Please vote and leave a comment! Thank you 💐
***
Kursi santai kolam renang bermaterial kayu jati premium menjadi saksi atas kesantaian Klarybel. Membuka majalah mode serta pijatan halus pada kedua kaki di sore hari. Oleh Maid yang ia perintah secara asal. Tidak memanggil ahlinya sebab memijat kakinya pelan semata.
Klarybel mengombinasikan antara atasan tank top dan bawahan celana pendek elastis motif. Memadukan warna hitam keseluruhan. Bantal tebal di kursi bagian punggung itu menjadikan ia ingin berlama-lama. Menjumpai fajar baru menyudahi. Baru berencana demikian, Sulis yang berjaga di pintu sejak tadi datang menghampiri Klarybel. Mengisyaratkan ia hendak menggagalkan perencanaannya.
"Nyonya, Tuan sudah pulang."
Buku majalah ia tutup. "Stop." Titah Klarybel kemudian tangan Maid yang memijatkan kakinya berhenti. Berdiri di samping Sulis dan Klarybel melekatkan kargidan di kala yang bersamaan. "Pekerjaan kalian selesai. Persilakan Albar ke sini."
"Baik, Nyonya." Jawab mereka serentak.
Jadi, tugas Sulis sebelumnya ialah menunggu wujud Albar tiba di dalam rumah sekaligus menjaga pintu yang terletak di ruang keluarga dari sang pria. Tentu perihal pakaian seksi yang Klarybel lekatkan pada tubuhnya. Dan tiada drama meskipun ia berkehendak berlama di situ sebab bertemu Albar merupakan ihwal yang ia perkenanan.
"Kenapa kamu tidak bilang aku jika mengadakan jumpa pers?" Sewot Klarybel seraya berdiri di sebelah kursi panjangnya. Sedangkan Albar, dekat kursi panjang pula yang membatasi mereka.
"Biar apa saya bilang ke kamu?"
Klarybel membelalakan sedikit mata. "Karena menyangkutku! Aku punya modus supaya nama Rasti jelek. Makanya aku tidak membungkam media kecuali CIZ."
"I warned you, and now it's messed up. This is on you. Well, apapun rencanamu, jumpa pers tetap saya adakan."
"Kamu merusaknya." Sinis Klarybel.
"When will you stop looking for trouble?"
"Bukan aku yang mulai! Semua foto sudah direkayasa."
"Saya percaya jika kamu mengatakan itu sedang terhipnotis."
Keduanya saling beradu tatapan sengit dalam waktu yang cukup lama. Hingga usai kala Albar mendobrak kelengangan, "Kekacauanmu sudah saya bereskan. Jangan lagi memancing masalah di luar." Tubuhnya baru menyerong ke samping hendak berlalu, kaki masih di tempat belum bergerak akan tetapi ujaran Klarybel membatalkannya yakni,
"Aku akan klarifikasi." Alis mengernyit Albar membikin Klarybel melanjutkan tafsirannya. "Mengklarifikasi kalau keributan di kelab karena Rasti yang mencari keonaran lebih dulu ke Moon."
"Kamu tidak dengar perkataan terakhir saya?" Albar memiringkan kepala. "Atau tidak mengerti?"
"Dengar lalu mengerti. Aku cuma ingin membela diri. Di mana salahnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage For Business Purposes [On Going]
RomanceDemi terstrukturnya perusahaan keluarga yang berdiri di bidang smartphone, Albar dan Klarybel bersedia menerima perjodohan yang diselenggarakan oleh kedua orang tua mereka. Baik Albar dan Klarybel tidak pernah berat hati serta santai akan pernikahan...