MENUNGGU

696 67 1
                                    

HAPPY READING

"Sebenarnyaa... Kak gibran lanjutin perusahaan papa yg ada dibali" Ucap vio

Adara mengangguk mengerti.

"Tapi,, kenapa kak gibran ga ngabarin aku kalau dia lanjutin perusahaan papa kalian dibali?? Emngnya aku ga sepenting itu ya dimata kak gibran??" Tanya adara

"Eeeee mungkin dia ga mau liat lo sedih dar.. Tapi yg pasti kak gibran sayang banget sama lo dar.. Kalau lo berfikir kak gibran ga sayang lagi sama lo itu salah.. Rasa cinta yg kak gibran punya udah habis untuk lo.." Ucap vio

Adara sedikit tenang, yg dikatakan vio mungkin ada benarnya. Adara tidak boleh berprasangka buruk terlebih dulu kepada gibran. Mungkin saja perusahaan papa gibran di bali lebih penting, oke itu bukan masalah besar. Adara akan terus menunggu kabar dan kepulangan kak gibran.

"Yaudah dar,, kalau gitu gua pulang duluan yaa.. Bye dar.."

"Bye.."

*************

Malam ini gadis yg mengenakan piyama itu tengah merebahkan tubuhnya yg begitu sangat lelah, tak lupa ponsel yg selalu ia genggam. Adara terus menunggu kabar dari Gibran.

"hayolah kak gibran balas chat aku.."

Adara pasrah, ia kemudian meletakkan ponselnya dan mulai menutupkan matanya dan tidur.

Drrrrrtttt

Satu panggilan menghubungi

"Kak gibran?" Adara yg awalnya sudah mulai tidur dengan cepat mengambil ponselnya yg berdering.

Adara segera melihat layar ponsel itu dan melihat atas nama siapa yg tengah mengcalling adara.

"aahhh kak naura ternyataa" Adara sedikit kesal ternyata yg menelfonnya bukan gibran melainkan naura. Adara pun dengan segera mengangkat telfon dari naura.

"Ya kak naura ada apa??"

"Adara.. Kakak main ke rumah kamu yaa,, kakak nginap disana.. Karena orang tua kakak keluar kota beberapa hari ini.. Gapapa kan??" Ucap naura yg diseberang sana

"Udah ngabarin kak rahsyaa??" Tanya adara

"Udah dar.. Bolehh gaa??"

"Bolehh kak.. Aku tunggu yaa.."

"Oke adaraa.."

Tuuttt tuutt

Panggilan dimatikan secara sepihak yaitu naura.

Setelah menelfon naura, adara kembali meletakkan handphone nya dan kembali menutup matanya.

Drrrrttttt

Lagi dan lagi ada yg menghubungi adara.

"Pasti bukan kak gibran" Ucap adara

Adara mengambil ponsel tersebut dan kembali menatap layar ponsel atas nama siapa yg memanggilnya.

"Nomor baru?? Siapa ini.." Heran adara

ILY ADARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang