9. Produksi

562 11 0
                                    

Dalam tampilan layar proyektor, beragam warna kini tengah dipandang oleh enam pasang mata. Tentu di ruang rapat kian. Seluruh bola mata ketiga orang itu menjadi warna-warni berkat penghasilan warna ponsel yang telah ditelusuri Klarybel.

Terdapat empat deretan ponsel dengan pewarnaan merah, jingga, kuning, hijau dan biru. Warna nan terang benderang. Memulai dari merah, pewarnaannya serupa dengan kulit dalam manggis. Dan bibir tipis Klarybel kerap pula mengoles warna itu. Yakni merah marun. Kedua jingga apricot. Condong ke arah jingga muda sebetulnya namun bernama apricot. Ketiga, kuning pisang. Keempat hijau pine yakni, mengarah pada hijau tua. Kelima biru. Pengambilan warna biru menyerupai biru langit.

Albar menggeser kaki kursi kantor beroda untuk kemudian menghadap ke depan. Menampakkan Klarybel dan Reno di sampingnya kini. Telah usai melihat materi warna ponsel dari layar proyektor dan selanjutnya sesi menanggapi.

"Darimana inspirasi mengambil warna pelangi?" Tanya Albar.

"Apalagi kalau bukan berurusan sama strategi marketing?" Klarybel lantas membaca lembaran kertas putih sesaat di dalam hati. "Di iklan nanti, kita bisa memberi judul 'varian warna pelangi untuk Moon terbaru'. Mungkin, separuh orang-orang akan terkecoh. Mengira kita menggradasi warna pelangi. Satu lagi, dari dulu sampai sekarang efek gradasi jarang ada di ponsel merek apapun."

"Warnanya bayan semua, ya." Ujar Albar.

"Moon perlu yang beda sesekali. Membuat orang-orang terkecoh dan berbeda dari yang lain. Ini 2 inspirasi warnaku." Menurut Klarybel.

Kemudian Albar menatap lurus ke depan.

"Apakah disahkan?" Pertanyaan Klarybel tidak membikin pria itu menoleh akan tetapi menjawab,

"Ya."

Klarybel menyunggingkan senyum tanpa memperlihatkan gigi. Bukan seraya menatap Albar melainkan ke selembar kertas materi rapat miliknya. Selayak mencerminkan penyampaian warna ponsel nan pelangi, Klarybel dengan kesadaran mengenakan pakaian cerah momen itu.

 Selayak mencerminkan penyampaian warna ponsel nan pelangi, Klarybel dengan kesadaran mengenakan pakaian cerah momen itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersamaan membuka laptop, Albar berujar, "Baik, meeting kita hari ini mengenai produksi ponsel. Reno, sudah kau ganti materi presentasi warna ponsel menjadi produksi?" Ia bahkan tidak berkesempatan menoleh ke belakang.

"Sudah." Jawab Reno.

Albar menyandarkan badan di kursi. Kedua sikut di sandaran tangan lantas mengenggam kedua tangan sendiri. "Sejak berdiri Moon di tangan Pak Abrisam dan Pak Pratibha, penjualan pertama ponsel Moon berhasil menyapa pasar Asia Tenggara. Semua Negara terciprat dalam distribusi Moon-10 Negara bergabung." Ia mengupas sekilas sejarah. Berbicara berbaur kepada kedua orang di situ. Namun lebih acap menatap lurus ke depan.

"Lalu 4 tahun setelah setahunnya berdiri Moon, Eropa dan Asia Timur kompak menjadi pasar kedua bagi Moon. 10 tahun setelahnya, pasar ketiga dari ponsel Moon yaitu, Timur Tengah, Afrika serta India. Pasar pertama sampai ketiga itu, tetap menjadi pasar global Moon hingga sekarang." Ujar Albar luar kepala. "Jadi untuk Moon terbaru ini, berapa kita memproduksi?"

Marriage For Business Purposes [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang