05. Kelinci

1.6K 82 4
                                    

“Virgo, gimana makanannya?” tanyaGemini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Virgo, gimana makanannya?” tanya
Gemini. Ia senang melihat tunangannya, yang dengan lahap memakan masakan buatannya.

“Selalu enak,” jawab Virgo.

Gemini tersenyum kecil. Bersyukur jika hasil tangannya cocok di mulut pemuda itu. Ia pun ikut melanjutkan makannya. Hingga makanan keduanya habis. Gemini membawa piring kotor ke wastafel untuk di cuci.

Sedangkan Virgo hanya menyaksikan sambil bersedekap dada.

“Virgo, sabun cuci piringnya dimana?”

Virgo menggerakkan dagunya, menunjuk tempat persediaan yang berada di  paling atas. Perempuan itu pun, dengan usahanya berjinjit, untuk mengambil– tetapi entah kenapa, tinggi badannya yang sudah 160 masih sulit menggapai ke atas.

Ia pun punya ide untuk menaiki kursi. Itu adalah niat awalnya, karena sebelum melakukan hal tersebut ; Virgo sudah membantu mengambilkannya.

“Ma-makasih Virgo,” ucap Gemini canggung. Di karenakan posisi tubuh lelaki itu sangat berada di belakangnya – menempel pada punggungnya.

Hemm, harusnya bilang kalau butuh bantuan, sayang.” Virgo membungkukkan tubuhnya agar dapat menciumi leher sang tunangan.

Lelaki itu tidak memikirkan kesulitan yang di alami Gemini. Perempuan itu susah payah mencuci piring sambil di tempelin Virgo seperti cicak.

Selesai dari sana, Gemini membilas tangannya menggunakan sabun cair. Masih di tempat, perempuan itu memegang tangan Virgo yang mengurung tubuhnya.

“Gemini,” panggil Virgo, pelan.

“Ya?”

Hening sesaat. Kemudian ....

I love you.”

“Jawabnya apa?” Bertanya kembali karena tak mendapatkan jawaban. Virgo akhirnya membalikkan tubuh pendek Gemini.

Hal tersebut membuat mereka saling berhadapan – dengan tangan Virgo yang masih mendekap pinggangnya.

Me too.”

Tak ada raut bahagia ataupun senang yang di tunjukkan – meski hanya untuk bentuk pura-pura. Virgo dapat melihatnya. Perempuan itu tampak tak tulus mengucapkan hal demikian. Ucapan itu hanya keluar dari mulut, tanpa ketulusan dalam hati.

Meski begitu, Virgo tetap merasa senang. “Walaupun itu cuman kebohongan. Lain kali ucapin lebih banyak cinta, meski itu enggak tulus.”

📎📎📎

Malam ini, Gemini terpaksa kembali menginap atas paksaan Virgo, tunangan pemaksa-nya. Ia pergi keluar kamar untuk menemui Virgo di ruangan kerjanya.

Ia mengintip sekilas, Virgo tengah sibuk dengan laptopnya. Pasti sibuk dengan kerjaan dan tugas kuliahnya.

Perempuan itu lalu duduk di depan Virgo, keduanya terhalang meja berisikan banyak hal-hal penting.

VIRGO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang