Persiapan Pernikahan Aisyah dan Amar

2 0 0
                                    

Seperti acara lamaran, aisyah menginginkan pernikahan yang intimate wedding, namun dari pihak keluarga amar tidak menyetujui hal tersebut, bagi mereka anak pertama mereka akan menikah dan mereka mempunyai keluarga besar serta kolega dimana mana.

Akhirnya aisyah mengalah lagi untuk itu, pernikahannya pun diadakan dengan mengundang lima ribu tamu, dua ribu tamu dari keluarga aisyah dan tiga ribu tamu dari keluarga amar. Awalnya bahkan aisyah hanya akan mengundang teman teman terdekat nya saja, namun karena hal tersebut akhirnya aisyah mengundang semua orang yang ia kenal.

Acara pernikahan itu akan dilaksanakan secara outdoor, seminggu setelah lamaran aisyah dan amar sudah disibukkan dengan semua urusan pernikahan itu, semua adik adik aisyah turun tangan membantu mereka adalah biya, nawal, yasna, rifa, ziya, dewa, dafi, dafa, juna dan juga bang haqi.

Seperti hari ini aisyah ditemani biya dan sahabat sahabat biya mencari kain untuk gaun pernikahannya yang sudah pasti akan dirancang dan dibuat oleh biya Kak, kita ke butik dulu ya buat meeting desain baju nya soalnya sudah jadi semalam

Oke dek Mereka pun pergi menuju butik sampai disana yang lainnya sudah datang kecuali ziya

Pengantin baru belum datang ya

Katanya sudah di jalan kak Setelah ziya dan haqi menikah mereka langsung pindah menempati rumah haqi, rumah tersebut sudah lama haqi beli dari saat pengungkapan perasaan mereka berdua di bandara itu

Yaudah yuk masuk Mereka pun melakukan meeting untuk gaun pengantin aisyah

Mau dimulai sekarang atau nunggu bang amar datang kak

Tunggu sebentar lagi ya, soalnya bang amar bilang sudah dekat Tidak lama amar pun datang dan ikut bergabung ke meeting tersebut

Sebisa mungkin jangan terlalu heboh banget di bagian dada nya ya dek, kalau bisa di polos kan saja soalnya kan hijab kakak nanti panjang menutupi dada

Ohiya ya, oke oke revisi di bagian itu ya

Ada lagi kak

Itu aja si dek, untuk yang lainnya sudah oke semua, kalau dari abang gimana

Kalau dari abang sudah oke semua dek, bagus banget desain biya

Hehehe terimaksih bang

Yang lain gimana ada pendapat gak Tanya aisyah ke adik adik nya yang lain

Gak ada si kak, udah oke banget dengan semuanya

Oke kalau udah gak ada lagi, sekarang kita akhiri meeting nya terimakasih semua nya Ujar biya ke para sahabatnya dan juga karyawannya

Oh iya tunggu sebentar, ini ada sedikit uang kalian beli makanan ya Ujar amar memberikan ke karyawan karyawan biya

Terimaksih pak

Iya sama sama

Yaudah ayo kita lanjut untuk mencari kain Tanya aisyah melihat ke arah biya dan yang lainnya

Ayo Mereka pun pergi menuju toko kain langganan biya

Bang kita langsung lanjut untuk pergi cari kain ya Ujar aisyah ke amar

Ohiya sebentar, ini kamu pegang kartu abang setelah cari kain kalian pergi makan atau mau belanja juga gak apa Ujar amar memberikan salah satu kartu nya

Eh gak usah bang Tolak aisyah

Bawa Ujar amar yang langsung memasukkan kartu itu ke tas aisyah yang sedikit terbuka

Aisyah sudah tidak bisa menolak Terimakasih ya bang

Sesampainya disana mereka langsung mencari kain untuk gaun serta jas pengantin itu, selesai memilih kain dan pernak pernik lainnya mereka lanjut ke mall, disana mereka makan dan aisyah juga membelikan adik adik nya itu pakaian.

Awalnya mereka menolak namun aisyah terus memaksa, namun aisyah tidak membeli untuk dirinya sendiri tapi karena amar mengirim pesan lagi ke aisyah untuk menggunakan kartu itu belanja akhirnya aisyah putuskan untuk membelanjakan adik adik nya saja.

Kak habis ini kita mau kemana lagi Tanya rifa

Sudah untuk hari ini, nanti tiga hari lagi kita akan survey lokasi pernikahannya ya

Okey siap!

Mereka pun pulang untuk beristirahat, aisyah dan biya langsung pulang kerumah namun ziya juga ikut karena haqi masih di kantor dan akan menjemput ziya dirumah abi nya itu.

Hari ini mereka akan pergi untuk survey lokasi pernikahan, semua nya ikut serta dari aisyah, biya, ziya, nawal, yasna, rifa, dewa, sikembar, juna, haqi dan juga amar Rasanya aku mendapatkan keluarga baru yang sangat indah Ucap amar kepada aisyah yang senang melihat kekompakan mereka semua.

Alhamdulillah mereka adalah orang orang baik bang

Selama survey lokasi pernikahan itu, biya dan dewa hanya saling curi curi pandang mereka tidak diberi kesempatan untuk bisa berbicara berdua, kalau kalian semua bertanya kenapa dewa tidak melamar lamar biya, hanya mereka berdua yang tahu bahkan saat haqi menanya biya dan dewa berkata sabar bang sebentar lagi entah apa yang sedang mereka berdua siapkan.

Ada yang mau ditambahin lagi pak amar, bu aisyah Tanya orang vendor

Sudah kak, sudah oke semuanya

Alhamdulillah Meeting hari itu pun selesai

Habis ini masih ada lagi yang mau di urus dek Tanya haqi

Mau ke butik si bang, biya sudah selesai membuat desain undangan fisik dan digital jadi mau kita lihat

Yaudah abang ikut

Kita juga ikut Jawab mereka semua serentak, aisyah tersenyum melihat itu rasanya hati ia penuh kebahagian, ia bersyukur dikelilingi orang orang yang sangat baik.

Mereka pun lanjut ke sarasya fashion dan langsung melakukan meeting untuk membahas undangan pernikahan aisyah dan amar Seperti nya kamu cocok untuk membuka usaha desain undangan dan percetakan nya si dek Ujar haqi yang melihat bakat biya itu

Hehehe insyaallah tunggu aja ya bang

Wah wah wah seperti nya ada rencana ni

Doakan saja ya semuanya

Pasti dek, doa yang terbaik untuk adik adik abang semua

Meeting hari itu pun selesai, mereka lanjut untuk pergi ke sebuah cafe Ayoooo, cacing cacing diperut juna sudah konser ini hahahaha Mereka semua tertawa dengan tingkah juna itu

Sesampainya di cafe ada kejadian yang membuat para wanita hanya bisa tersenyum melihat para laki laki yang berebut untuk membayar makanan dan minuman itu, bahkan mereka sampai harus hompimpa agar siapa yang keluar pertama itu pemenangnya untuk membayar semua itu.

Kekompakan serta kelucuan mereka menjadi hiburan para karyawan serta pengunjung di cafe itu, setelah beberapa kali hompimpa akhirnya YEEEESSS!!! Aku menang, udah duduk semua sana cepetan! Jangan pakai protes lagi bang haqi Ujar dewa yang melihat haqi akan mengeluarkan suaranya, ya jadi dewa memenangkan hompimpa hari itu untuk membayar semua makanan dan minumannya.

Di cafe itu mereka makan dan berbincang hangat, hingga tidak terasa sudah pukul sebelas malam akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan beristirahat karena sudah seharian mereka diluar.

Istiqomah Dalam PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang