11. Menyiram Api

1.1K 67 2
                                    

“Yah, jadi gitu deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yah, jadi gitu deh. Pokoknya, karena lo butuh gue buat satu hal. Gue juga butuh itu dari lo.” Soraya berujar, sambil menyilangkan satu kaki kanannya ke atas kaki kiri. Ia menghela nafas kemudian meneguk wine--nya.

Mereka sudah menceritakan banyak hal. Tentang Akio yang meminta Soraya menjadi pasangan pura-pura karena orangtuanya. Dan juga alasan Soraya menerimanya.

Thanks— oh ya! Lo mau buat surat kontrak kaya di novel-novel gitu nggak??”

“Buat apa?” Akio kurang mengerti.

“Takutnya lo mau buat aturan. Biar gue nggak terlalu ikut campur sama hubungan lo, atau apalah itu.”

Akio tertawa kecil. “Itu nggak perlu.”

Soraya memasang ekspresi jahil. “Jadi, kalau misal gue larang lo pas lagi ciuman sama cewek lain, nggak apa-apa tuh?”

“Kenapa harus ciuman sama orang lain?"

“Hah?" Soraya jadi bingung.

“Gue udah mutusin hubungan ini berjalan—walaupun sebatas kontrak. Buat apa ciuman sama cewek lain? Wouldn't it be better if we kissed?

Saat itu, Soraya terbelenggu oleh rasa terkejut dan malu.

📎📎📎

Gemini menunggu antrian untuk berbayar. Dia berkali-kali menatap keluar minimarket — pada Virgo yang tengah duduk sambil mengepulkan asap rokok dan menatap ke arahnya tanpa mimik wajah ceria. Matanya seperti cctv yang selalu mengawasi pergerakan Gemini.

Sebenarnya tadi mereka tidak sedang bersama. Namun karena di rumahnya tidak ada apa-apa, bahkan motor atau mobil pun tak ada. Jika berjalan kaki, benar-benar menguras waktu, saat itu perutnya sudah benar-benar minta di isi. Jadilah Gemini yang lapar menghubungi Virgo untuk datang membawakan makanan. Namun laki-laki itu malah mengajaknya dan menyuruhnya memesan sendiri ingin apa.

Gemini langsung membuang muka. Tidak kuat berlama-lama bertatapan dengan mata hijau Virgo yang menenggelamkan.

Lelaki itu ..., selalu saja membidik dengan tatapan yang tajam.

Oy, Mini!"

Menoleh, Gemini terkejut saat melihat Jevan— berdiri di belakangnya sambil membawa satu botol mineral dan biskuit.

“Eh, Jev?”

Dengan reflek, Gemini langsung menatap Virgo yang berada di luar. Untung lelaki itu tak melihat ke arah mereka.

Melihat itu, Jevan mengikuti arah pandang Gemini. Kemudian tertawa kecil karenanya. “Berasa di ikutin setan nggak tuh?” sindir Jevan

VIRGO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang