22. Pisah

864 63 53
                                    

Please vote and leave a comment! Thank you 💐

***

Bangunan desain interior dan eksterior gedung ONE tiada perbedaan alias tetap serupa semacam pertama kali berdiri. Meskipun Direktur Utama telah berganti seiring berlalunya waktu, mereka tidak mengubah seluruh desain beserta furniture kecuali telah mengalami kerusakan.

"Kenapa dia sangat marah ditimpa berita sejelek ini?"

Klarybel menelaah, bahwa peristiwa masa kini merupakan kala pertama bagi Albar mengecam keras tindakan ONE. Mengapa ONE sebab Perusahaan ponsel pintar itu yang semata bersaing curang. Berpuluh-puluh kali pencemaran nama baik Moon dan pria itu ternodai. Lamun, tiada satu kali pun Albar marah.

Himpunan kecurangan berikut ialah; ONE mengada-ngada bila sang Dirut Moon alias Albar Abrisam merupakan koruptor di Perusahaannya sendiri. Pernah mengirim kesaksian palsu dari seorang wanita yang entah berasal darimana bahwasanya tatkala ia melamar kerja, salah satu bagian terpenting di Moon melecehkan dirinya.

Bukan itu semata, nama-nama Abrisam beserta Pratibha pun tidak lepas dari gangguan ONE. Artikel menulis jikalau posisi Albar yang menjabat sebagai Dirut bersebab hasil dari menggulingkan Abrisam dan Pratibha melalui kudeta tak berdarah.

Perlakuan Moon kepada seluruh buruh pabrik mereka pun disinggung. Moon tidak memperkerjakan seyogianya manusia. Adanya jam kerja tidak manusiawi tiap bulannya beserta upah kecil kerap dibayar dengan tidak tepat waktu. Seakan telah terbiasa, merupakan kelaziman bila ada pekerja yang pingsan atau meninggal kala tengah bekerja.

Semua kecurangan yang berasal dari ONE tersebut acap dibantah oleh Pengacara Moon. Tentu memberikan segala bukti. Semacam wanita yang pernah mengaku dilecehkan itu, terbantahkan oleh Moon bahwa mereka tidak membuka lowongan pekerjaan dalam tahun-tahun itu.

"Senang akan bekerja sama dengan, you." Ujar Rasti mengikuti Klarybel yang sedari tadi melipat kedua tangan.

"You menantikan ini?"

"Biasa aja, sih."

"Oh.."

"... lumayan."

"Apa maksudnya?"

"Setidaknya kita gak saling menyiram minuman lagi."

"I think so."

"Mmm. Kenapa pertemuan kita dibagi 2?"

"Albar yang mengatur. Dia bilang mau lebih terbuka dulu dengan Presiden ONE."

"Albar? Lo memanggil Suami lo hanya nama?"

"Memangnya kenapa? Itu bukan sebutan yang menghina."

"But that's rude." Rasti sedikit tertawa.

"Ya ya ya. Akan gue simak." Klarybel merapikan uraian rambutnya. Berupaya menghindari raut malas agar tak kentara.

"Gue lihat lo masih simpan kemarahan sama gue." Tatapan Rasti terhadap Klarybel persis mengamati.

"That's just your guess. Aslinya nggak." Semburat senyum tipis Klarybel menyala.

"Apakah Suami you maksa ketemu I?" Insting tajam Rasti mengenai Klarybel masih menetap.

"Justru gue yang berinisiatif. Awalnya face to face ini gak ada."

"Wow." Rasti membuka lebar mulut dan memasang raut takjub. "Hilang sudah firasat buruk gue tentang, lo, Klarybel."

Seadanya Klarybel membalas raut gembira Rasti dan tidak natural. Sepersekian detik kemudian ia pun berujar, "What will you do after our meeting?"

Marriage For Business Purposes [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang