Terimakasih Telah Hadir

2

Dika yang disaat itu berumur 18 tahun sudah mulai kerja paruh waktu di sebuah cafe yang merupakan kerjasama antara keluarga Sanjaya dan Wijaya.

Karena masih sekolah jadi Dika shift dari jam 2 siang sampai 8 malam. Tapi pada waktu itu Dika datang jam 1 siang karena gurunya ada rapat. Saat sudah jam 7 malam temannya untuk menggantikan shift belum datang yang membuat Dika belum bisa pulang.

Sanjaya dan seluruh keluarga Wijaya datang ke cafe itu dan bertemu dengan Dika. Kepala keluarga dari keluarga Wijaya memperkenalkan Dika dengan Sanjaya dengan senang hati, Sanjaya yang pertama kali bertemu Dika langsung memuji kinerjanya.

Setelah temannya untuk menggantikan shift nya datang Dika pulang diantar oleh Danendra. Namun sebelum pulang Dika diberi uang tambahan oleh Sanjaya. Dika terus berceloteh bagaimana bahagianya dia mendapatkan uang itu kepada Danendra.

Saat sudah sampai Dika dan Danendra langsung menuju pintu utama rumah itu. Tapi pemandangan tak mengenakkan yang mereka lihat karena bu Dinda sudah terbaring dilantai dengan darah yang mengalir perlahan dari celana itu dan Helena yang menghampiri mereka dengan luka dipipinya sambil menangis.

Danendra hanya bisa terduduk lemas sambil mengelus punggu Helena agar tenang, Danendra hanya bengong melihat pemandangan didepannya sampai dia disadarkan oleh Dika yang sudah mengangkat bu Dinda.

.
.

" Danen tolong gw ya dan maaf kalau darahnya nanti kenak mobil lu. " Ucapnya dengan senyum hangatnya itu.

" Jangan pedulikan itu, ayo Lena kita harus ke rumah sakit sekarang. " Ucapnya sambil menggandeng tangan Helena.

.
.

Mereka sampai dirumah sakit dengan cepat karena Danendra yang mengebut. Mereka bertiga duduk di lobby menunggu kabar bu Dinda. Saat menunggu Danendra pergi sebentar sambil menelpon seseorang. Sedangkan Helena masih menangis dipelukan kakaknya.

Tak lama kemudian Danendra kembali membawa 2 kantong plastik dengan senyumnya yang lebar dan diikuti oleh orang tuanya.

.
.