21. Lagi dan lagi

757 55 32
                                    

Please vote and leave a comment! Thank you 💐

***

Lagi dan lagi berita perihal jajaran orang penting di Moon. Bila satu bulan lalu nama Klarybel yang muncul di berita infotaiment, kini nama Albar-lah yang terseret menghiasi berita di sejumlah kanal televisi dan jejaring sosial. Albar tengah menjadi objek perhatian manakala berita terkait dirinya berupa;

Kantor pusat Moon yang berada di Jakarta, tidak mutlak perkantoran sebagaimana mestinya. Ada salah satu ruang rahasia guna melepas penat. Ruang di dalam ruang. Ialah kamar tidur di dalam ruang kerja Albar. Kamar tidur tersebut dipergunakan Direktur Utama itu. Bersenang-senang membawa sekumpulan pria keluar-masuk.

Diketahui pula, pernikahan Albar dan sang Istri merupakan tujuan bisnis belaka. Entah sekadar rumor atau valid, keduanya tidak pernah menanggapi berita semacam ini serta seakan tutup mulut. Lantaran pernikahan homoseksual tidak diakui oleh hukum di Indonesia, maka Direktur Utama pun melakoni perbuatan menyimpang.

Kala masyarakat di sekitaran gedung Moon diwawancara, mereka bersuara bahwasanya sejumlah pria kerap keluar kantor pukul sembilan malam. Masyarakat tidak pernah curiga lantaran menganggap karyawan pria yang pulang larut itu bersebab lembur dan dapat halnya dikatakan kolega sepekerjaan.

Tampan, gagah dan berwibawa. Karakteristik Albar ini pula enggan mencetak opini masyarakat bila Albar penyuka sesama jenis. Selain ruang rahasia di ruang kerja, ada lift di lantai satu yang langsung menghubungkan langkah kaki ke ruang kerja Albar. Dua tempat rahasia tersebut semata-mata Albar yang tahu. Seluk-beluk gedung Moon sulit diketahui bila mengingat kecanggihan kantor Moon dan sistem keamanannya yang tinggi.

Seseorang yang memiliki kekuatan di semua lini mudah melakukan apapun. Tak butuh waktu lama semenjak berita perihal dirinya terbit, Albar lantas mengetahui siapa pemain busuk di sisi belakang tersebut. Ialah Direktur Utama ONE. Hingga berkat suatu berita kotor itu tayang, Albar dan sang Istri akhirnya bertolak ke tempat yang baru mereka kunjungi pertama kali.

"Selamat datang di ONE." Sambut Juan yang tak lain ialah Dirut ONE. Pria bertampang orang baik. Berusia empat puluh delapan tahun.

"Duduk di sini saja." Ujar Albar memutar badan kursi kerja kala langkah Juan mengantar Albar ke sofa. Juan lantas kembali ke meja kerjanya.

"Saya senang sekali lho saat Sekretaris saya memberitahu kalau Moon, Perusahaan teknologi multinasional mengundang ONE untuk bekerja sama." Raut Juan sumringah.

"Saya sudah memperhatikan perkembangan ONE sejak berdiri. Dan itu menarik atensi saya."

"Baik, Pak Albar. Seperti apa kira-kira jalinan kerjasama yang akan kita lakukan?"

"Pak Juan ingin langsung ke inti? Tidak ingin kita mengobrol santai dulu?"

"Oh benar juga. Maklum. Saya terlalu bersemangat."

Kaki Albar memutarkan kursi agar menghadap jendela besar. "Saya hanya tahu bagian eksternal ONE. Seperti apa internal ONE Pak Juan setelah lahir Moon?" Ia menoleh ke samping kemudian.

"ONE bergeser peringkat ke-2 di Indonesia, Pak Albar."

"Excuse me, could you please tell me the reason for that?"

"..." Juan tersenyum lebar. "Saya ambil minuman kita dulu ya Pak biar tidak terlihat tegang." Ia lantas mengayunkan langkah kaki ke sofa. Dua gelas pendek beserta teko aluminium mengandung air teh terangkat dari atas meja. Yang dimulai dari gelas Albar, ia menerjunkan teh ke dalam gelas satu per satu.

"Thank you."

Juan tersenyum tipis. "Oh ya, anda ingin minum-minum? Alkohol berkadar rendah, kok." Menawar kadar rendah sebab meyakini tak mengganggu konsentrasi.

Marriage For Business Purposes [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang