo di bantu dia buat bayar hutang?” Virgo kembali menatap Soraya. “Emang bisa?” tandasnya, remeh.

“Bukan cuman hutang uang, tapi juga nyawa. Don't forget that kakak ipar~” Virgo menyengir jahil.

Sontak Soraya menatap Virgo sedikit gentar. Dia meneguk ludah gugup. Lupa pada hutangnya yang satu itu.

Tanpa mendengar; Virgo malah berjalan menuju kamar Gemini tanpa perduli akan perkataan Soraya di awal.

“Virgo, lo boleh bawa dia lagi—tapi tolong jangan bersikap seenaknya.” Soraya menahan langkah lelaki tersebut dengan memegang tangannya.

“Lagian dia lagi tidur. Mending lo pulang dulu.” Soraya meminta. Nadanya pelan karena segan.

Virgo menoleh malas. Ia menatap Soraya dengan sinis. “Siapa lo ngatur-ngatur gue?”

Soraya menggeleng. Menjelaskan dengan tegas, tidak bermaksud demikian.

Virgo menarik lengannya, membolakan kedua mata dengan begitu jutek. Segera—ia berjalan kembali menuju kamar Gemini.

“Seenggaknya dia nggak akan main tangan ke adek lo kan?” tutur Akio—membuat Soraya menoleh sambil mengerang kesal.

Yah, seenggaknya begitu— dia cinta mampus sama Gemini.”

Soraya menghembus, seraya mengusap rambutnya ke belakang dengan sedikit cemas.

Sit back calmly,” ujar Akio membuat gerakan dengan dagunya.

Saat sudah tiba di depan pintu tunangannya, Virgo langsung masuk dengan santai— namun tak melihat sang pemilik kamar. Kemudian ia memilih duduk di ujung ranjang, sambil bersiul lagi.

VIRGO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang