18

82 15 0
                                    

Esok paginya dokter yang tadi malam datang kembali untuk mencabut infus milik Dika. Saat itu Dika dan Juan masih tertidur kecuali Helena. Helena langsung mengajak dokter itu berbicara.

.
.

" Dokter, aku ingin memastikan jika kita pernah bertemu sebelumnya jadi tolong perlihatkan wajah anda. " Ucap Helena dengan suara yang sedikit serak.

" Lebih baik anda ikut saya dulu. " Ucap dokter itu dan jalan mendahului Helena.

" Untuk apa? " Tanya Helena kemudian batuk.

.
.

Dokter itu tak menjawab. Mereka terus jalan sampai masuk keruangan dokter dan Helena langsung diperiksa. Kemudian dokter itu meresepkan obat.

.
.

" Kamu nggak kuat dingin ternyata ya, sudah lama begitu atau baru-baru? " Tanya dokter itu sambil fokus menulis resep obat.

" Sudah dari dulu emang tubuh saya lemah dok makanya kakak saya selalu ngejaga saya. " Ucap Helena sambil menahan batuk.

" Baiklah ini resep obat untuk kakakmu dan untuk dirimu sendiri. " Ucap dokter itu sambil melepas maskernya.

" Panggil saya Dion saja. "

.

Dion Laksana Ardhana
Cast : Lee Chan / Dino

11 FebruaryUmur 25 tahunAdik kandung dari Jelita Wilona Pratama / ArdhanaDokter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11 February
Umur 25 tahun
Adik kandung dari Jelita Wilona Pratama / Ardhana
Dokter

.

" Umur dokter 25 tahun?! " Ucap Helena seperti tak percaya.

" Itu hal biasa, ini juga rumah sakit keluargaku jadi aku bantu lah. " Ucap Dion sambil tersenyum manis.

" Sepertinya aku balik dulu kak Dion. Pasti kak Dika nunggu aku. " Ucap Helena menuju pintu.

" Tapi bisakah aku punya nomermu? Siapa tau kita sebenarnya pernah bertemu seperti katamu tadi. " Ucap Dion yang langsung disetujui Helena.

" Terimakasih ya kak Dion. " Ucap Helena kemudian meninggalkan ruangan itu.

" Ternyata dia tumbuh dengan cepat. " Ucap Dion sambil menatap foto yang terletak di mejanya.

.
.

Saat Helena kembali ke kamar 17 VVIP dia melihat Juan yang membantu Dika keluar dari kamar mandi. Walaupun Dika bilang dia bisa sendiri tapi tak bisa ditutupi jika dia merasa sakit dari raut wajahnya.

Terimakasih Telah HadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang