Please vote and leave a comment! Thank you 💐
***
Sebelah sepatu hak tinggi putih dari pengantin baru wanita baru saja turun dari mobil. Gaun pengantinnya tidak menyusahkan meski berjalan seorang diri. Sebab menyeret sepanjang 2 cm saja di bagian belakang. Sedangkan di bagian depan, terbelah samping hingga lutut. Lantaran terpaku dengan fasad rumah baru, sepatu hak tinggi satunya menyusul dengan lamban.
Rumah tersebut adalah kado pernikahan kedua Orang Tua mereka. Satu tahun Klarybel berteman dengan si Arsitektur dalam merancang desain interior dan eksteriornya. Albar tidak ikut serta. Ia tidak mencantumkan alasan dan tidak ada pula yang mencetak tanda tanya. Poin ini Klarybel bahagia. Yang mana kala itu mengartikan bila ia tidak perlu bertemu Albar begitu cepat. Maka, jadilah semata-mata pertemuan makan malam tiga bulan lalu menjadi yang pertama.
Para Pekerja Rumah Tangga, Supir serta Satpam belum hadir. Beberapa koper mereka dibawakan supir Abrisam dan supir Pratibha yang tak lain ialah yang mengantar mereka ke rumah. Keseluruhan ada dua mobil. Untuk memuati pengantin baru dan koper. Koper langsung diantar ke kamar masing-masing.
Meski yang merancang desain rumah adalah Arstitektur, namun hasil desain tersebut merupakan deskripsi Klarybel. Semacam ia mengatakan ingin berkonsep interior gelap akan tetapi dipandang teduh. Menyukai fasad rumah bergaya elegan juga berkelas. Menumbuhkan pohon-pohon pendek dan rerumputan tanpa banyak penghijauan. Sebab ia takut kejahatan dapat mudah bersembunyi. Lantai mewah tanpa ramai di mata, corak dinding jangan bermotif tapi tidak sepi dan lain sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage For Business Purposes [On Going]
RomanceDemi terstrukturnya perusahaan keluarga yang berdiri di bidang smartphone, Albar dan Klarybel bersedia menerima perjodohan yang diselenggarakan oleh kedua orang tua mereka. Baik Albar dan Klarybel tidak pernah berat hati serta santai akan pernikahan...