[WELCOME! SAVE IN YOUR LIBRARY!]
***
Satu yang Virgo tahu, dia terjatuh pada lubang hati milik Gemini.
Satu yang Gemini tahu, dia terjebak pada lingkaran milik Virgo.
Dan mereka tidak tahu tentang arti sesungguhnya.
*
#04 toxicrelationship
#80 watt...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Oh my good! Pantainya cantik!” sorakan heboh Soraya di susul dengan tepuk tangan riang. Perempuan itu sampai loncat-loncat bahagia.
Momen ke pantai adalah hal yang jarang Soraya lakukan. Bahkan, Soraya baru dua kali ke pantai. Dan ketiga kalinya ini bersama Akio. Tentu perasaannya begitu senang.
“Are you very happy?” tanya Akio disampingnya.
Soraya lantas mengangguk. “I'm really happy!”
“Good. Because you have to be happy.”
Namun Soraya tak dapat mendengarnya karena sudah lebih dulu berlari menuju tengah pantai. Ia melambaikan tangan, menyuruh Akio menghampirinya.
“Bayi kecilku, ayo kita berburu hiu!” Suara tengil Soraya melantun syahdu memasuki telinga Akio.
“Lo mau mati muda?”
Soraya tertawa. Ia melingkarkan tangannya di leher Akio begitu saja. Membuat tubuh mereka otomatis tak ada jarak.
Bukan apa, Soraya berani melakukan hal demikian karena Akio terkadang seolah tak berani menyentuhnya. Lelaki itu malah seolah takut, hingga membuat Soraya malah senang dekat-dekat dengan Akio.
“Di pantai itu enaknya pake bikini doang tahu? Tapi lo malah ngelarang,” bisik Soraya.
Akio diam dulu. Membiarkan pelukan mereka hening beberapa detik.
“Kita pulang aja?” ujarnya. Membuat Soraya berdecak, dan menjauh.
“Besok kalau kita ke pantai lagi, gue bakal sekalian pake baju tidur!”
Akio tidak menjawab. Hal yang semakin membuat Soraya kesal— hingga berakhir mendorong Akio terjatuh dalam air. Awalnya Soraya terdiam, sebelum akhirnya terbahak-bahak bukan main.
Saat Akio akan berdiri, Soraya mendorongnya lagi. Perempuan itu langsung berlari menjauh, takut kalau Akio balas dendam lebih parah.
“Kejar gue! Kejar gue!” soraknya heboh— sebelum akhirnya jatuh sendiri, lantaran perempuan itu berbicara sambil menoleh ke belakang.
Akio yang melihatnya langsung balik tertawa. Tuhan memang baik.
“Enggak usah ketawa ya!”
Soraya berdiri sendiri. Dengan taktik yang sudah ia punya, Soraya kembali mendorong Akio— namun kali ini ia tak terjatuh sendirian. Melainkan jatuh bersama Soraya ke dalam air.
Terlampau jernih airnya. Mata mereka bisa melihat satu sama lain. Akio tersenyum mengejek di dalam sana.