TUMOR?

895 85 11
                                    

HAPPY READING



keesokan harinya, Gibran yang baru saja Keluar dari kamar mandi, pandangan nya langsung mengarah kepada wanita cantik yang masih tertidur pulas. Mungkin dia kelelahan akibat semalaman menangis.

Gibran perlahan duduk ditepi ranjang dan membelai pucuk kepala adara yang halus.

"Sayang.. Bngun yuk,, kamu siap siap teruss kita sarapan ke bawah.." Ucap gibran dengan penuh kelembutan.

Adara membuka perlahan matanya, tapi tak lama itu ia kembali memejamkan matanya.

"Kok tidur lagi sih sayang??" Ucap gibran.

"Masih ngantuk kak" ujar adara dengan nada suara khas bangun tidur.

Gibran tersenyum, kemudian ia membawa tangan adara untuk memeluk pinggang gibran, adara yang seolah faham pun mengeratkan pelukannya ke pinggang gibran yang duduk didekatnya.

"Kak.."

"apaa sayang??"

"Akuu salah apa ya kak?? Kenapaa tuhan mengambil anak kita.." Lirih adara.

Degh!

Gibran yang mendengar ucapan adara membuat hatinya terasa sakit, Sangat sakit.

"Kamuu ga salah sayang,, Ini semua takdir.. Jangan menyalahkan diri kamu yaa.. Mungkin saja tuhan mengambil kembali anak kita karena Belum waktunya adaraa.. Mungkin tuhan ingin kita menikmati waktu berdua dulu.. Mempersiapkan diri untuk menyambut anak kitaa.. Kamu jangan nangis teruss dong,, kakak ga kuat liatnya.." Ucap gibran.

"Maaf yaa kak.. Aku terlalu banyak menangis, sampai aku lupa kalau kakak pasti juga sedih kan kehilangan anak kita.. Maafin adara ya kak.." Lirih adara.

"Iyaaa sayang.. Cukup untuk menangis yaa,, Kamu harus selalu bahagia.. Kita coba lagi ya sayang.." Ucap gibran kemudian mengecup kening adara.

"iyaa kak.."


*********

Dimeja makan, Saat ini keluarga dirgantara sedang fokus menyantap sarapan pagi.

"Gimana dengan kondisi kamu adara?? Udah baikan??" Tanya dirgantara

"Alhamdulillah pa,, adara udah baikan kok.." Ucap adara.

"Alhamdulillah"

"adaraa.. Kamu yang ikhlas ya nak.. Ini semua sudah takdir.. Jangan larut dalam kesedihan.." Ucap rara.

Mendengar ucapan rara, gibran yang duduk disamping adara dengan cepat menggenggam tangan adara seraya menguatkan.

"Iyaa ma.. Adara ikhlas kok.. Maafin adara ya pa,, mah.. Adara gagal Jaga bayi yang ada didalam kandungan adaraa.." Lirih adara.

"Gapapa nak,, ga perlu mintaa maaf.. Skrng kamu fokus kuliah dulu ya.. Kejar mimpi kamu untuk jadi sarjana.." Ucap dirgantara.

"Iyaa pa.."

*******

Hari ini gibran tidak bekerja,, hari ini ia akan membawa istrinya jalan jalan sembari melepaskan penat yang menganggu hati.

ILY ADARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang