10

119 13 0
                                    

Paginya Helena sudah berada di dapur sedari tadi, Lidya dan Kayla yang baru bangun sudah disuguhi oleh nasi goreng yang begitu lezat. Saat sedang makan Helena masih asik menyiapkan kotak bekal.

.
.

" Kamu mau ke kantornya kak Dika kah? " Tanya Kayla dengan mulut penuhnya.

" Iya tadi pagi dia nelpon minta nasi goreng. " Ucap Helena yang masih sibuk menyiapkan bekal untuk Dika.

" Mau kita anterin nggak? Biar aman aja gitu. " Ucap Kayla sambil meminum airnya.

" Tidak usah aku bisa anter sendiri, kalian jangan khawatir. Aku pergi duluan ya. " Ucap Helena langsung pergi meninggalkan Kayla dan Lidya yang masih setengah sadar.

.
.

Saat keluar Helena sudah ditunggu oleh Juan. Mereka tak ada pembicaraan sama sekali karena mereka sibuk dengan dunia masing-masing. Sampai mereka berhenti di sebuah kantor yang begitu besar.

Juan jalan mendahului Helena. Helena kesusahan mengikuti langkah kaki Juan yang begitu cepat. Saat mereka memasuki lift Juan membuka pembicaraan diantara mereka berdua.

.
.

" Itu isinya apa? " Tanyanya sambil memainkan ponselnya.

" Emang kenapa kalau kamu tau isinya mau minta? " Tanya Helena dengan judes.

" Iyakan mau nyoba makanan dari calon istri masa nggak boleh. " Ucap Juan yang membuat muka Helena merona.

.
.

Saat pintu lift terbuka Helena langsung keluar dan mencari keberadaan Dika. Saat sedang melihat sekeliling Dika langsung berlari sambil memeluk Helena dengan erat.

.
.

" Adekku yang imut, lucu, cantik, akhirnya kamu dateng juga kakak udah laper banget. " Ucap Dika tak melepas pelukannya.

" Kakak mau makan dimana? Biar Helena temenin. "

" Kamu belum makan ya? Yaudah kita makan di kantin aja, oiya Juan kamu dicari sama tuan Sanjaya dan Kevin. " Ucap Dika lalu pergi bersama Helena dan meninggalkan Juan.

" Kenapa harus dikantin? Tadi temen-temen kakak pada makan di meja kerja mereka kok. " Ucap Helena sambil menatap kakaknya dengan tatapan yang penuh tanda tanya.

" Anu, kakak cuman nggak pengen kamu merasa nggak nyaman karena diliat mereka. " Ucap Dika sambil tertawa canggung.

" Owh begitu. Oiya aku dah lama nggak liat kak Jeslyn kabarnya dia gimana ya? " Tanya Helena lagi sambil menatap kakaknya.

" Dia lagi sibuk banget jadi kakak belum sempat ketemu. " Ucap Dika.

" Wah kantin nya lumayan sepi eh? Itu bukannya kak Danendra ya? " Tanya Helena dengan penuh keraguan.

.
.

Mereka pun menghampiri meja tersebut dan benar tebakan Helena bahwa orang yang sedang duduk itu adalah Danendra. Danendra terlihat sedikit terkejut dengan kedatangan Helena.

.
.

" Loh? Lena ngapain kesini, nggak sekolah? Apa jangan-jangan bolos lagi. " Ucap Danendra sambil berdiri dari posisi duduknya.

" Aku lagi libur makannya mampir kesini. " Ucap Helena dengan kesal.

" Yaudah sih jangan ngambek, oiya Lena udah punya pacar belum? Kalau belum mending sama kak Danen aja gimana? " Ucap Danendra sambil menggoda Helena.

Terimakasih Telah HadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang