Pulang Ke Bandung

1 0 0
                                    

Hari yang sangat ditunggu tunggu akhirnya tiba, biya dan yang lainnya sudah berada di bandara dengan koper mereka masing masing. Mereka sangat tidak sabar untuk segera sampai ke bandung dan bertemu dengan keluarganya masing masing, untuk pulang ke bandung ini satu orang sampai membawa dua koper besar. Koper itu bukan hanya berisi beberapa baju dan perlengkapan lainnya bahkan hanya mengisi setengah dari tempat di koper itu, selebihnya berisi berbagai macam oleh oleh.

Setelah melewati beberapa belas jam perjalanan mereka sampai di bandara bandung pukul lima sore, saat keluar mereka semua sudah disambut dengan keluarga masing masing. Tangis haru menyelimuti hari itu, rasa rindu mereka luapkan dengan pelukan pelukan, para wanita yang tidak pernah jauh dari orang tua nya harus pergi jauh untuk meraih cita cita nya.

Mereka pun berpisah untuk kembali kerumahnya masing masing, biya bersama aisyah sudah berada di dalam mobil bersama abi, umi dan haqi. Karna biya benar benar setahun tidak bertemu dengan haqi ia tidak mau lepas merangkul tangan haqi Dek, ini gimana abang mau nyetir nya kalau tangan abang gak di lepas ini

Hemmm abi aja deh yang nyetir bi Ujar biya

Kamu ya, rindu nya sama haqi aja sama abi engggak

Ih gak gitu abi, biya juga rinduuuuu banget sama abi tapi kan hitungannya baru gak ketemu dua bulan jadi rindu nya 50%. Kalau sama bang haqi kan bener bener gak ketemu satu tahun jadi rindu nya 100% hehehehe

Hahahaha ada ada aja kamu dek Mereka semua tertawa dengan jawaban biya

Biya pun duduk dikursi belakang sementara haqi menyetir dengan abi berada di sebelahnya, perjalanan kerumah cukup padat mereka sampai rumah saat adzan isya, mereka sempat berhenti dulu di masjid untuk sholat maghrib.

Kita bersih bersih sekalian sholat isya dulu ya, nanti baru ketemu lagi untuk makan malam ya Ujar abi

Iya, umi sudah masak makanan kesukaan biya dan aisyah loh dan umi dibantu bibi juga tadi sudah ngeberesin kamar biya dan aisyah

Terimakasih ya umiku tersayang, waaaahhh jadi makin laper deh biya hehehe

Alhamdulillah, terimakasih ya umi Ujar aisyah

Mereka pun menuju ke kamar nya masing masing, ya aisyah dirumah tersebut memiliki kamar tersendiri yang memang khusus dibuat dan di desain sesuai keinginan aisyah. Walaupun aisyah jarang sekali pulang tapi kamar tersebut selalu bersih dan rapih karena dibersihkan setiap hari nya.

Masyaallah kamarku, rindu banget sama kamar ini Ujar biya saat memasuki kamarnya

Masyaallah masih sama dan juga selalu rapi, terimakasih Ya Allah engkau tetap memberikan aisyah keluarga yang utuh dan sangat menyayangi aisyah Ujar aisyah sambil meneteskan air matanya

Abi umi kalian gak perlu khawatir aisyah bagaimana di dunia ini, aisyah sangat bahagia abi umi. Abi bahri, umi hasna mereka benar benar menyayangi aisyah layaknya putri kandung mereka dan juga bang haqi serta biya mereka juga menyayangi aisyah layaknya adik serta kakak kandung mereka

Setiap kepulangan aisyah ke Indonesia ia selalu merasa sedih karena banyak kenangannya bersama abi dan umi nya yang telah tiada Sudah aisyah jangan sedih, ntar yang lainnya tahu mereka pasti akan sedih juga ngelihat kamu seperti ini Aisyah mengutakan dirinya sendiri

Setelah selesai bersih bersih mereka berkumpul lagi di ruang makan, mereka makan dengan lahap dan tenang. Selesai makan aisyah dan biya membantu bibi membereskan semuanya Dek kalau sudah selesai beberes nanti ke ruang keluarga ya Ujar haqi

Mereka pun berkumpul di ruang keluarga sambil biya dan aisyah membawa oleh oleh mereka untuk diberikan oleh abi, umi, haqi serta ke para pekerja dirumah mereka.

Kok biya lama si, padahal tadi naik nya sama sama kan tinggal ngambil koper aja Ujar aisyah yang sudah turun duluan membawa kopernya

Iya ya, yaudah tunggu biya turun dulu aja mungkin ada yang sedang dikerjakannya Jawab haqi

Sedangkan biya di kamar mengunci pintu kamarnya, ia ingin mengeluarkan oleh oleh yang untuk dewa terlebih dahulu karena kalau langsung satu koper itu ia bawa kebawah pasti akan di tanya barang itu untuk siapa.

Biya sebenarnya sudah memisahkan barang barang untuk dewa tersebut di satu koper, jadi ia tinggal membuka satu koper saja tidak perlu mencari cari lagi barangnya berada di koper yang mana, setelah itu ia merapikan kembali kopernya dan segera turun ke bawah.

Kok kamu lama dek

Hehe tadi biya ngangkat telpon dari rifa dulu kak biya berbohong namun ia berbicara di dalam hatinya meminta maaf atas kebohongannya itu

Setelah itu mereka membongkar oleh olehnya dan segera membagikan untuk siapa siapa saja yang biya dan aisyah belikan Nah satu koper dan tas ini khusus untuk dibagikan ke anak anak yatim nanti bang Ujar aisyah

Iya bang acaranya jadikan

Jadi dong dek, dua hari lagi acara nya, besok kalau kalian tidak capek boleh bantu abang menyiapkan yang belum selesai ya sorean aja nanti

Siap bang okeee Ujar aisyah dan biya bersamaan

Oh iya bang, aisyah sama ziya, rifa, nawal dan juga yasna berencana untuk ikut menyumbang untuk para anak yatim, tapi kami bingung mau ngasi apa jadi kami putuskan untuk menyumbangkan uang saja boleh kan bang

Masyaallah boleh dong dek, abang bersyukur adik adik abang ini bisa sesukses sekarang, jangan lupa untuk selalu bersedekah atas uang yang kalian dapatkan ya

Insyaallah iya bang

Setelah itu mereka lanjut dengan berbagai perbincangan perbincangan hangat sampai tidak terasa sudah menunjukkan pukul dua belas malam Aduh pantesan umi sudah ngantuk udah jam dua belas ternyata, ayo bi kita tidur besok pagi udah harus jalan ke jakarta ini

Hehehe iya ya mi lupa abi, maaf ya kalian baru datang tapi abi sama umi udah mau pergi lagi aja besok pagi

Iya abi gak apa, selesaikan dulu jadwal yang sudah ada setelah itu baru deh kita liburan hehehe Ujar biya

Siap bos hahaha, ayo kalian juga tidur capek kan

Merekapun segera bangkit menuju kamar nya masing masing, abi dan umi telah masuk duluan ke kamar mereka Bang ayo tidur sudah malam Ujar biya

Haqi masih fokus ke hp nya, ia membuka pesan yang masuk ke hp nya Dek, hemmm besok sore kalian kalau gak mau ikut juga gak apa kok

Hah kenapa emangnya bang Tanya aisyah

Hemm besok siang dewa dan teman temannya sudah sampai disini dan mereka mau ikut untuk menyiapkan semuanya besok sore itu

Biya langsung menundukkan kepalanya, hati biya merasakan hal yang berebeda saat nama dewa disebut. Sudah lama sekali ia tidak melihat bahkan mendengar suara dewa, ia tau pasti haqi tidak ingin untuk biya bertemu dengan dewa. Biya pun tidak bisa berkutik untuk memberikan alasan ke haqi kalau sudah menyangkut urusan dewa, jadi ia lebih memilih diam.

Asiyah langsung memandang ke arah biya Dek, boleh kakak memberikan saran

Biya mengangguk Gini aja bang kita omongkan terus terang saja, kita berdua pasti paham dengan perasaan adik kita ini. Kalau dari asyah mengizinkan biya untuk ikut, disana kita ramai dan sebisa mungkin kita pasti akan menjaga mereka berdua agar sama sama tidak menimbulkan dosa, kita juga tahu bagaimana adik kita bang pastinya biya bisa untuk menjaga itu semua bahkan pandangan juga. Kakak juga memberikan kepercayaan pada kamu dek jadi sebisa mungkin tolong di jaga kepercayaan kakak ini

Setelah berbicara hal tersebut, aisyah terus memandang haqi memberikan sinyal lewat matanya bahwa haqi harus memberikan izin untuk biya ikut, haqi sudah tidak bisa berkutik lagi kalau sudah aisyah membela biya Hemmm yaudah kamu boleh ikut dek, tapi jangan lupa dijaga kepercayaan abang dan aisyah. Terus abang juga mau kamu ajak sahabat sahabat kamu biar lebih ramai, lebih banyak yang menjaga kamu

Hemm lebih ramai apa agar abang bisa bertemu dengan ziya Jawab aisyah yang langsung berlari menuju kamar nya

Hahahaha kak aisyah bener tu Biya pun langsung berlari ke kamarnya

Kalian yaaaaa!!! Haqi yang tadinya kesal dengan jawaban aisyah jadi tertawa dengan tingkah adik adik nya itu, namun memang dari awal haqi tidak ada kepikiran untuk ia bisa bertemu dengan ziya, pyur pikiran haqi hanya agar banyak yang menjaga adik kesayangannya itu.

Istiqomah Dalam PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang