Perbincangan Para Orang Tua

8 0 0
                                    

Diruang tamu orang tua biya dan orang tua dewa berbincang banyak hal, namun semua mengenai bisnis dan cerita mama dewa mengenai jalan dewa sampai ia bisa memeluk islam.

Jadi begitu ustadz, menurut saya bisnis tersebut sangat menjanjikan. Bisa la nanti kita berbincang bincang lagi lebih lanjut bila memang pas dengan ustadz Ujar ayah tiri dewa

Wah boleh si pak, saya pikirkan terlebih dahula ya nanti akan saya kabari untuk selanjutnya

Baik baik pak

Nah sekarang bagaimana ibu dan bapak mencicipi dulu hidangan yang ada, dari tadi ini tamu kita gak di kasi minum apa bi, aduh maaf ya pak bu Ujar umi hasna

Gak apa apa bu Ujar mama dewa

Iya iya ayo mari cicipi dulu hidangan yang ada Abi bahri pun langsung berdiri, diikuti yang lainnya

Sampai dihalaman belakang terdapat kubu pria dan wanita yang sedang berbincang dengan obrolan nya masing masing Wah apa ni yang sedang dibicarakan nampak nya seru

Hehehehe ada deh bi, rahasia wanita Ujar biya

Haqi pun langsung berjalan mendekat ke arah para orang tua Pak, bu mari cicipi hidangannya dulu

Mama dewa dan ayah tiri dewa pun mengambil makanan yang mereka inginkan, saat mama dewa tengah menunggu makanan yang dipilihnya, dewa pun mendekati mamanya Ma Panggil dewa

Iya nak, kenapa

Dewa dengan suara berbisik nya bicara dengan mama nya Ma, boleh dewa tanya sesuatu

Mama dewa heran dengan dewa yang berbicara berbisik tersebut Boleh, ada apa emangnya kenapa kamu berbisik gitu

Hemmmm maaf ya ma, mama tadi bicara apa aja sama abi dan umi biya

Yaaa seputar bisnis aja si, kenapa memangnya Mama dewa mengerutkan keningnya

Ma, mama jangan bahas mengenai dewa dan biya ke orang tua biya ya ma

Mama dewa semakin bingung dengan permintaan anaknya tersebut Memangnya kenapa

Nanti dewa jelasin dirumah ya, tapi mama jangan ada bahas dewa dan biya ya ma

Yaa mama harus tau alasan nya dulu dong, kalau mereka duluan yang nanya mama harus jawab apa

Hemmm abi dan umi nya biya belum tahu tentang apa yang terjadi antara dewa dan biya ma. Mereka hanya tau dewa ini berbisnis dengan bang haqi

Kenapa begitu Mama dewa semakin penasaran

Permisi ibu ini makanannya Obrolan mereka terputus oleh makanan mama dewa yang sudah jadi

Oh iya terimakasih ya bang

Yaudah mama makan aja dulu, pokoknya jangan bahasa dewa dan biya ya

Gak bisa, pokok nya kamu harus jelasin dulu semuanya. Kalau gini gantung, mama masih gak tau harus jawab apa bila memang mereka duluan yang nanya

Yaudah sini dulu ma Dewa mengajak mama nya untuk berbicara di ujung ruangan

Seperti yang dewa bilang tadi ma, jika memang orang tua biya bertanya duluan mama bilang saja, kalau mama pertama kali bertemu dengan biya saat dewa memeluk islam. Disana biya ikut bang haqi jadi dari situ mama kenal biya, untuk bagaimana dewa bisa kenal dengan bang haqi mama bilang aja kurang tau karena dewa belum ada cerita

Hemmm mama masih belum bisa mengerti kenapa mama harus berbohong

Dewa mulai bingung untuk memberikan alasan apa lagi Ma maafkan dewa bila dewa membuat mama harus berbohong, dewa pasti akan menceritakan semuanya ke orang tua biya namun belum sekarang ma dan dewa mau nya nanti dewa yang akan berbicara secara langsung dengan orang tua biya tanpa perantara dari orang lain

Hemmm oke, mama terima alasan kamu tapi nanti kamu harus menjelaskan lebih detail lagi alasan kamu belum mau orang tua biya tau mengenai ini semua

Iya ma, nanti ya diruma. Terimakasih mama sudah mau mengerti dewa

Yaudah ayo kita kesana Dewa pun bergabung dengan teman temannya lagi dan mama dewa menyusul ayah tirinya yang sudah duduk duluan dan memakan makanan yang di ambil nya

Kenapa ma Tanya ayah tiri dewa yang memang sedari tadi memperhatikan dewa dan istrinya

Dewa ngajak ngobrol tadi yah

Ngobrol apa, kenapa harus di pojokan gitu

Hemm nanti mama ceritakan dirumah ya yah, inti nya dewa meminta kita untuk tidak membahas kisah nya dengan biya karena orang tua biya tidak mengetahui itu dan jika mereka yang bertanya duluan nanti mama yang jawab aja ya, ayah ngikutin jawaban mama aja

Hemm sebenarnya ayah penasaran banget, tapi okela ayah simpan dulu penasaran nya itu hehe

Mama dewa hanya tersenyum dengan jawaban suami nya dan lanjut memakan makanan yang mereka ambil, tidak lama orang tua biya juga ikut bergabung dengan mereka.

Saat sedang menikmati makanan mereka tiba tiba umi biya yang memang sudah penasaran dengan hubungan biya dan dewa itu pun bertanya Maaf pak bu, ada yang sedikit ingin saya tanyakan tentang anak anak kita... Namun pembicaraan tersebut harus terpotong karena hp ayah dewa berbunyi

Maaf ustadz bu, saya angkat telpon sebentar ya

Dewa sedari tadi memperhatikan para orang tua tersebut dari jauh, ia benar benar merasa was was dan hal tersebut di sadari oleh haqi Dewa, kamu kenapa kok abang lihat dari tadi nampak nya gak tenang banget

Hemmm bagaimana ya bang, maaf sebenarnya dewa takut bila tiba tiba abi dan umi abang menyanyakan bagaimana mama dewa bisa mengenal biya. Bukan maksud dewa tidak mau abi dan umi mengetahui semuanya, namun dewa ingin dewa yang menceritakan hal tersebut ke abi dan umi abang tanpa perantara dari orang lain

Hemm sebenarnya abang juga berat kalau harus berbohong namun abang ikut saja bagaimana kamu dan biya mengaturnya, semoga saja memang abi dan umi tidak ada bertanya tentang hal tersebut. Tapi abang juga pesan untuk kamu tolong jaga pandanganmu ke biya ya, abang percaya dengan kalian berdua jadi tolong sekali lagi jaga kepercayaan abang itu

Iya bang Ujar dewa masih melihat gerak gerik para orang tua, haqi pun jadi ikutan was was. Mereka semua jadi terdiam dengan pikirannya masing masing.

Maaf ustadz, ini sepertinya perbincangan kita harus terhenti karena saya dan istri harus kembali ke kantor sekarang kolega kami sudah menunggu di kantor soalnya, nanti kita lanjut lagi dilain wakti ya ustadz ujar ayah tiri dewa

Ohh baik baik pak, kita bertemu dilain waktu lagi ya

Orang tua dewa pun berdiri dan pamit ke semua yang ada disana, dewa pun terlihat lega namun umi biya merasa gantung karena apa yang jadi pertanyaan di hati nya masih belum terjawab.

Istiqomah Dalam PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang