Obrolan Sebelum Berpisah

2 0 0
                                    

Setelah penjelasan mengenai orang tua dewa, permintaan maaf dan juga canda gurau yang ada di malam itu, beberapa orang telah pulang karena akan memiliki urusan masing masing. Di masjid tersebut tinggalah dewa bersama teman temannya juga biya bersama sahabat sahabatnya dan haqi. Ternyata haqi sedang asik berbicara dengan dafa mengenai islam sedangkan dafi dan junet merasa harus menyimak kajian malam saat itu.

Setelah dewa mengantarkan mama dan ayah tirinya yang akan pulang, ia berjalan untuk memasuki masjid tersebut lagi. Saat belum memasuki masjid ia melihat biya bersama sahabat sahabatnya berada di sebuah bangku melingkar yang ada di samping masjid, dewa pun menghampiri mereka.

Assalamualaikum

Waalaikumsalam Jawab biya dan sahabat sahabatnya serentak

Maaf kalau aku mengganggu waktu kalian tapi apakah boleh aku meminta waktu sebentar untuk berbicara dengan biya? Tidak berdua kalian tetap disini dan aku ingin mengajak biya berbicara di bangku sebelah sana boleh? Tanya dewa, bangku yang dimaksud dewa adalah bangku berhadapan yang berada tidak jauh dari bangku yang sedang biya dan sahabat sahabat nya duduki

Hemmmm jangan lama lama ya tapi ntar bang haqi marah Jawab ziya merasa punya tanggung jawab untuk menjaga biya

Iya gak akan lama kok, aku hanya ingin berbicara sebentar dengan biya sebelum kita berpisah untuk waktu yang lama Biya pun yang mendengar akan hal tersebut merasa apa yang dikatakan dewa ada benarnya

Boleh, ayo Biya berdiri dan berjalan menuju bangku yang dimaksud diikuti oleh dewa

Setelah mereka duduk berhadapan, biya menundukkan pandangannya untuk memulai berbicara dengan dewa Dewa maaf tadi aku tidak terlalu mendengar saat nama baru kamu disebutkan soalnya yasna ngajak aku berbicara, kalau boleh tau siapa nama kamu yang baru

Dewa Alvarazka Maxmillian, aku ingin nama dewa tetap ada karena semua orang sudah mengenalku dengan nama tersebut, untuk alvarazka itu diberikan oleh ayah dafa ia ingin nama tersebut menjadi doa untukku yang memiliki arti banyak rezeki, dan untuk maxmillian itu adalah nama akhir papa ku Namun dewa tidak menjelaskan kepada biya bahwa papa yang dimaksud nya itu bukanlah orang yang tadi datang dengan mamanya

Untungnya biya bukan sesorang yang sangat kepo Masyaallah nama yang bagus, oh iya dewa sebelum kamu menyampaikan apa yang ingin kamu sampaikan, apakah boleh aku berbicara terlebih dahulu tanya biya

Boleh silahkan Dewa pun berusaha menjaga hasrat nya yang sedari tadi ingin melihat biya, ia pun menundukkan pandangannya seperti apa yang dilakukan biya

Barakallah ya dewa, semoga ini adalah pilihan terbaik di hidup kamu, semoga setelah ini kamu selalu taat dengan ajaran agama yang kamu pilih ini, aku tau pasti awalnya akan berat atau bahkan akan ada godaan tapi aku harap kamu dapat mengatasi itu semua dengan baik, berjalanlah beriringan bersama teman teman kamu saling mengingatkan dan saling membantu untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Jangan tinggalkan sholat dan jangan lupa untuk selalu bersyukur atas segala yang telah atau akan diberikan oleh Allah SWT, semoga kita bisa bertemu kembali dengan versi terbaik dari diri kita masing masing dan dengan keridhoan Allah serta orang tua kita Aamiin Biya merasakan hatinya terasa sedikit sakit saat mengucapkan kalimat terakhirnya

Aamiin terimakasih bi atas segala doa baik darimu, iya aku masih harus banyak belajar lagi untuk diriku dan untuk agamaku sekarang. Aku akan berusaha saling mengingatkan bersama teman temanku bila kita sudah berada di inggris nanti, mohon doa dari kamu agar aku bisa menyelesaikan kuliahku dengan baik, sukses dalam meraih hal dunia dan juga akhiratku serta bisa memantaskan diriku untuk segera meminang kamu

Biya yang mendengar perkataan terakhir dewa semakin menundukkan kepala nya, hati nya yang terasa sedih seketika berubah menjadi hangat senyuman pun terukir di wajah putihnya itu.

Aku juga ingin meminta tolong ke kamu untuk terus menjaga hati kamu untuk aku raih sampai saat waktu itu telah datang, aku juga merasa sudah selangkah bisa maju karena bang haqi sudah setengah menerimaku tapi aku juga tidak langsung puas bi, karena aku masih akan memenangkan hati bang haqi sepenuhnya terutama memenangkan hati orang tua kamu bi. Doakan aku untuk semua niat itu bi, semoga kamu juga bisa sukses meraih hal dunia dan akhirat kamu disana, jaga diri kamu baik baik jangan dihapus nomor aku tetap disimpan bila suatu saat ada yang sangat sangat urgent dan kamu sudah menghubungi semua nomor orang terdekatmu namun tidak ada jawaban, kamu bisa menghubungi aku bi. Jangan salah sangka ya bi maksud aku bukan mau mengingkari janji yang telah kita buat, ini hanya bila keadaan sangat mendesak saja

Iya aku mengerti dewa, terimakasih untuk semuanya. Sudah selesaikan mari kita kembali ke masjid Biya langsung berdiri setelah mengucapkan hal tersebut, ia sebenrnya saat itu merasa senang dan juga sedih, tidak mau terlalu ketara ia pun memilih untuk menyudahi pembicaraan itu serta ia juga tidak mau membuat bang haqi berprasangka buruk dengan pembicaraan mereka tersebut

Dewa yang sebenarnya masih ingin berbicara dengan biya tidak biya berkata apa apa lagi ia paham dengan ketakutan biya, ia pun ikut berdiri dan berjalan di belakang biya Aku deluan ya masuk ke masjid semua Assalamualaikum Ujar dewa ke semua sahabat sahabat biya

Waalaikumsalam

Sesampainya dewa di dalam masjid ia melihat bang haqi dan teman temannya masih berbincang hangat Assalamualaikum, sepertinya seru banget pembicaraannya

Waalaikumsalam Jawab mereka serempak

Hehe iya ni wa, ini bang haqi sedang membicarakan mengenai showroom mobil yang sudah bang haqi sampaikan ke lo Jawab dafa

Aduh maaf ya bang dewa kelamaan nyampaikan ke mereka, sampai harus abang yang ngomong ke mereka

Gak apa wa, tadinya saya mau nunggu keputusan dari kamu tapi rasanya kalau untuk bisnis yang menjanjikan ini susah banget untuk nunda nundanya, ngeliat teman teman kamu juga sudah santai jadinya saya mendahulukan kamu ini menyampaikan ke mereka

Hehehe tidak apa bang, jadi bagaimana itu pembicaraan nya

Kita semua setuju si wa dengan kerjasama ini apalagi ternyata bang haqi ini juga penyuka otomotif, kita gak hanya bisa membuka showroom untuk jual beli mobil tapi kita juga bisa sampai membuka perusahaan perncangan mobil kita iya kan bang Junet yang selalu dengan candaannya

Heh sejak kapan bang haqi bilang sampai perusahaan perancangan mobilnya Dafi menoyor bahu junet

Hahaha tapi ide kamu bagus juga net boleh itu kita kembangkan pelan pelan, kita lihat nanti bagaimana keahlian kalian bila memang hal itu memungkinkan kenapa tidak kita lakukan

Wah serius bang Ucap junet dan dafi bersamaan

Iya saya serius, kita bisa... belum selesai pembicaraan bang haqi ada suara yang memanggilnya

Bang haqi Haqi pun memutarkan pandangannya

Eh iya bi kenapa

Maaf apa abang udah selesai ngobrol nya, biya mau ngajakin pulang rasanya mata biya sangat ngantuk bang

Eh ayo ayo pulang, kasian bidadari sudah ngantuk Canda junet yang langsung berdiri bersiap untuk pulang

Junet, ni mulut bisa dijaga gak si Dafa langsung berdiri dan menutup mulut junet

Hahaha sudah tidak apa tapi jangan keseringan ya net, mulai belajar di jaga pandangannya mau menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi kan katanya tadi Ujar haqi sambil berdiri dan menepuk pundak junet

Hehehe iya bang maaf ya bang

Maaf ya bang atas mulut junet yang gak bisa di rem Ujar dewa

Iya gak apa, yaudah abang, biya dan sahabat sahabat nya biya pulang duluan ya Assalamualaikum

Pulang dulu semua Assalamualaikum Ujar biya dan sahabat sahabat nya serentak

Waalaikumsalam Mereka pun pergi meninggalkan masjid tersebut

Yaudah kita pulang juga yuk, malam ini gue nginap dirumah lo ya fa fi Ujar junet

Yaudah ayo, bantu gue ngunci semua pintu dulu ya. Ntar abis ini kita kasik kunci ke penjaga masjid di belakang dulu ya Mereka pun berberes mengunci masjid dan pulang dengan perasaan hangat senang dan penuh kebahagiaan.

Istiqomah Dalam PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang