Persiapan Pernikahan Haqi dan Ziya 2

0 0 0
                                    

Selesai dari test food itu, haqi langsung pergi untuk menemui dewa dan teman temannya yang sedang menguruskan kado pernikahan yang akan haqi berikan ke ziya nantinya, sedangkan ziya pergi bersama biya dan aisyah menuju sarasya fashion yang ada di bandung, serta para orang tua kembali dengan kerjaannya masing masing.

Sesampainya di sarasya fashion biya langsung menyuruh ziya untuk duduk manis di ruang ganti pakaian Nah di balik tirai ini sudah ada gaun pengantin kamu zi, bsimillah kita buka dan semoga kamu suka ya

Saat tirai tersebut di buka, bukan hanya zia saja yang memandang takjub ke gaun itu, aisyah juga memandang takjub serta bangga ke adiknya itu Masyaallah bi, ini cantik banget gaun nya Tidak terasa air mata zia menetes, biya pun langsung memeluk ziya

Terimakasih ya bi kamu sudah mau direpotkan membuat gaun pengantin ku dan ini juga salah satu impian aku sejak kita SMA kan Biya mengangguk ke arah ziya

Impian apa Tanya aisyah

Jadi sejak SMA ziya selalu berkata ke biya bahwa kalau ia menikah nanti ia mau yang membuat gaun pernikahannya itu biya kak Ziya yang paling tahu bahwa biya sangat menyukai fashion desain dari dulu, ia selalu melihat gambar gambar biya sejak SMA yang menurut ziya memang sangat sangat bagus.

Masyaallah, alhamdulillah kesampaian ya zi

Hehe iya alhamdulillah kesampaian kak

Bahkan ya kak, zia ini selalu bilang nya gini pokoknya nanti kalau aku nikah sama bang haqi kamu yang buatin gaun aku ya bi selalu ada nikah dengan bang haqi nya, padahal pas SMA belum tau tu bang haqi suka juga gak sama dia hahahaha

Ih kamu ni ya bi, malu tau

Hahahaha tapi masyaallah banget ya dek, memang ucapan itu doa loh, liat ziya selalu menyebutkan nikah dengan bang haqi dan alhamdulillah nya allah maha baik mengabulkan itu ya Mereka sama sama terharu dengan itu

Yaudah zi, di coba yuk Setelah ziya selesai memakai gaun itu, ia pun keluar dibantu beberapa karyawan biya

Masyaallah cantik banget kamu makai nya zi

Iya kan bi, udahlah ziya masyaallah cantik ditambah gaun ini juga cantik jadi menambah plus plus deh Ujar aisyah

Hehehehe alhamdulillah ya kak

Sudah pas belum semua nya zi, atau ada yang mau ditambah atau dikurangi

Gak ada si bi, sudah pas seperti ini aku sangat suku

Alhamdulillah Mereka pun selesai fitiing gaun ziya hari itu, namun mereka tidak langsung pulang, mereka menuju ke ruangan kerja biya untuk menunggu haqi yang juga akan fitting bajunya.

Disebuah showroom mobil terbesar di bandung ada lima pria tampan yang sedang sibuk berbincang mengenai sebuah mobil Itu aja si wa, kekejar gak ya dua minggu lagi ni

Insyaallah kekejar si bang ini kan juga sudah proses ya, kalau gak ada halangan apapun ini seminggu udah jadi bang

Aamiin aamiin semoga lancar ya semua, terimakasih atas waktu serta bantuan kalian hari ini ya Ujar haqi mengemaskan semua barang barang nya

Iya bang sama sama Ujar mereka berempat serempak

Habis ini abang mau kemana lagi Tanya dewa

Kalau gak kemana mana, ngopi dulu yuk bang Ajak juna

Aduh maaf ya abang gak bisa ikut kalian ngopi ni, abang masih harus ke sarasya buat fitting baju

Ohhhh Ujar mereka berbarengan

Kenapa, mau ikut hahaha Ujar haqi yang sebenarnya memberikan pertanyaan itu kepada dewa

Dewa si sebenarnya di dalam hatinya mau ikut tu bang Dewa menyikut juna yang berbicara seperti itu

Haqi hanya tersenyum dengan jawaban juna, walau begitu ia tidak mau biya terlalu sering bertemu dengan dewa, baginya nanti saat acara pernikahan nya dengan ziya, pasti dewa juga akan bertemu dengan biya.

Yaudah abang pergi dulu ya assalamualaikum

Waalaikumsalam, hati hati bang

Haqi pun langsung pergi menuju sarasya fashion, sesampai disana ia langsung menunggu diruangan fitting baju dan meminta tolong kepada karyawan biya untuk memanggilkan biya dan yang lainnya.

Assalamualaikum bang Sapa biya

Waalaikumsalam

Mau langsung mencoba baju nya

Ziya sudah coba bajunya juga kah

Sudah bang Jawab ziya namun sambil menundukkan pandangannya

Oke, boleh langsung coba dek Haqi pun mencoba baju nya, saat tirai dibuka biya dan aisyah memandang takjub ke haqi yang memang sangat tampan itu, ditambah di balut jas yang sudah dirancang biya sebagus mungkin.

Masyaallah abang biya dan kak aisyah serta calon suami ziya ganteng banget Ujar biya memain turunkan alisnya, ia menggoda ziya karna pasti ziya sangat ingin memandang haqi

Hahaha kamu ni ya dek, zi pandang aja bang haqi nya tapi sebentar aja jangan lama lama Ziya pun menaikkan pandangannya untuk memandang haqi, pandangan mereka berdua bertemu namun ziya langsung menundukkan pandangannya lagi.

Masyaallah, dua minggu lagi kok lama banget ya Ujar ziya di dalam hatinya

Gimana zi

Bagus banget bi, gak salah aku sama bang haqi percayakan ke kamu terimakasih ya bi

Terimakasih ya dek, abang suka banget jas nya sangat bagus

Hehehe sama sama Setelah selesai fitting baju itu gak terasa sudah masuk waktu maghrib

Sholat dulu gih, habis itu kita pergi makan malam ya tapi sebelum itu sekalian lewat toko mahar ya, tadi orangnya kirim pesan ke abang katanya sudah bisa di ambil

Oke bang Mereka pun melaksanakan sholat maghrib dan setelah itu langsung pergi menuju ke toko tempat pemesanan mahar yang akan haqi berikan ke ziya.

Pakai mobil abang aja ya dek, nanti mobil kamu biar di ambil sama supir, jadi nanti juga sekalian kita sama sama antar ziya pulang Saat ke sarasya tadi biya dan ziya satu mobil menggunakan mobil aisyah

Oke

Emang toko mahar nya belum tutup jam segini bang Tanya biya

Harusnya udah karena mereka tutup jam lima namun tadi orangnya kirim pesan ke abang, bisa di ambil habis maghrib soalnya dia masih di toko ada yang harus di urusnya Biya hanya mengangguk

Sesampainya disana ternyata mahar haqi sudah disiapkan dan saat haqi serta ziya membuka mahar itu untuk melihat terlebih dahulu, mereka berdua bahkan biya dan aisyah takjub dengan mahar itu karena sesuai dengan request dari haqi dan ziya malahan lebih indah lagi dari ekspektasi mereka Cantik banget Ujar ziya

Iya tapi lebih cantikan kamu Ujar haqi dengan pelan karena ia berada bersebelahan dengan ziya

Ziya yang mendengar itu hanya bisa terdiam tanpa menjawab dan tersenyum sangat lebar, rasanya hati ziya hari itu benar benar penuh dengan taman bunga yang indah.

Istiqomah Dalam PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang