TEROR

713 81 2
                                    

HAPPY READING


"Kenapa gibran?? Kok kamu panik gituu??" Ucap lea yg melihat kepanikan di raut wajah gibran.

"Skrng jam berapa??" Bukannya menjawab, gibran malah balik bertanya.

"skrng jam 10"

"Apaa?? Jam 10??" Gibran sontak terkejut, ia pun melihat di ponsel nya memastikan sudah pukul berapa yg tertera di ponselnya dan ternyata benar, waktu sudah menunjukkan pukul 10.

"Astaagaaa lea!! Knp lo baru bangunin guaa!! Ck. Telat kan gua jadinyaa.." gibran menggerutu dengan cepat ia beranjak dan mempersiapkan diri untuk berangkat.

"Ya gua mana tau lo harus berangkat jam berapa ke Padang, lo yg telat bangun malah omelin gua.." Kesal Lea.

Gibran mendengus kesal, berdebat dengan lea di pagi hari hanya membuang buang waktu saja, dengan cepat gibran bersiap siap menuju kantor.

***********

CEKLEK

Gibran baru saja tiba di kantor, ia membuka pintu ruangan kerjanya yg sudah ada Rahsya, naura, irsyad, dan Adara yg juga akan ikut bersama mereka.

"Gib.. Kok lo telat? Kita kan udah janjian ngumpul di sini jam 7" Ucap irsyad.

Gibran yg baru saja tiba, pandangannya langsung melirik ke arah adara. Menurutnya hari ini adara tampak sangat cantik dimatanya. Sementara adara hanya membuang muka, menyapa saja ia tak sudi apalagi melihat wajah gibran.  Klw bukan karena rahsya yg melarangnya pulang sendiri ke jakarta, adara pasti sudah tiba di jakarta sejak malam. Tapi demi sang kakak adara harus menurut.

"Jangan jauhi aku cantik,, aku mohon buang tatapan kebencian kamu itu untuk aku" Batin gibran.

"Braaann!!"

"Hah apaa??" Sentak gibran

"yaampun gibran,, lo ga dengerin irsyad ngomong?? Itu dia dari tadi udah ngomel loh.." ucap naura.

"Ohhh iya maaf maaf syad.. Maklum,, masih pagi otak agak ngebleng.." Elak gibran.

"ohh yaa gib,, ini kertas yg ditemuin anak anak karyawan tadi di depan pintu. Bukann hanya itu, kertas itu mereka temukan didekat bangkai ayam yg busuk.. Gua ga berani buka,, lo aja yg baca ya.." Ucap rahsya lalu memberikan secerbik kertas tersebut kepada gibran.

Gibran pun menerima kertas itu, ia membuka secara perlahan dan mulai membaca satu kata demi kata yg ditulis di kertas itu.

"KAU AKAN MATI TUAN GIBRAN DIRGANTARA!"

"Sialan!" umpat gibran

Trio Rin dan adara tampak bingung, memangnya apa yg tertulis di kertas itu sehingga membuat gibran marah?

"kenapaa bran?? Apa yg tertulis dikertas itu??" ucap naura

"iyaa gib,, kok lo marah setelah baca kertas itu?" Ucap irsyad.

Gibran pun memberikan secerbik kertas itu pada irsyad untuk membacanya.

ILY ADARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang