Please vote and leave a comment! Thank you 💐
***
Abrisam serta Pratibha telah duduk berhadapan di ruang rapat kantor Moon. Entah berapa tahun mereka berdua tidak duduk di sana. Jikalau ada pembahasan penting perihal Moon, maka mereka kerjakan di rumah masing-masing belaka. Faktor usia dan kesehatan cenderung memberatkan langkah kaki guna bekerja lagi.
Perubahan zaman beserta pimpinan Perusahaan Moon merubah desain interior kantor. Keseluruhan oleh Albar. Sebelum ia menikah dengan Klarybel. Abrisam dan Pratibha tersenyum tipis tatkala melihat-lihat ruang rapat dengan pandangan tidak terbatas.
Bergaya desain interior klasik. Dahulu kala pewarnaan hijau muda yang melekat. Bila warna dinding terganti, furniture dan gorden tidak. Yakni, bermotif emas. Tampak jelas Albar menyukai konfigurasi tersebut.
Bicara sofa, warna suram sofa kini berubah menjadi terang. Lampu gantung kristal nan selayak tidak berkenaan habis dimakan zaman, masih kerap tergantung di langit-langit rumah maupun kantor. Generasi setelah Abrisam dan Pratibha itu enggan menukar lampunya.
Kedatangan Abrisam dan Pratibha lebih penting dari kepentingan sebelum-sebelumnya. Sekilas sematan, kedua Orang Tua berumur lewat setengah abad itu memaksa diri agar berbincang di kantor meskipun Albar sudah mengusulkan mendatangi mereka.
Dua map Albar beri kepada Abrisam baru Pratibha dengan berjalan formal menghampiri mereka. Seusai melakukan itu ia duduk. Menarik napas guna menuturkan kalimat pembukaan namun dibatalkan Abrisam. Beralasan santai-santai semata. Jangan terlalu kaku terbawa alur kehidupan kantor. Sebab dua Orang Tua ini merupakan keluarga Albar serta telah kenyang menyantap perbuatan formal dalam situasi pekerjaan selama berpuluh-puluh tahun.
"Para orang tua saya, I apologize for the inconvenience. Tidak seharusnya saya melibatkan Papa sama Papi lagi saat penyerahan kekuasaan Moon sudah di tangan saya." Pratibha menganjurkan Albar guna menyebut Papi.
"No problem.. berhenti merasa kalau memanggil kita itu beban bagimu." Ujar Abrisam.
"Stop talking about that. Memang seharusnya di dalam keluarga kita harus bahu membahu. Lagian, Papi suka bisa meeting tentang Moon lagi." Sedang Abrisam, tersenyum merekah lebar tanpa memperlihatkan gigi. "Albar Anakku, kamu juga Anak saya. Tidak saya bedakan antara kamu dan Klarybel. Jangan pernah sungkan dalam segalanya. Ya?"
"Ya, Pi." Seusainya Albar menggeser tablet miliknya ke kanan agar lapak memuat map cukup. "Baiklah. Saya ingin Moon menciptakan perangkat teknologi terbaru."
"Mmm. Laptop dan komputer.." ujar Pratibha seraya menatap dokumen di dalam map.
"Iya, Pi."
"Lanjutkan. Papi akan mendengarkanmu." Pratibha belum berkenan membaca keseluruhan isi dokumen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage For Business Purposes [On Going]
RomanceDemi terstrukturnya perusahaan keluarga yang berdiri di bidang smartphone, Albar dan Klarybel bersedia menerima perjodohan yang diselenggarakan oleh kedua orang tua mereka. Baik Albar dan Klarybel tidak pernah berat hati serta santai akan pernikahan...