Haii semuanya,, udah hampir dua bulan aku ga melanjutkan cerita ini,, maaf yaa.. Dua bulan belakangan ini aku sedang berjuang untuk masuk ke universitas impian aku.. Doain ya,, semoga aku bisa diterima di universitas tersebut.. Okedeh,, kita lanjut ya.. Selamat membaca semuanyaa heheheh..
HAPPY READING
Setelah menerima telfon dari kakaknya itu, gadis itu langsung berlari menuju ruangan dimana gibran dirawat.
"Kak gibran?? Kak gibran gapapa kaann??!!" sangat terlihat jelas kepanikan yg terpaut dari wajah adara, ia sangat khawatir dengn kondisi gibran.
"dar.. Tenang yaa,, dokter sedang periksa gibran didalam.." Ucap naura lalu membawa adara kedalam pelukannya.
Isak tangis adara perlahan terdengar, ia sangat takut sesuatu buruk akan terjadi kepada seseorang yg sangat ia sayang itu.
"hikkss.. Kak nauu.. Akuu takut kak gibran kenapa².. Hiikkss.."
Naura berusaha menenangkan adara, sementara rahsya dan irsyad hanya mondar mandir menunggu jawaban dari dokter tentang apa yg terjadi pada gibran. Mereka berharap semoga tidak ada hal buruk yg terjadi pada sahabat nya itu. Sementara lea hanya menangis tanpa ada satupun diantara mereka yg menenangkannya. Sebagai istri, Lea juga khawatir dengan kondisi suaminya.
Akhirnya pintu kamar tempat gibran dirawat terbuka, dokter yg mengenakan jas putih itu keluar dari kamar itu, terjadi ketegangan diantara mereka.
"Dokterr.. Gimana dg suami saya dok??" Tanya lea
"alhamdulillah, pasien tidak apa apa. Rasa sakit yg menyerang kepalanya hanya efek dari benturan keras itu. Tapi yg pasti tidak ada luka yg serius." ucap dokter
Akhirnya mereka bisa bernafas lega, jawaban dari dokter membuat kekhawatiran dari mereka menjadi tenang. Setelah ini tidak ada yg perlu dikhawatirkan.
"Pasien sudah boleh pulang setelah infus habis. Kalau begitu saya permisi ya mbak, mas."
"Baik dokter terimakasih."
Lea langsung berlari masuk ke dalam kamar dimana gibran dirawat, adara juga ingin menyusul. Akan tetapi disaat adara hendak melangkah, dengan cepat rahsya mencengkal pergelangan adara.
Rahsya menggeleng kepalnya, mengisyaratkan bahwa adara tidak boleh untuk masuk.
"Kita pulang skrng.."
***************
Dimeja makan, saat ini rahsya, adara, naura, dan irsyad tengah menyantap makan malam. Trio rin sangat fokus menyantap makanan itu, lain dengan adara ia hanya menatap kosong kedepan tanpa memulai pergerakan makannya. Keaadan gadis itu saat ini sangat kacau.
"Adara.. Makan dar,, ga baik makanan dimainkan gitu.." ucap rahsya.
"aku ga lapar kak" ucap adara lalu pergi meninggalkan meja makan. Adara tak menyentuh makanannya, bahkan tidak ada satu suapan pun yg masuk kedalam mulutnya.
"Udah sya,, nanti biar aku aja yg antar makanannya ke kamar adara.. Kita biarin dia sendiri dulu ya.." Ucap naura lalu mendapat anggukan oleh rahsya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILY ADARA
RomanceKisah cinta seorang Pria yang sebelumnya mengalami patah hati lalu menemukan penyembuh yang abadi Kisah cinta keduanya tak semulus yang dibayangkan karena perjodohan yang terjadi pada pria itu dengan gadis lain.. Lalu bagaimana perasaan gadis yg dis...