Hari Pernikahan Aisyah dan Amar

3 0 0
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan aisyah dan amar, waktu berlalu begitu cepat bagi semua orang karena rasanya baru saja kemarin aisyah di lamar, tapi bagi aisyah dan amar waktu berlalu begitu lama sampai ke hari pernikahan mereka

Hari ini aisyah akan resmi menjadi nyonya dari keluarga prasetyo, seminggu sebelum acara pernikahan itu aisyah mengajak amar untuk mengunjungi makan abi dan umi nya bersama dengan haqi, ziya serta biya juga

Aisyah sudah selesai mandi dan bersiap untuk di dandan, sebelum itu aisyah mengambil foto nya bersama kedua orang tua nya Abi, umi, aisyah rindu sekali dengan kalian, rasanya aisyah sangat bahagia hari ini namun aisyah juga sangat sedih karena pernikahan aisyah tidak ada abi dan umi. Maafkan aisyah ya abi umi belum bisa jadi anak yang baik untuk abi dan umi dulu, insyaallah aisyah yakin dengan pilihan hati aisyah ini, aisyah janji ke abi dan umi selepas ini aisyah akan lebih banyak tersenyum lagi, aisyah akan menjalani hari dengan pendamping hidup aisyah sampai maut nanti, aisyah sayang banget sama abi dan umi Aisyah menangis sesunggukan sampai tiba tiba suara biya memanggil nya

Assalamualaikum kak, sudah selesai mandi nya belom kak

Waalaikumsalam sudah dek sebentar Aisyah pun berjalan keluar kamar

Biya melihat aisyah dengan mata sembab nya Kak! Kakak kenapa Biya panik

Hehehe gak apa dek, hanya rindu dengan abi dan umi Biya mendengar itu ikut sedih dan langsung memeluk aisyah

Ayo kak, kakak harus siap siap Setelah itu aisyah pun di dandan dengan make up tipis, memakai gaun pengantin desain biya dan juga hijab yang menutupi dada

Biya dan sahabat sahabatnya takjub melihat aisyah Masyaallah kakak cantik banget

Masyaallah gak salah bang amar pilih pasangan hidupnya

Masyaallah pengen nikah juga Suasana haru itu menjadi saling pandang ke arah yasna

Hehehe kalian pasti juga pengen nikah kan Ujar yasna

Insyaallah habis ini satu persatu akan nyusul ya aamiin Aisyah merentangkan tangannya, agar adik adik nya itu memeluk dia

Aamiin Mereka pun berpelukan

Tidak lama acara pun dimulai, pengantin pria memasuki taman indah itu yang sudah disulap menjadi pelaminan megah dengan rombongan keluarganya, acara dimulai dengan sambutan dan lain lain, sampailah di acara inti yaitu ijab qobul, yang akan menikahkan aisyah hari itu adalah abi bahri selaku abang kandung dari almarhum ayah aisyah.

Bismillah, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau Muhammad Amar Prasetyo bin Romi Prasetyo dengan Aisyah Khadijah bin Arifin dengan maskawinnya sebentuk gelang berlian seberat dua puluh gram dan uang tunai sebesar seratus ribu dolar dibayar tunai

Saya terima nikah dan kawinnya Aisyah Khadijah bin Arifin dengan maskawinnya sebentuk gelang berliar seberat dua puluh gram dan uang tunai sebesar seratus ribu dolar dibayar tunai Amar mengucapkannya dengan sekali tarikan nafas

Gimana sakisi sah?

SAH!

Alhamdulillah Suasana haru menyelimuti tempat tersebut

Mereka semua senang akhirnya aisyah bisa mendapatkan pendamping hidupnya dan mereka semua berharap agar aisyah bisa bahagia.

Aisyah tidak bisa menahan tangisannya karena ia merasa bahagia dan sesak secara bersamaan, sesak karena terus teringat akan abi dan umi nya yang sudah tiada serta tidak dapat menyaksikan hari bahagia nya.

Kak Biya paham dengan perasaan aisyah ia langsung memeluk kakak nya itu, cukup lama aisyah menangis sampailah ia sudah harus keluar

Sudah tenang kak, kita sudah harus keluar kak Aisyah mengangguk dan tukang rias pun membenarkan sedikit make up aisyah

Setelah itu dengan digandeng oleh biya dan ziya, aisyah pun berjalan menuju ke arah suaminya Bang amar, biya titip kak aisyah ya, tolong di jaga dan disayangi dengan baik ya bang

Siap dek insyaallah abang akan selalu menyayangi dan menjaga aisyah Biya tersenyum dan berjalan meninggalkan aisyah dan amar

Seperti saat ziya dan haqi, aisyah pun yang tidak pernah bersentuhan dengan laki laki sangat gugup saat akan menyalami suaminya itu, sampai akhirnya kembali umi hasna yang geram melihat itu berdiri dan langsung menautkan tangan aisyah dan amar, semua orang disana tertawa dengan tingkah umi hasna.

Amar pun memegang ubun ubun aisyah dan membacakan nya doa, setelah itu amar mengecup singkat kening aisya Aduhhhh tolonggg iri mau nikah juga Ujar yasna

Iya samaaaaa Ujar nawal dan rifa bersamaan

Tanpa mereka sadari ucapan mereka itu di dengar oleh tiga laki laki yang berada di belakang mereka, dan para laki laki itu hanya tersenyum simpul sambil berucap dalam hati nya masing masing Tunggu ya sebentar lagi

Biya, kok kamu diam aja, emang nya kamu gak mau nikah juga Tanya rifa yang melihat hanya biya yang tidak membenarkan ucapan yasna

Biya tersenyum Yaa mau la, insyaallah akan ada saat nya giliran kita

Aamiin Ucap rifa, yasna, nawal berbarengan yang ternyata juga di aamiin oleh para lelaki di belakang mereka

Dewa yang berada tepat di belakang biya itu tersenyum Sabar ya bi sedikit lagi, setelah ini aku akan menemui orang tua kamu

Pernikahan itu digelar dengan sangat megah, setelag ijab qobul selesai beberapa jam setelah nya berlangsung acara resepsi pernikhan, aisyah telah berganti pakaian dengan gaun kedua desain dari biya Dek, terimakasih ya untuk gaun serta jas nya, gak salah kakak sama bang amar mempercayakan ke kamu, ini masyaallah sangat sangat cantik dan indah

Iya terimakasih ya dek, gaun dan jas saat ijab qobul tadi juga sangat indah, kamu hebat

Huaaa seneng banget pengen nangis jadinya biya, sama sama ya kakak dan abang ku, terimakasih juga sudah mau percaya dengan biya Biya mengibas ngibas kan tangannya ke depan mata karena ia ingin menangis dengan ucapan aisyah dan amar itu

Setelah itu mereka pun berjalan menuju ke tempat acara, semua terpukau saat aisyah berjalan bergandengan dengan amar menuju ke pelaminan Masyaallah cantik banget aisyah ditambah berdampingan dengan suaminya yang juga ganteng itu Begitulah ucapan demi ucapan para tamu disana

Sampai d pelaminan, amar tiba tiba mendekatkan bibir nya ke arah telinga aisyah Masyaallah kamu sangat cantik istriku Aisyah yang mendapatkan kalimat itu langsung tertunduk malu, senyum merekah hadir di wajah aisyah bahkan pipi aisyah sampai bersemu merah.

Terimakasih sayang, kamu sudah mau hadir di hidup abang dan terimakasih kamu sudah mau memilih abang sebagai pemenang di hati kamu untuk menemani kamu seumur hidup, terimakasih sayang Aisyah semakin malu mendengar ucapan amar tersebut

Aisyah sangat bersyukur bisa bertemu dengan bang amar, terimakasih juga abang sudah mau memilih aisyah untuk menemani abang menjalani hari hari abang, terimakasih suamiku Ujar aisyah malu malu, namun berhasil membuat amar yang gantian bersemu merah dengan ucapan aisyah.

Istiqomah Dalam PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang