Keputusan Biya

4 0 0
                                    

Dari sampai rumah setelah makan malam bersama keluarganya hingga sekarang sudah menunjukkan pukul dua pagi biya belum bisa tidur lagi karena pikirannya penuh dengan pembicaraannya bersama bang haqi tadi dan bingung apakah keputusannya sudah benar, matanya sudah sembab akibat menangis dari tadi ia juga bingung kenapa tangisan nya ini susah sekali untuk di tahan.

Ya Allah sudah jam dua, aku harus tidur sekarang dan aku harus menghidupkan alaram di jam tiga untuk sholat tahajud Biya memejamkan matanya berusaha untuk tidur

Rasanya ia baru saja terlelap namun alaramnya sudah berbunyi, ia pun berusaha membuka matanya Ayo biya bangun, kamu harus sholat tahajud Biya pun bangun dan segera mengambil wudhu, namun sebelum itu ia ingin ke dapur untuk mengambil minum karena tenggorokannya terasa sangat kering.

Saat akan ke dapur ia melewati ruang yang di desain khusus abinya untuk mereka melaksanakan sholat, tapi yang lebih sering menggunakan ruangan itu adalah haqi karena abi umi dan biya lebih sering sholat dikamarnya masing masing, disana terdapat bang haqi yang sedang berdoa Ya allah berikanlah haqi petunjuk bahwa keputusan haqi untuk mendukung apa yang diinginkan oleh biya ini adalah keputusan yang benar, haqi tidak bermaksud mendorong adik haqi ke jalan yang salah namun haqi juga ingin melihat dia bahagia, melihat hari harinya secerah dulu lagi Ya Allah, berikanlah petunjuk bila memang apa yang dijanjikan dan dibicarakan oleh dewa itu tulus dari lubuk hati terdalamnya Ya Allah Aaminn

Setelah selesai berdoa haqi masih menangkupkan kedua tangannya di wajah, samar samar biya mendengar suara tangisan haqi Sakit rasanya melihat adik yang susah payah aku bahagiakan, susah payah abi umi bahagiakan tapi seketika menjadi banyak diamnya karena seorang laki laki

Biya yang mendengar ucapan bang haqi itu merasa hati nya sangat sakit, ia pun tidak jadi mengambil minuman dan segera masuk ke kamarnya sebelum bang haqi menyadari keberadaannya Ya Allah maafkan biya abang, maafkan biya abi umi

Biya pun segera mengambil wudhu dan melaksanakan sholat tahajud Ya Allah maafkan biya yang sudah sangat salah langkah ini, maafkan biya yang tanpa sadar sangat mengecewakan bang haqi dan pastinya bila abi umi tau juga sangat mengecewakan mereka. Maafkan biya yang mengambil keputusan untuk tetap menunggu dewa, namun menunggu ini akan biya pastikan tidak membuat biya memikirkan dewa, biya akan mengembalikan hari biya yang secerah dulu, biya akan membiarkan semuanya mengalir saja. Ya Allah semoga keputusan biya ini adalah keputusan yang benar serta terbaik bagi biya Ya Allah Aamiin

Setelah biya selesai melaksanakan sholat tahajud, ia lanjut membaca Al-Quran hingga terdengar Adzan Subuh ia pun menyelasaikan bacaan Al-Qurannya Haus banget mau turun ambil minum malu mau ketemu bang haqi Ujar biya

Tapi mungkin bang haqi sudah pergi ke masjid ia pun segera turun untuk mengambil minum dengan masih menggunakan mukenah nya, namun ternyata bang haqi sama abi baru akan pergi ke masjid

Kok pada baru mau pergi ke masjid sudah adzan biasanya sebelum adzan sudah pergi Biya berusaha untuk terlihat biasa saja saat itu walaupun di hati biya ada rasa malu bertemu dengan bang haqi

Abi sama umi kesiangan nak, abi awalnya mikir kok haqi gak bangunin abi sama umi ternyata dia juga ketiduran setelah selesai sholat tahajud ujar abi

Sambil duduk lagi tidur nya abang kamu itu Ujar umi

Yaudah abi sama haqi pergi dulu, Assalamualaikum Abi dan haqi pun buru buru menuju ke masjid

Umi kok bisa bisanya kesiangan si hari ini, Ya Allah umi jadi gak ada sholat tahajud bi Ujar umi ke biya

Capek banget berarti umi sama abi

Biasanya capek banget tetap bangun loh, Ya Allah Astaghfirullah yaudah umi mau wudho sholat subuh ya

Iya biya mau ambil minum dulu baru mau sholat subuh juga Merekapun berpisah, umi menuju ke kamar nya dan biya mengambil minum lalu ke kamarnya untuk melaksanakan sholat subuh

Setelah selesai sholat subuh ternyata biya ketiduran di atas sajadah nya, sudah jam tujuh tapi biya belum turun lagi untuk sarapan bersama, jadi umi meminta tolong haqi untuk menyusul biya ke kamarnya tok.. tok.. tok haqi mengetuk pintu kamar biya tapi tidak ada jawaban akhirnya ia langsung buka saja

Dek... Ya Allah dia ketiduran pasti ini, kalau aku angkat ke kasur nanti bangun yaudah biarin aja pasti dia ngantuk kurang tidur hmmm Haqi yang paham pasti adiknya baru tidur sebentar itu

Haqi pun menuju ke ruang makan Biya nya masih tidur mi di atas sejadah, pasti dia ketiduran haqi kasian mau bangunkannya biarin dia tidur aja dulu mi

Hah gak biasanya adik kamu jam segini masih tidur

Mungkin kemarin kemarin biya kurang tidur karena harus belajar untuk ujian, jadi hari ini dia bisa membalas kurang tidurnya itu ujar haqi sambil tertawa

Iya betul kata haqi, biarin aja dia tidur dulu mi, yaudah ayuk kita makan Abi membenarkan omongan haqi, setelah selesai mereka makan haqi pun berangkat ke kantor nya dan abi umi juga berangkat ke luar kota karena ada urusan bisnis

Bibi titip rumah ya, nanti tolong sampaikan ke biya abi umi nya pergi keluar kota ada urusan kerjaan mungkin dua hari disana, kita pergi ya bi Assalamualaikum

Iya bu Waalaikumsalam

**

Biya terbangun dari tidur nya dan terkejut saat melihat jam sudah jam sepuluh pagi Ya Allah aku ketiduran Ia pun segera bangkit mengemaskan mukenah dan sajadah nya serta segera mandi karena semalam biya sudah berjanji akan menemui dewa di taman komplek nya, biya juga sudah mengajak ziya untuk menemani nya bertemu dengan dewa.

Tidak lama dari selesai mandi dan bersiap pintu kamar biya diketuk Assalamualaikum biya, ini aku ziya

Iya zi masuk aja

Hai bi, sorry ya aku telat jalanan agak macet hari ini

Belum juga telat masih lima belas menit lagi jam sebelas hehe

Iya kan aku bilang nya setengah sebelas sudah sampai sini

Yaudah gak apa telat dikit, ayuk sekarang kita ke taman komplek nya Sebelum biya mengajak ziya tadi malam, ia menceritakan semua yang ia ceritakan ke bang haqi kepada ziya.

Kamu udah yakin bi tanya ziya dengan memandang lesu ke biya

Aku yakin zi

Yaudah aku juga yakin dan mendukung keputusan kamu semoga ini yang terbaik ya Ziya memeluk biya

Ahh sudah ayuk kita pergi biya takut terlalu lama pelukan membuat dia menjadi nangis lagi

Merekapun pergi menuju taman komplek, sesampainya disana dewa sudah duduk menunggu di tempat yang mereka janjikan, saat semalam biya chat dewa ia sudah memberi tahu bahwa ia telah bercerita dengan bang haqi dan bang haqi meminta ia datang membawa salah satu sahabatnya, sebenarnya dewa tidak bisa tidur bahkan tidak tenang dari semalam karena menunggu hari ini. Hari dimana ia akan mendengar jawaban dari biya, dewa yang melihat biya datang langsung berdiri dari duduknya Assalamualaikum

Waalaikumsalam jawab biya dan ziya serentak, yang langsung saja duduk di hadapan dewa. Mereka duduk di taman komplek yang memiliki tempat duduk berhadapan dengan di batasi oleh meja.

Maaf sebelumnya karena aku akan langsung ke inti nya saja, aku gak bisa berlama lama disini dewa. Aku sudah berdiskusi dengan bang haqi, berdiskusi dengan diriku sendiri dan juga meminta petunjuk dari Allah. Insyaallah aku mau menunggu kamu terlebih dari itu aku mohon selama kita sama sama berjuang ini jangan pernah kamu menghubungi aku, hubungi aku bila memang kita sudah sama sama mencapai semua impian kita dan saat kita sudah berada di dalam satu agama serta kamu sudah akan menepati janji janji kamu itu

Istiqomah Dalam PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang