Epilog

143 16 0
                                    

" Ayah gimana kabarnya? Aku udah lama nggak ketemu ayah. " Ucap Helena.

" Ayah mau foroan dulu nggak? Biar aku kasih tau kak Dika kalau aku udah ketemu ayah. " Ucap Helena yang dibalas anggukan.

" Makasih ayah, oiya ayah kabar bu Din- " Saat membalikkan badannya tiba-tiba dia tertusuk.

" Ini akibatnya kalau kamu ngelawan saya dan memilih tinggal sama kakak kamu jadi lebih baik kamu mati. " Ucap angga kemudian meninggalkan Helena sendirian dengan pisau yang masih tertancap.

.
.

Keadaan pemakaman saat itu sepi tak ada satu orang pun dan jauh dari pedagang maupun rumah warga. Saat sedang menahan darah agar tidak mengalir terus menerus, Helena ditelpon oleh Dion.

.
.

" Kak tolong aku, aku di pemakaman umum. "

" Aku akan kesana tapi kamu kenapa? "

" Aku ditusuk pisau sama ayah jadi tolong cepet. "

" Baiklah baiklah, tunggu disana. "

.
.

Helena diam dekat makam kakek dan neneknya namun dia berusaha untuk berteriak mencari bantuan walau hasilnya nihil.

Helena menahan sakit dan mencoba menelpon Juan. Helena menunggu cukup lama untuk telponnya diangkat. Juan yang sedang mabuk menyuruh Haskara untuk menjawabnya.

.
.

" Halo Helena, ada apa nelpon Juan? "

" Nggak ada, aku cuman mau nanya kabarnya. "

" Dia lagi sama aku. "

" Ada Zania ya? "

" Kamu udah tau ya? Maaf. "

" Tenang saja, tadi Juan udah ngasih tau aku kok. Tolong jaga Juan ya, jangan sampai kenapa-napa. "

" Baiklah aku akan menjaganya. "

" Terimakasih kak Haskara. "

" Baiklah.

.
.

Helena mendengar kalau Juan sedang bersama Haskara menjadi tenang walaupun ada Zania disana. Helena mengeluarkan cukup tenaga untuk menahan agar tak terlalu banyak yang keluar.

Namun Helena mulai menutup matanya secara perlahan seiring bunyi sirine ambulan yang semakin mendekat. Helena terjatuh tepat diantara kedua nisan kakek dan neneknya.

" Setidaknya dia sudah bersama Haskara dan bertemu Zania orang yang dapat membuatnya lebih bahagia jadi aku bisa tenang. Terimakasih Juan telah hadir menjadi bagian dari hidupku. "

Setelah mengatakan hal itu perlahan mata Helena mulai tertutup. Namun ada sosok yang sangat dia rindukan datang menghampirinya dan berkata.

" Kakek dan nenek akan menemanimu disini bukan mengajakmu bersama kami. "

.
.
.
.
.

PERHATIAN‼️
Jangan lupa untuk vote dan komen jika kalian suka, biar aku semakin semangat.

Sudah selesai ceritanya guys 😁
Kasian amat jadi Helena, aku selama nulis merasa bersalah sama Helena.

Tapi aku bakal buat cerita lanjutan tentang cerita ini dengan judul yang hampir mirip.

Kita lihat dicerita selanjutnya apakah Juan semakin kurang ajar atau berubah total dan apakah Helena masih bisa selamat?

Tunggu lagi satu minggu aku upload prolognya. Byeee o(╥﹏╥)

Terimakasih Telah HadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang