HAPPY READING
"Maksudnya?? Tau?? Kalian memangnya udah tau tntang ini??!!"
"Giibraaan!!" Teriak lea dari kejauhan yg baru saja datang menghampiri trio RIN dan adara.
Pertanyaan adara dipotong, kali ini mungkin trio RIN selamat dari pertanyaan adara, tapi kita tidak tau nanti.
"Gibraann manaa??" Tanya lea dengan raut wajah yang sangat panik.
"Gibran didalam" Jawab naura.
Lea semakin panik, pandangan lea mengarah ke adara, amarah mulai memuncak, karena menurut Lea, adara adalah dalang atau penyebab dari kecelakaan gibran.
"INI SEMUA GARA GARA LO!!!" Teriak Lea ke arah adara, adara menunduk ketakutan, sementara trio RIN tak tau harus bertindak apa karena Wajar saja jika Lea marah sebab kecelakaan ini terjadi karena pertengkaran antara adara dan gibran, ditambah lagi Lea skrng adalah istri atasannya. Bagaimana bisa mereka bersikap lancang?.
"KALAU GIBRAN KENAPA NAPA,, GUA GA AKAN BIARIN LO HIDUP TENANG!!!" Lea saat ini panik, bahkan ia pun tak sadar dengan ucapannya akibat rasa kesalnya.
"LEAAA!!" Bentak rahsya, akan tetapi adara dengan sigap menahan kakaknya untuk tidak melawan.
"APA??!!"
"Kk,, sudah.. Jngn dilawan.. Adara gapapa." Bisik adara kepada rahsya, dan rahsya pun menurut.
Ditengah suasana menegangkan, akhirnya pintu yg tertutup rapat itupun terbuka, satu orang perawat keluar dari ruangan tersebut.
"Keluarga pasien silahkan masuk.. Tapi satu persatu ya mass mbak.." Ucap perawat.
"Baik sus.. -"
"Berhenti disitu!! Gua istrinya,, gua yg berhak masuk duluan nemuin suami guaa!!"
Saat adara hendak melangkah masuk kedalam ruangan itu, lea dengan cepat menahan adara. Dan lea pun lebih dulu masuk menemui gibran yg terkapar di ruangan itu.
Lagi dan lagi adara pasrah, ia hanya bisa menahan sesak di dadanya. Akan tetapi sesusah apapun ia menahan akhirnya air mata itupun lolos dari matanya.
"Dar??" Panggil rahsya.
"Adara gapapa kak.. Adara pergi dulu yaa.." ucap adara lalu pergi meninggalkan trio RIN
"Adaraaa!!" Teriak trio RIN memanggil adara, akan tetapi adara tak menggubris panggilan mereka. Adara tetap fokus berjalan pergi entah kemana.
************
"AAAAAAAGGGGHHHH!!!"
Adara saat ini berada di halaman belakang rumah sakit, ia berteriak sekuat mungkin, melepaskan rasa sesak yg mengganggu hati nya, tak mampu adara menahan tubuhnya akhirnya adara jatuh berlutut dan menumpahkan semua tangisnya.
"hiiikkksss.. Hiiikkksss.. Kenapaa kak gibraan?!!! Kenapaaa!!!! Kenapa semuanya jadi gini?!! Aaaaagghhh!!! Hiikkksss.." Tangis adara.
"Dulu kamu janji akan terus bersamaku selamanya,, tapi skrng?? Kenapaa kamu ninggalin aku kenapaa?!! Hiikkss.. Apa kamu lupaa?? Siapa org yg udah nyembuhin luka lama kamu?? Akuu gibraann!! Tapi skrng?? Kenapa kamu malah menggoreskan luka untukku??!! Hikkss.. Kak gibran jahaatt!! Hikkkss.." Tak mampu adara membendung air matanya.
****************
Diruangan yg memiliki aroma khas obat obatan, saat ini gibran terbaring lemah diatas blangkar, tak lupa infus yang sudah terpasang di tangannya.. Terdapat perban putih melingkar di kepalanya, saat ini gibran ditemani oleh Lea istri yg tak diinginkan nya itu.
Akhirnya, perlahan pria itu membuka matanya. Gibran perlahan melihat sekekeliling dengan pandangan yg sangat buram perlahan jelas.
"Kamu udah sadar sayang??" Tanya lea.
"aa-aakuu dimanaa??" Tanya gibran lemas.
"Kamu dirumah sakit,, tadi kamu habis kecelakaan" jawab lea.
Gibran mencoba mengingat kejadian apa yg baru saja menimpanya, hingga akhirnya bayangannya mengarah ke adara.
"Adaraa?? Adara manaa??" Tanya gibran yg hendak duduk dari tidurnya, dan lea dengan cepat menahan gibran untuk tidak bangun dari tidurnya.
"Jangan bangun dulu gibran!! Kamu masih lemess!!" Bentak lea.
"Adaraa manaa leaa?? Gua mau ketemu sama diaa!!" Pinta gibran.
"Ngapain lo nanyain cewe itu hah?? Dia udah pergi ninggalin lo.. Ngapain lo masih peduli??"
Bohong,, gibran yakin lea berbohong.. Adara tak mungkin meninggalkan gibran dengan kondisi seperti ini, bahkan sangat jelas tadi adara yg menolong dan membawanya kerumh sakit.
"Bohong!! Gua tau lo bohong!! Adara dimanaaa?!! Aaawwss" Kepala gibran langsung terasa nyeri.
"Kamu gapapa gibran?!!"
"Pergi!! Gua ga butuh bantuan lo!!" Ucap gibran mendorong lea dengan tangan kirinya, sementara tangan kanan nya memegang erat kepalanya.
"aaaa sakitt bangett kepalaa guaa!! Aaaaa!!" Teriak gibran merintih kesakitan.
Lea pun berlari keluar dari kamar gibran, lea pun berteriak memanggil Dokter dan suster.
"Dokterr!! Suster!! Tolong dok!!" Teriak Lea.
Trio RIN yg melihat Lea berteriak memanggil dokter, sontak mereka terkejut. Apa yg terjadi pada gibran? Mengapa lea berteriak memanggil dokter?
"Lea?? Gibran kenapaa??" Tanya naura.
"Gak usah banyak tanya!! Panggilin dokter cepet!!" Bentak Lea.
"iyaa iyaa.." Irshad pun dengan cepat berlari memanggil dokter ataupun suster.
***********
"Hikkksss.. Hiikkkss.." Adara masih setia menangis di halaman belakang rumah sakit, tak lama setelh itu telefon adara berdering..
Mendengar suara deringan dari handphone nya, adara dengan cepat mengambil ponsel yg berada di tas nya.
"Kak rahsyaa??" Adara dengan cepat mengusap air matanya, dan mengangkat telefon dari Rahsya.
Telefon pun Terhubung.
"Halo kak kenapaa??"
"........"
"APAA???!!"
BERSAMBUNG
NEXT?

KAMU SEDANG MEMBACA
ILY ADARA
RomanceKisah cinta seorang Pria yang sebelumnya mengalami patah hati lalu menemukan penyembuh yang abadi Kisah cinta keduanya tak semulus yang dibayangkan karena perjodohan yang terjadi pada pria itu dengan gadis lain.. Lalu bagaimana perasaan gadis yg dis...