1

381 34 0
                                    

" AKU TAU AKU TIDAK BISA MEMBERIKAN KETURUNAN PADAMU TAPI BUKAN BERARTI KAMU BEBAS MELAKUKAN SEMUA HAL TANPA PERSETUJUANKU! "

" KEPUTUSAN KU SUDAH BULAT DINDA JADI KAMU TIDAK PUNYA HAK UNTUK MENENTANGNYA! "

.
.

Helena melihat kearah jam dindingnya yang sudah menunjukkan jam 8 pagi, dia hanya bisa menghela nafas panjang karena sudah satu setengah jam lebih hanya keributan yang mengisi hari-harinya setiap pagi.

Helena hanya bisa duduk di meja belajarnya sambil melihat foto dimana keluarganya masih utuh yang tidak ada sebuah keributan karena hal sepele, mustahil untuk rumah ini mendapatkan sebuah ketenangan hanya untuk sehari tidak seperti dulu yang sehari-hari bisa didapatkan.

.
.

" Kenapa mereka kuat banget ya ribut daritadi? Nggak ada niat untuk berhenti kah? Aku mau buat sarapan dan mandi aja nggak jadi. " Helena hanya bisa mendengarkan musik menggunakan headphone agar tidak mendengar keributan itu lagi.

.
.

Helena hanya bisa mengalihkan pikirannya dengan musik dan buku pelajaran. Pintu kamarnya terbuka tampa ada sebuah ketukan, orang itu masuk dan menyentuh pundak Helena yang membuat dia terkejut sambil melihat siapa yang menyentuhnya.

.
.

" Maaf-maaf kamu pasti kaget ya? Kakak baru pulang dari lembur tapi nggak ada Adra yang nyambut makanya kakak langsung masuk. " Ucap Dika dengan nada manja sambil merentangkan kedua tangannya agar Helena bisa memeluknya.

" Maaf tadi Helena keasikan denger musik jadi nggak denger kalau kakak udah pulang. " Ucap Helena ambil memeluk kakaknya dengan erat.

.
.

Dika tau jika adiknya sangat tidak nyaman dengan situasi seperti ini walaupun sudah 5 tahun lebih hidup dikondisi seperti ini dia sangat tau bahwa adiknya masih tidak nyaman dengan situasi seperti ini walaupun sudah biasa dengan situasi seperti ini.

.
.

" Sudah berapa kali adik bilang kalau masuk ke kamar adik mandi dulu apalagi kakak baru pulang lembur, bau keringet tau. " Ucap Helena sambil mencubit pinggang Dika.

" Maaf-maaf namanya juga kangen kamu juga belum mandi juga jadi nggak apakan? Toh kita sama-sama bau. " Dika semakin kesakikan karena Helena mencubitnya semakin keras.

" Yaudah sana keluar-keluar aku mau mandi kalau gitu. " Ucap Helena sambil mendorong Dika keluar dari kamarnya.

" Adik, kamu pakai dress yang kakak hadiahkan waktu ulang tahunmu itu? Karena kakak mau ngajak kamu ketemu sama seseorang. " Helena mengangkat satu alisnya dan memiringkan kepalanya karena bingung dengan ucapan kakaknya.

" Oke deh kalau gitu tapi sebagai imbalannya kakak harus beliin aku jajan. " Ucapnya sambil menutup pintu itu sebelum Dika setuju.

" Aish, kebisaan banget untung sayang. Hm? Sepertinya aku harus membersihkan ini dulu. " Ucapnya sambil memandang ruang keluarga yang sudah kacau.

.
.

Helena sudah selesai berdandan tapi dia masih diam di kamarnya, dia berdiri di depan cermin memandangi dirinya dengan dress pemberian kakaknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terimakasih Telah HadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang