18. Terikat

1.1K 82 2
                                    

“Mau minum?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mau minum?”

Soraya menoleh, lalu mengangguk mengiyakan tawaran tersebut. Perempuan itu kemudian duduk di bangku taman, menunggu Akio yang tengah membeli air.

Sembari menunggu, Soraya meluruskan kakinya, memijatnya pelan agar otot-otot kakinya berjalan lancar lagi.

“Nih,” ucap Akio menyerahkan airnya, kemudian langsung duduk di samping Soraya.

Perempuan tersebut langsung meminum mineralnya, yang tutupnya sudah dibuka terlebih dahulu oleh Akio.

Thanks ya.”

Akio ikut duduk bersebelahan dengan Soraya. Kemudian ia berucap;

“Sora, bulan depan ketemu orang tua gue, lo bisa?”

Menoleh terkejut, Soraya sampai tersedak air karena penuturan tiba-tiba itu. “Cepet banget?? Masalahnya nanti gue harus gimana? Lo kira ortu jaman sekarang demen sama cewek modelan gue?”

Akio tersenyum simpul setelah meneguk mineralnya. “Nggak penting. Karena gue udah milih lo, mereka nggak bakal bikin perjodohan lagi.”

Sang perempuan di samping Akio hanya mengangguk. Begitu rupanya. Memang terkadang orangtua jaman dulu sangat kolot dengan sistem perjodohan. Padahal jaman sekarang, banyak yang menikah belakangan demi memenuhi karir mereka terlebih dahulu.

“Oh ya! Gue penasaran deh.” Soraya menatap wajah Akio.

“Hem?” Dengan terbingkai oleh kacamata, tatapan Akio terlihat penuh hanya tertuju pada Soraya.

“Kenapa lo pilih gue dari sekian banyaknya cewek yang bisa di ajak pacaran kontrak? Gue kan— yah, lo tau lah. Lagian, kita itu sebelumnya nggak pernah saling kenal kan? Atau gue yang lupa? Pokoknya lo tiba-tiba banget ajuin tawaran itu,” tutur Soraya.

“Dan, gue mau— karena gue butuh uang lo,” lanjutnya.

Akio mengangguk. “Impas kan?"

Yeuu, nggak gitu. Gue tanya, kenapa bisa gue?”

“Takdir?”

“Lo nggak ada niatan lain? Gue curiga, lo stalker adek gue, mau culik dia. Tapi deketin gue dulu.”

Akio lantas tertawa mendengarnya. Dia membenarkan letak kacamata terlebih dahulu sebelum lanjut membalas.

“Kalau gue mau adek lo— dari awal gue deketin dia. Bukan lo Sora.”

Soraya hanya memasang wajah penuh berfikir sambil mengangkat bahu. Baiklah, untuk saat ini, dirinya akan mempercayai saja.

Sesaat hening, Akio mengeluarkan kotak cincin beludru bewarna hitam ke arah Soraya. Membuat Soraya mengambilnya dengan sedikit tanda tanya.

Use this. Biar ortu gue percaya kalau kita pake barang couple.”

“Oooh,” gumaman Soraya terdengar pelan.

VIRGO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang