Jurus Tombak Naga Terbang milik Ular Hijau pada prinsipnya sama dengan Jurus Elang Terbang Menyambar Harimau Alap-alap Ireng. Yakni sebuah jurus yang menggabungkan antara ketrampilan bermain tombak dengan ilmu meringankan badan. Namun, yang menjadikan jurus tombak Ular Hijau unggul adalah gerakan menusuk dengan cara spiral.
Gerakan itu tidak hanya dapat membelokkan arah senjata lawan, tapi juga dapat mengecoh serta menambah kekuatan tusukan dari tombak, layaknya mata bor. Gerakan spiral tersebut juga mirip dengan gerakan terbang seekor naga yang meliuk-liuk, makanya dinamakan Jurus Tombak Naga Terbang.
Setelah berhasil memenangkan duel udara dengan Alap-alap Ireng, Ular Hijau mendarat pada sebuah dahan pohon. Namun, baru juga satu detik kakinya memijak, ia sudah harus berhadapan dengan dengan Lembu Sura yang terbang sambil melayangkan tinju dua tangan. Segera saja Ular Hijau melintangkan tombak trisula di depan dada.
Sepasang tinju Lembu Sura pun menghantam batang tombak yang melintang. Akibat kuatnya sepasang tinju Lembu Sura, Ular Hijau seketika saja terpental dari atas dahan pohon. Beruntung Ular Hijau adalah pendekar hebat sehingga ia bisa mendarat di atas permukaan tanah dengan selamat. Namun, dari arah belakang Bajul Wesi sudah datang menerjang seraya menjulurkan tangan kirinya dengan kelima jari tertekuk ke arah batok kepala orang. Sudah jelas itu adalah Jurus Lima Jari Sakti milik pemimpin kelompok buaya tersebut.
Sebelumnya dengan jurus tersebut Bajul Wesi dapat melubangi sebuah batang pohon. Kalau batang pohon yang keras saja dapat dilumbangi apalagi cuma batok kepala. Sungguh jurus yang teramat berbahaya. Namun, Ular Hijau masih lebih gesit untuk menghindari. Pria berjubah hijau itu lekas merunduk, lalu meluncur ke belakang dengan posisi setengah jongkok. Sehingga Bajul Wesi hanya melintas saja di atasnya.
Begitu kaki Bajul Wesi sudah menapak tanah, Ular Hijau ganti menyerang. Pria berjubah hijau itu lekas berdiri lalu ia arahkan hunjamkan mata tombaknya ke punggung Bajul Wesi yang saat itu masih berdiri membelakanginya.
Seolah sudah tahu musuh akan menyerang bagian belakang, Bajul Wesi segera berbalik badan sambil memasang perisai di depan dada.Trang!
Benturan antara mata tombak dan permukaan perisai pun tak terhindarkan. Namun karena kalah tenaga Bajul Wesi terdorong mundur beberapa langkah ke belakang. Di saat Ular Hijau mau melancarkan serangan lagi, tiba-tiba dari arah atas Lembu Sura menerjang. Tidak lupa ia layangkan pukulan dengan kedua tangannya yang masing-masing dibalut sarung tangan besi bergerigi.
Melihat Lembu Sura datang dari atas, Ular Hijau pun mengurungkan niatnya menyerang Bajul Wesi. Pria berjubah hijau itu lekas-lekas mundur ke belakang mengunakan jurus Langkah Ular Menyusur Tanah.
Bam!
Tinju Lembu Sura langsung saja menghantam tanah setelah Ular Hijau menghindar ke belakang. Tinju yang dilayangkan Lembu Sura sangat luar biasa kuat. Tanah yang baru saja dihantam itu langsung berhamburan ke udara. Tak mengherankan sepasang tinju Lembu Sura begitu kuat, sebab selain dilapisi sarung tangan besi, tinju dari Lembu Sura juga dialiri tenaga dalam penuh. Jurus Tinju Gledek, begitulah Lembu Sura menamai jurus tinjunya tadi.
Kembali ke arena pertarungan, setelah berhasil lolos dari Tinju Gledek Lembu Sura, Ular Hijau berniat untuk melakukan serangan balik. Namun, niat itu kembali harus ia urungkan. Sebab Bajul Wesi yang berada di belakang Lembu Sura telah melepaskan bintang-bintang besi dari dalam perisainya. Ular Hijau terpaksa harus mengurusi dulu bintang-bintang besi yang melesat cepat ke arahnya. Pria bergelar manusia terkuat tersebut memutar-mutar tombak trisula di depan muka guna menangkis bintang-bintang besi yang mendatangi seraya terus beringsut mundur.
Di saat yang bersamaan Lembu Sura juga telah memasang kuda-kuda dan siap untuk kembali menerjang Ular Hijau dengan Tinju Gledeknya. Sayang, sebelum hal itu dapat terwujud Bajul Wesi telah kehabisan amunisi. Sedangkan jauh di depan sana Ular Hijau telah memasang kuda-kuda dengan tombak teracung ke depan.
Kemudian, Ular Hijau menekan tombol lain yang berada di batang tombak. Seketika saja, trisula yang menjadi kepala tombak terbang meninggalkan batangnya. Trisula tebang lurus dengan cepat menuju tempat Bajul Wesi dan Lembu Sura berdiri.
Perlu diketahui Tongkat Enam Wujud milik Ular Hijau memiliki tiga tombol rahasia. Tombol pertama berada di kepala tongkat yang berbentuk kepala ular kobra. Tombol itu berfungi untuk menembakkan ribuan jarum beracun. Tombol kedua dan ketiga berada di batang tongkat. Fungsi tombol kedua adalah merubah tongkat jadi tombak trisula. Sedang tombol ketiga dapat membuat kepala trisula terbang.
Begitu melihat senjata Ular Hijau menghampiri, segera Bajul Wesi dan Lembu Sura berkelit. Kedua orang itu berkelit ke arah yang berlawanan. Bajul Wesi ke kiri, sedang Lembu Sura ke kanan. Sehingga, trisula hanya lewat di antara mereka sebelum berakhir menancap pada batang pohon yang terletak dua puluh langkah di belakang keduanya.
Meski telah terbang meninggalkan batang tombak, tapi nyatanya trisula tidak benar-benar terpisah dari batang tombak. Keduanya masih terhubung oleh sebuah rantai. Bisa dibilang itu adalah bentuk lain dari Tongkat Enam Wujud, sebuah tombak berantai.
Serangan Ular Hijau belum berakhir. Pria berjubah hijau itu menggoyangkan batang tombak di tangannya ke kiri dan kanan. Sehingga sebuah gelombang vertikal tercipta pada rantai yang terhubung dengan trisula. Gelombang merambat cepat menuju kepala trisula. Menyepak Lembu Sura dan Bajul Wesi saat melewati keduanya. Akibat sepakan gelombang di rantai kedua pemimpin kelompok tersebut sampai harus mundur beberapa langkah ke belakang.
Setelah gelombang sampai di ujung rantai, trisula yang sebelumnya menancap di batang pohon terlepas dan bergerak liar di udara. Kemudian Ular Hijau menghentakkan batang tombak ke belakang sehingga trisula yang terhubung dengan rantai tertarik mundur. Setelah itu pria tersebut memutar batang tombak di atas kepala. Seketika saja rantai yang terikat pada batang tombak membentuk sebuah lingkaran besar, sementara trisula, yang juga masih terhubung, mengikuti arus rantai.
Setelah satu lingkaran besar sempurna terbentuk, Ular Hijau memutar lagi batang tombak, rantai besi pun kembali membentuk sebuah lingkaran kali ini lebih besar dari sebelumnya. Sementara ujung rantai, yang adalah trisula, bergerak mengikuti putaran rantai, yang langsung mengincar Lembu Sura dan Bajul Wesi dari arah samping kanan.
Melihat serangan datang, Lembu Sura segera menghindar dengan melompat ke udara. Sedang Bajul Wesi yang tak sempat ikut melompat lekas memasang perisai di depan dada.
"Ahhh!"
Suara jeritan tertahan keluar dari mulut Bajul Wesi saat trisula membentur perisainya. Tidak hanya itu benturan dengan trisula juga langsung membuat perisai terbelah dua serta menghempaskan Bajul Wesi sepuluh meter jauhnya.
Setelahnya, Ular Hijau memutar batang tombak ke arah yang berkebalikan dari putaran pertama. Seketika saja trisula turut berbalik arah. Perubahan arah trisula yang begitu cepat membuat Lembu Sura, yang baru saja mendarat di tanah, sulit menghindar. Akhirnya, mau tak mau pemimpin kelompok banteng tersebut segera membalik badan serta mengadu sepasang tinjunya dengan trisula.
"Aghhh!"
Suara jeritan tertahan pun keluar dari mulut Lembu Sura. Setelah beradu dengan trisula Ular Hijau sarung tangan besi bergerigi yang membalut kedua tangan pria berkepala botak itu pecah dan tubuhnya terhempas hebat sepuluh meter lebih dari tempatnya berdiri.
Dari kejauhan kembali terdengar suara Mayang Sari berseru, "itu jurus pamungkas Guru. Jurus keenam Naga Meliuk Menciptakan Badai!"
End........
KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda Ular Hijau
AcakSetelah Raja Shawarman II mengangkat tiga maha patih agung, Kerajaan Menjangan Agung yang dalam tiga belas tahun terakhir sempat mengalami kemunduran mulai menunjukkan kejayaannya kembali. Sementara itu, pada masa yang sama, di dunia persilatan yang...