Bab 32

430 65 16
                                    

Aku berada di posisi yang sulit ketika berkunjung ke kediaman Leora dan bertemu dengan Rai di lift yang berada di gedung itu. Pintu lift nyaris tertutup lalu ditahan oleh Rai yang memberiku kode untuk melangkah masuk. Tak ada alasan bagiku untuk menghindari pria itu. Jadi aku masuk ke dalam lift dan berdiri di sebelahnya.

Hari ini Kaiser sudah memulai jadwal kerja baru yang mengharuskan pria itu untuk menginap di kantor unit pemadam kebakaran dan baru akan pulang esok paginya. Leora yang sudah pulang duluan di sore hari mengatakan padaku kalau tak ada yang akan ia lakukan malam ini. Sebenarnya ia biasanya pergi ke pusat kebugaran bersama Kaiser, namun memutuskan untuk mengurangi intensitasnya untuk menyamakan jadwal piket Kaiser.

Pasangan satu itu pastinya banyak menghabiskan waktu luang bersama selama ini karena jadwal kerja mereka yang sama. Sekarang setelah Kaiser mengikuti jadwal kerja normal, keduanya terlihat agak muram untuk beberapa waktu.

Namun aku yakin Leora dan Kaiser akan bisa terbiasa dengan jadwal itu. Mungkin hanya akan terkejut pada awalnya, lalu terbiasa setelah menjalaninya selama beberapa waktu. Begitulah caranya para manusia bertahan hidup, dengan menyesuaikan diri pada keadaan yang ada. Bukan hal yang baru.

Kembali pada Rai yang berdiri diam di sebelahku. Setelah membantuku menahan pintu lift, ia sama sekali tak mengatakan apapun sejak tadi, berbeda dari penampilan yang ia tunjukkan di pertemuan-pertemuan kami sebelumnya. Atau memang beginilah sifat asli Rai sebenarnya, hanya diam ketika tak merasa ada yang ingin dibicarakan. Apalagi denganku, ia tak perlu berbasa-basi lagi karena aku sudah menjadi salah satu wanita yang pernah ia takhlukan walaupun hanya untuk satu malam.

Karena ia tak mengatakan apapun, maka aku juga memutuskan hanya berdiam diri saja sampai pintu lift terbuka di lantai yang kami tuju. Aku membiarkannya untuk berjalan lebih dulu, melamun sambil memandangi punggungnya, lalu terlambat menghentikan langkahku ketika ia berhenti tiba-tiba dan berbalik.

Kami bertabrakan. Tepatnya aku yang menabrak tubuhnya. Wajahku mengenai dadanya yang keras hingga aku reflek mengeluh.

"Aduh, kenapa kau berhenti tiba-tiba?" tanyaku sambil mengusap hidungku.

Aku mendongakkan kepalaku, mengambil langkah mundur karena terkejut mendapati raut wajahnya yang terlihat agak menyeramkan dengan kantung mata yang membengkak dan lebih gelap lagi dari terakhir kali aku bertemu dengannya beberapa hari yang lalu.

Ada kemuraman yang jelas di kilat matanya yang sebelumnya selalu terlihat ramah itu. Bibirnya yang indah merengut, tampak agak kering dan tak segar, tak seperti malam itu ketika aku menciumnya dengan hasrat yang begitu menggebu-gebu.

Senyuman nakalnya yang sulit untuk aku lupakan tak terlihat hari ini. Ia sepenuhnya berubah menjadi orang yang berbeda hanya dalam jangka waktu kurang dari dua bulan.

Sebenarnya apa yang terjadi pada Si Pria metroseksual di hadapanku ini? Terus terang saja, walau tubuhnya tak sebesar dan sangat berotot seperti para petuagas pemadam kebakaran, ia tetap saja lebih besar dan tinggi dariku. Melihatnya menunduk ke arahku sambil merengut seperti sekarang membuatku agak was-was juga.

"Maaf," ucapnya setelah diam untuk waktu yang terasa begitu lama sejak tadi.

Hanya kata itu saja yang ia keluarkan dari mulutnya sebelum ia berbalik dan melanjutkan langkahnya menuju kediaman Leora. Aku menggelengkan kepala, merasakan perasaan bersalah karena bebicara agak keras dengannya tadi. Mungkin saja ia sedang mengalami hari-hari yang benar-benar buruk hingga bisa mengubahnya seperti itu.

Entah bagaimana caranya, ia tak terlihat seperti Rai si Playboy hari ini.

Tapi bagimana jika aku bertanya dan mendapat kernyitan di dahi? Ia bisa saja mengira aku sedang mencoba menarik perhatiannya, merayunya seperti mungkin banyak wanita di luar sana lakukan padanya. Memikirkan menjadi salah satu wanita yang tergila-gila padanya di dalam benaknya saja sudah membuatku tak terima. Itu rasanya akan menghancurkan harga diriku.

Yet to Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang