SEBATAS PERJANJIAN

795 68 1
                                    

HAPPY READING

"Kalau papa batalin perjanjian papa dengan Om lian,, terus gimana dengan perusahaan papa??" Tanya gibran

Dirgantara memegang erat pundak putranya, ia menatap lekat lekat bola mata yg sudah mengeluarkan cairan bening tersebut.

"Kita mulai dari nol" ucapan lantang dari dirgantara.

Gibran tampak sedikit berfikir.

"Kalau kita mulai dari nol,, gimana dengan kehidupan kita nanti pa?? Kita mau tinggal dimana?? Gibran ga rela pa,, gara gara gibran papa, mama, dan vio jadi sengsara.. Gibran ga mau lihat itu.." Tutur gibran

"Kalau begitu nikah dengan lea" ucap dirgantara

Gibran tak mampu bergumam, ia terdiam kaku tak mampu lagi menjawab.

"Kenapa?? Kamu ga mau kan nikah dengan lea?? Papa tau sampai saat ini kamu ga bisa kan ninggalin adara??.."

Ucapan yang dikatakan dirgantara memang benar, sampai saat ini sulit bagi gibran untuk meninggalkan adara akibat rasa sayang yg begitu besar untuk adara. Tapi gibran juga tidak rela, jika perusahaan papa nya hancur karena dirinya.

"Kita temuin om lian,, kita batalkan pernikahan ini" Ucap dirgan.

Gibran masih saja melamun dan bingung, ia berusaha mencari jawaban dari kebingungan nya.

"Yukk gibran.." ucap dirgantara menarik tangan gibran.

"Tunggu pa.."

"Kenapa gibran??" Tanya dirgantara

"Gibran akan lanjutin pernikahan ini..."

Ucapan gibran membuat dirgantara shock. Antara yakin dengan tak yakin dengan ucapan gibran.

"Kamu yakin mau lanjutin pernikahan ini??" Ucap dirgantara

"Gibran yakin pa.."

Dirgantara sedikit senang, tapi disisi lain hatinya sedih karena gibran yang begitu kuat merelakan cintanya demi keluarga nya.

Gibran dan dirgantara sudah kembali di aula pernikahan, walaupun ada amarah yg memuncak di raut wajah lian, dia tetap tenang untuk menikahkan putrinya dengan gibran.

***********

"Demam lo tinggi banget dar" Ucap rahsya yang saat ini tengah mengurus adiknya

Yap! Sejak kejadian adara tak sengaja menjatuhkan gelas nya dan pecah berkeping keping, Adara mulai demam saat itu hingga sekarang. Demam nya lumayan tinggi, dan adara hanya terbaring lemas saat ini.

"Perasaan aku gak enak banget kak sejak kemarin.. Ntah kenapa aku mikirin kak gibran teruss.." Ucap adara

"Kamu udah nelfon gibran??" Tanya rahsya

"Udah kak,, tapi kak gibran sama sekali ga ngangkat telfon aku, bahkan panggilannya ga aktif.." Ucap adara

"Kita kerumah gibran sekarang??" Tanya rahsya

"Yukk kak,, perasaan adara ga enak banget.."

"Tapi kamu kuat?? Wajah kamu pucat banget loh" Tanya rahsya

"adara kuat kok kak.. Ayukk kak buruan.."

"Yaudah yuk"

ILY ADARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang