10. Tidak pernah

879 70 73
                                    

Please vote and leave a comment! Thank you 💐

***

"Bagaimana dengan pabrik Moon di China?" Tanya Albar kepada koleganya.

"Pabrik beroperasi sangat bagus. Menurut saya sejauh ini membangun pabrik di China langkah yang tepat." Ujarnya seraya menaruh kedua tangan di atas sandaran sofa.

"Pabrik Moon di Qatar?"

"Aman." Ia menaikkan sebelah alis.

Albar menggeser foto-foto pabrik Moon di Luar Negeri beserta menggulir beberapa halaman di dalam file itu. Enam menit setelahnya, mengembalikan tablet ke atas meja lantas rekan kerja Albar memerintahkan Asistennya agar meletakkan di dalam mobil sahaja.

 Enam menit setelahnya, mengembalikan tablet ke atas meja lantas rekan kerja Albar memerintahkan Asistennya agar meletakkan di dalam mobil sahaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak dua bulan belakangan, Albar kerap diajak Jhon beserta Reno guna bermain olahraga Golf. Ia yang tidak suka berolahraga satu itu menolak mentah. Namun, tidak lepas berkat rasa kekariban membikin ia akhirnya menuruti permintaan sahabat dan Adik Ipar.

Meski menuruti, ia tidak benar-benar melakoninya. Jhon datang berdua bersama Reno, Klarybel sendirian dan Cia-Vivi berdua. Di waktu bersamaan, ia membahas bisnis semata sedang lainnya di lapangan golf. Albar tiba lebih dulu yakni lima menit.

Usai bertemu dengan rekan kerja semasa empat puluh menit, Albar melangkahkan kaki menuju tempat duduk sofa yang tersedia untuk mereka semua. Selain hubungan sengit dalam pernikahan Albar dan Klarybel, hubungan antara Reno-Jhon kepada Cia-Vivi adalah murni berteman. Teman dekat tidak teman jauh pula tidak. Semata-mata mengenal biasa akibat sebagian momen dijalani sebab golf. Meski demikian, tiada keasingan atau kekauan antara Reno-Jhon dan Cia-Vivi.

Albar meraih gelas tinggi koktailnya, bernama kereta golf broken down. Berwarna hijau zamrud. Dibuat dengan minuman keras serta air jeruk nipis. Memiliki rasa manis dan buah. Lantaran menyukai jenis minuman yang kuat, ia menambahkan vodka yang botolnya telah di hadapan. Mencampurkannya sedikit. Seraya menggenggam gelas, ia menoleh ke sofa sebelah sekilas. Kelang tiga langkah dari tempatnya duduk merupakan sofa Klarybel beserta dua sabahatnya.

Mereka tidak kerap berlainan meja. Kadangkala satu meja. Seteguk setelah meloloskan wine, Albar menatap kelima orang di lapangan itu dari kejauhan di sofa. Matanya menangkap sang Istri berdiri di tengah. Di samping kanan Klarybel ada Cia barulah Vivi. Dan di samping kiri ada Reno barulah Jhon.

Cia dan Vivi serempak memukul bola golf lumayan kencang kemudian gagal masuk ke dalam lubang. Kompak pula tertawa ketiganya menertawai kedua wanita itu. Berikut Klarybel bermain sendiri. Awalnya, bola golf menggelinding pelan dengan cantik.

Semu sewaktu tinggal masuk ke lubang, bola golf pun menjelma jelek lantaran berhenti. Entah bahagia melihat penderitaan orang lain, atau pula kegagalan tidak menimpa diri sendiri, Cia dan Vivi membalas tertawa. Reno dan Jhon jua melantas mengeluarkan tawa setelah bola golf berhenti.

Marriage For Business Purposes [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang