PANTAI

681 77 1
                                    

HAPPY READING

"Terimakasih kamu masih mau mempedulikan akuu.."

Deg!

Ucapan gibran sukses membuat adara tertegun, adara benar benar tidak sadar apa yg baru saja dia lakukan. Dengan cepat dia berdiri dan memasang wajah datar.

"Maaf,, saya perhatian tadi bukan karena apa apa.. Jika orang lain yg berada di posisi anda tadi,, aku akan ngelakuin hal yg sama" Ucap adara dengan memalingkan muka.

Gibran tau betul adara baru saja sangat khawatir pada nya, tidak peduli sampai kapanpun adara menyembunyikan rasa sayangnya gibran pasti akan terus berjuang mendapatkan rasa sayang itu kembali.

"Lo gapapa gib?? Gua bantu lo berdiri ya.." Ucap rahsya lalu membantu gibran berdiri, rahsya dan irsyad memapah gibran yg masih tak sanggup untuk berdiri akibat luka yg teralu dalam mengenai tubuhnya.

"Kita ga bisa lanjutin pekerjaan ini nau,, kita langsung balik ke villa.." ucap irsyad.

"Iyaaudahh ayokk.."

Mereka pun kembali ke mobil, dan kembali ke villa.

************

Di malam hari yg tenang, adara yg merasa haus berniat untuk ke dapur mengambil minum. Saat berjalan ke arah dapur, ia tak sengaja melihat gibran yg tengah kesusahan mengobati luka luka yg sudah menimpanya tadi siang.

"Kasian ka gibran,, apa gua bantu aja ya?? Tapi.. Ahhh sudahlah itu ga penting, dia udah nolongin aku tadi siang.. Sebagai tanda terimakasih aku harus bantu dia.." Batin adara.

Adara pun berjalan mendekat kearah gibran yg telah duduk disofa ruang tamu, tidak lupa dengan beberapa obat merah yg sudah terletak di atas meja itu.

Adara tanpa mengatakan apapun, dia langsung duduk disamping gibran dan mengambil alih kapas yg sedang dipegang oleh gibran untuk mengobati lukanya.

"Adaraa??"

"Buka baju lo"

"Hahh?? Buka baju?? Untuk apaa??" Gibran shock, tanpa ba bi bu adara datang datang malah menyuruh gibran untuk membuka bajunya.

"batu batu itu tadi nimpa punggung lo kan.. gua mau bantu lo obatin luka luka lo itu.." ucap adara dengan raut wajah yg datar.

Sesuai permintaan adara, gibran pun membuka bajunya. Ada rasa kebahagiaan dihatinya. Walaupun adara marah padanya, ternyata masih ada terbesit rasa peduli di hati adara untuknya. Gibran hanya diam diam tersenyum menunggu adara mengobati lukanya.

"awwwsss!!" Ditengah lamunan, gibran terkejut saat adara dengan sengaja menekan dengan kuat luka gibran.

"Sakitt dar!!"

"sorry." Singkat adara.

"iya gapapa, dar trimakasih ya lo ma-"  belum gibran menyelesaikan ucapannya, dengan cepat adara memotong perkataan gibran.

"Ga usah kepedean, gua nolongin lo sebagai tanda terimakasih karena lo udah nolongin gua." Ucap adara

Mendapat jawaban itu, gibran hanya tersenyum, ia tak marah. Ia tau betul adara hanya gengsi mengungkapkan bahwa ia khawatir pada dirinya. Tapi itu bukan masalah baginya, adara masih menunjukan rasa peduli pada gibran sudah sangat cukup baginya.

ILY ADARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang