17

95 14 0
                                        

" Tentu saja senang karena Juan tidak pernah pamer pacarnya ke tante. " Ucap Kirana.

.

" Bro, lu sampai kapan mau gamonin cewek itu? Bahkan belum tentu dia mikirin lu. " Ucap Veron dengan penuh emosi.

" Gw nggak gamon tapi.. " Ucap Juan terpotong yang membuat Veron kesal.

" TAPI APA?! Mending lu pacaran sama Helena anjir, udah anaknya pinter, baik, rajin, kagak matre. Sedangkan mantan lu 180° perbandingannya sama Helena. " Kini Veron menahan kesalnya dengan meminum minumannya yang baru datang.

" Tapi gw masih ragu sama perasaan gw sendiri. Saat pertama kali bareng Helena rasanya emang berbeda tapi gw sering mikir kalau dia cuman pengganggu di kehidupan gw. Tapi lama kelamaan gw sering kangen kalau nggak ketemu dia. " Ucap Juan.

" Pusing gw sama lu. " Ucap Veron sambil fokus dengan minumannya.

" Kayak lu nggak begitu aja pas pdkt sama cewek lu yang sampai sekarang belum lu kenalin. " Ucap Juan menatap Veron dengan kesal.

" Gw? Gw udah tau sejak awal dia memang berbeda dari mantan gw makanya gw ngambil langkah untuk ngedeketin dia walaupun dia duluan yang ngambil langkah untuk ngedeketin gw. " Ucap Veron sambil tersenyum bangga.

.
.

Saat mereka kembali ke salon, mereka sedikit terkejut dengan perubahan rambut Helena karena dia seperti orang baru bagi Juan. Banyak yang ingin mengambil foto rambut Helena terutama tante Kirana yang begitu bersemangat.

👆🏻 model rambutnya kira kira gitu lah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👆🏻 model rambutnya kira kira gitu lah.

.
.

" Kenapa pendek gitu rambutnya? " Tanya Veron ke ibunya.

" Dia yang kepengen katanya mau nyoba yang baru. " Ucap tante Kirana yang masih memainkan rambut Helena.

" Mom? Kasian Helena itu kayaknya cape banget di jadiin model. " Ucap Veron yang kemudian dicubit oleh ibunya.

" Biarin, suka-suka aku lah. Makanya aja pacarmu ke salon mommy biar dia jadi modelnya mommy. " Ucap tante Kirana yang sibuk menghias rambut Helena.

" Kan bisa si Wulan. " Ucap Veron sambil mengambil kacamata.

" Helena pakai kacamata ini, aku kasih minta. " Ucap Veron sambil memasangkan kacamata itu.

" Makasih emm kak Veron. " Ucap Helena yang membuat Veron tersenyum.

" Baiklah kami pamit dulu ya tante, bro tos dulu kita. " Ucap Juan kepada Veron.

" Hati-hati guys, sampai jumpa besok. " Ucap Veron.

" Kamu sama Juan seleranya anak sekolahan ternyata. " Ucap tante Kirana sambil menyerahkan Veron sapu.

Terimakasih Telah HadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang