Banyak yang Menyayangi Dewa

2 0 0
                                    

Pelukan berempat seperti teletubies mereka terhenti kala suara ayah dafa dafi memanggil Dewa

Iya om senyum lebar dewa ke ayah dafa dafi

Selamat ya semoga kamu bisa menjadi muslim yang ramah, taat dan selalu bijak dalam menghadapi masalah apapun, jangan pernah melupakan masa lalu kamu karena itu disitu terdapat banyak kenangan juga pelajaran, om sudah mengganggap kamu seperti anak om jadi jangan pernah sungkan bila ada yang mau ditanyakan ataupun ada yang perlu dibantu ya nak

Dewa langsung menyalami ayah dafa dafi dan langsung memeluknya Terimakasih om, terimakasih banyak atas semua bantuan dan kebaikan yang telah om berikan untuk dewa, terimakasih sudah mau mengganggap dewa sebagai anak om juga

Hati dewa sangat penuh kebahagiaan hari itu, rasanya ia mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah yang memang sudah lama tidak ia rasakan. Kata selamat dan pelukan dewa dapatkan dari orang orang yang hadir malam itu.

Dewa Ada suara yang memanggil dewa saat ia sedang tertawa dengan percakapan antara junet dan ayahnya, dewa pun membalikkan badannya

Iya, eh bang haqi Dewa memasang wajah yang sedikit terkejut karena sejatinya ia sangat gugup bila berhadapan dengan abang dari wanita yang ia sukai itu, dewa juga sudah mengetahui nama abang biya saat suatu waktu biya ada menyebut nama abang nya

Selamat ya sudah sah menjadi seorang muslim, semoga kamu memang tergerak menjadi muslim ini semata mata karena hatimu dan kecintaan mu kepada Allah SWT. Semoga kamu selalu bisa taat akan kewajiban kewajiban seorang muslim dan larangan larangan yang ada di agama islam ini. Kapan kiranya kamu akan berangkat untuk melanjutkan kuliah mu?

Sebelum menjawab pertanyaan haqi, dewa mengulurkan tangannya untuk menyalami haqi Terimakasih atas semua doanya bang, insyaallah dewa memang menjalani ini pyur atas kemauan diri dewa sendiri dan karena dewa sudah merasakan indahnya ajaran ajaran Allah SWT. Insyaallah tiga hari lagi dewa akan berangkat bang

Masyaallah, yang bener belajarnya jangan dulu memikirkan biya memikirkan yang bukan muhrim kamu ya. Ingat islam tidak mengajarkan yang namanya pacaran, bila memang sudah siap untuk semuanya kamu bisa datangi rumah kami berhadapan dengan saya dan juga abi saya

Dewa seketika semakain gugup saat haqi membicarakan hal tersebut Insyaallah bang dewa akan belajar dengan baik dan mengejar semua mimpi dewa, sebelum waktu untuk bertemu dengan abang dan abi abang tiba dewa akan pastikan bahwa dewa pantas untuk meminta biya

Aamiin, hemmm sebelumnya saya mohon maaf bila pertanyaan ini menyinggung kamu tapi apakah benar yang saya dengar bahwa kamu sekarang meninggalkan semua fasilitas dari orang tua kamu untuk bisa tetap menjadi seorang muslim?

Iya bang Dewa sedikit tertunduk menjawab pertanyaan itu, ia takut haqi akan merasa ia tidak pantas untuk biya bila memang sama sekali belum jelas masa depannya

Jadi sekarang kamu tinggal dimana? Dan bagaimana dengan maaf uang untuk hidup kamu?

Sekarang dewa tinggal dirumah temen dewa bang, itu yang disana mereka kembar namanya dafa dan dafi. Merekalah yang membantu dewa dalam mengurus semua hal untuk memeluk islam ini dan juga yang disebelah kiri itu yang dafa, ia adalah salah satu orang yang membuat dewa bisa sangat mencintai islam, ia memiliki suara yang indah saat melantunkan ayat suci Al-Quran, ia juga yang membantu dewa mempelajari islam lebih dalam lagi bang. Kalau yang disebelah sana memakai baju navy itu namanya junet bang kami berempat berteman sangat baik, ia juga yang membantu dewa dalam mengurus ini. Bahkan bukan hanya mereka bertiga, orang tua mereka dan juga adik kakak mereka juga membantu dewa, alhamdulillah banyak yang mendukung dewa untuk memeluk islam

Masyaallah, ternyata banyak yang sayang kepada kamu ya Haqi takjub dengan ucapan dewa, pikirannya tentang dewa berubah ia merasa dewa memang adalah anak yang baik terbukti banyak yang menyayanginya dan banyak yang mau membantunya.

Untuk masalah biaya hidup dewa setelah pergi dari rumah itu alhamdulillah dewa dan teman teman itu ada usaha jual beli mobil gitu bang, uang dari situ yang dewa pakai untuk membiayai hidup dewa sekarang. Nanti saat sudah di inggris dewa akan bekerja sambilan disana seperti bekerja di cafe cafe dan dewa juga sudah bertekad dengan teman teman dewa itu untuk memulai mencoba membuka showroom mobil disana, memang hal itu pastinya akan sulit dengan modal kami yang tidak terlalu besar tapi kami ingin mencoba nya bang

Haqi tanpa sadar tersenyum sangat lebar dan memandang dewa dengan kagum Bang panggil dewa melihat haqi terdiam dengan senyumannya

Haqi yang sadar dengan tingkah nya langsung menunduk sebentar dan melihat dewa kembali Jujur saya bangga dengan kamu dan teman teman kamu, hemm sebenarnya dari yang sudah kamu sampaikan tersebut saya tertarik untuk memberikan kalian tawaran, namun saya maunya kita langsung berbicara berlima dengan teman teman kamu juga. Kamu beri tahu saja dulu teman teman kamu saya ingin memberikan tawaran untuk kerja sama, jika kalian setuju kita bisa bertemu untuk mendiskusikan ini besok setelah isya, ini kartu nama saya kamu bisa menghubungi saya disini

Hah tentang showroom mobil itu bang

Iya

Bang ini beneran

Iya dewa

Baik bang, dewa akan bicarakan ini dengan teman teman dewa dan akan segera dewa kabari ke abang, terimakasih banyak bang

Iya, yaudah saya mau kesana dulu ya

Dewa merasa hati nya semakin penuh dengan kebahagiaan Ya Allah terimakasih banyak atas semua kemudahan dan kelancaran yang engkau berikan kepadaku hari ini, belum apa apa sudah banyak keindahan yang engkau tunjukkan kepadaku Ya Allah, semoga ini menjadi awal yang baik untukku setelah ini aku harus berbicara langsung dengan dafa dafi dan junet

Saat dewa akan beranjak menemui teman temannya, biya yang berjalan ke arah dewa bersama sahabat sahabatnya memanggil Assalamualaikum dewa

Waalaikumsalam biya Dewa dengan senyuman lebar nya

Perkenalkan ini sahabat sahabat aku, maaf ya aku gak izin dulu ke kamu untuk mengajak sahabat sahabat aku kesini Ya ternyata biya diam diam mengajak sahabat nya untuk hadir pada malam itu, haqi saja terkejut dengan kedatangan sahabat sahabat biya karena ia memang tidak mengetahui hal itu

Iya gak apa bi, malahan aku senang semakin ramai disini Dewa yang tadinya memandang biya, seketika tersadar bahwa hal tersebut salah ia sudah berjanji dengan dirinya sendiri, bang haqi dan juga Allah SWT bahwa ia akan menjalankan ini semua dengan aturan islam yang sudah tertera. Dewa pun tidak sengaja mengedarkan pandangan nya ke luar masjid, ia melihat ada seseorang yang sembunyi sembunyi memandang ke arah nya namun dewa masih belum jelas siapa orang tersebut.

Selamat ya dewa semoga... belum sempat biya menyelesaikan pembicaraannya dewa merasa sangat kenal dengan orang diluar tersebut ia pun segera berlari ke luar.

Mama.... Ma

Istiqomah Dalam PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang