21

75 12 0
                                    

" Bunda? Kapan Bunda pulang? " Tanya Juan sambil memeluk Yolanda.

" Jangan mengalihkan pembicaraan, siapa orang itu? " Ucap Yolanda sambil melepaskan pelukan dari Juan.

" Itu.... Mantan aku. " Ucap Juan sambil menundukan kepalanya.

" Kenapa dia nelpon kamu? " Tanya Yolanda kembali.

" Dia ngasih tau bakal pulang pas Februari. " Ucap Juan masih diposisi yang sama.

" Lebih baik kamu kasih tau Helena tentang ini karena bunda nggak mau ada kesalahan pahaman di hubungan kalian. " Ucap Yolanda kemudian memeluk anaknya.

" Apapun yang berkaitan dengan mantanmu beritahu Helena, mengerti? " Ucap Yolanda sambil membelai surai anaknya.

" Iya bunda. " Ucap Juan sambil membalas pelukan Yolanda.

.
.

Sekarang jam 9 malam tapi tumben sekali Helena belum tertidur biasanya dia sangat ketat dengan waktu tidurnya. Dika langsung menghampiri adiknya yang sedang berada di teras dengan badan yang sedikit sakit.

.
.

" Kenapa kamu nggak tidur? Ada masalah? " Tanya Dika sambil duduk disebelah adiknya.

" Bukan masalah sih cuman ada sesuatu yang mengganjal aja. " Ucap Helena sambil menaruh kepalanya dipundak kakaknya.

" Kakak boleh tau nggak tentang hal yang mengganjal itu? " Tanya Dika meminta persetujuan.

" Kakak tau dokter yang ngasih tau kalau kakak boleh pulang saat di rumah sakit itu? Aku merasa pernah melihat dia sebelumnya, kalau kakak merasa nggak? " Tanya Helena kepada Dika.

" Emangnya mirip siapa? " Tanya Dika kembali.

" Nah itu permasalahannya kak, aku juga lupa. Coba saja aku ingat pasti nggak nanya kakak. " Ucap Helena yang membuat Dika tertawa.

" Iya juga sih. Tapi kamu jangan terlalu mikir hal itu lebih baik kamu istirahat sekarang daripada telat bangun lagi. " Ucap Dika sambil berusaha berdiri.

" Iya kak. "

.
.

Helena kembali ke dalam kamarnya setelah membantu Dika masuk ke kamarnya. Helena termenung sambil menatap langit-langit kamarnya. Helena merasa frustasi karena sudah mencoba tidur namun tak kunjung tertidur.

Tiba-tiba Helena dikejutkan oleh suara telpon, Helena bergegas mengambil hpnya dan tersenyum lebar ketika orang yang menelponnya adalah Juan.

.
.

" Kenapa belum tidur? Bukannya besok sekolah? "

" Nggak bisa tidur. "

" Karena apa? Ada tugas yang sulit? "

" Bukan. Tapi gara-gara aku ngeliat orang yang mirip sama orang yang pernah aku temuin. "

" Emangnya siapa? "

" Dokter yang ngerawat kak Dika. "

" Udah jangan terlalu dipikirin nanti malah sakit jadinya karena terlalu dipikirin. "

" Iya tadi kak Dika bilang gitu juga. "

" Kamu mau denger aku nyanyi nggak? Kalau mau nanti aku nyanyiin."

" Nyanyiin lagu perfect by Ed Sheeran aja deh. "

.
.

Helena sedikit terkejut karena suara Juan yang begitu lembut. Helena terpesona dengan suara Juan walaupun Juan dalam posisi rebahan tapi suaranya begitu indah. Hingga tanpa dia sadari Helena mulai tertidur.

Terimakasih Telah HadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang