11

98 15 0
                                    

Juan menghampiri Helena perlahan-lahan sambil mengambil jepit rambut yang berada di tali tas milik Helena. Helena sedikit terkejut dengan tindakan Juan, hati Helena berdetak tak karuan karena Juan sekarang berada di sebelahnya.

.
.

" Kamu suka sama kucing ya? " Helena hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

" Kalau kamu? " Tanya Helena sambil menatap Juan.

" Aku juga suka. " Ucap Juan sambil mengelus kucing berwarna oren didekatnya.

" Karena apa? " Tanya Helena kembali dan tetap melihat Juan dengan dalam.

" Mereka nggak cerewet mungkin tapi ntahlah. Kamu keliatannya suka sama kucing juga mau aku fotoin? " Tanya Juan sambil mengeluarkan handphone nya.

.
.

Helena hanya mengangguk saja, Juan mengambil tempat sedikit jauh dari posisi Helena tadi. Tanpa Juan sadari dia telah mengambil begitu banyak foto hingga Helena memanggilnya.

.
.

" Juan, udah selesai belum? Aku takutnya dicariin sama kak Danendra. " Ucap Helena yang membuat raut wajah Juan berubah.

" Udah kok. Kamu mau liat hasilnya nggak? " Ucapnya sambil menyerahkan hpnya.

" Tidak perlu, aku yakin kalau hasil fotomu tidak mengecewakan. " Ucap Helena sambil berdiri dari posisi nya yang sedari tadi jongkok.

" Juan boleh anter aku ke tempat parkiran nggak? Kayaknya aku sedikit lupa sama jalurnya. " Ucap Helena dengan nada yang sedikit ragu.

.
.

Juan hanya memberikan senyuman tipis dan jalan mendahului Helena. Mereka tak berbicara sama sekali selama perjalanan menuju parkiran. Saat mereka sampai diparkiran mereka bertemu dengan Dika, Kevin dan Danendra.

Dika dan Kevin menyambut mereka dengan senyuman yang gembira tapi tidak dengan Danendra yang sudah melihat sikap Juan tadi.

.
.

" Ternyata lagi berduaan kirain kemana, yaudah ayo Helena kita pulang. " Ucap Dika sembari berjabatan dengan Kevin.

" Terimakasih untuk kerjasamanya hari ini, Kevin. " Ucal Dika sambil tersenyum.

" Gw juga lebih berterimakasih karena lu dah bantu gw begitu banyak. " Ucap Kevin sambil menepuk pundak Dika dengan tangannya yang satu lagi.

" Ayo Danendra biar sekalian makan dirumah gw. " Ucap Dika sambil merangkul Danendra.

" Anu Juan, maafin atas sikap aku yang langsung lari itu ya? Aku ngerasa nggak sopan banget jadi orang. " Ucap Helena sambil membungkukan badannya.

" Tidak apa-apa, lain kali kita pergi bareng lagi ya. " Ucap Juan sambil mengelus kepala Helena.

.
.

Helena langsung kabur mengikuti kakaknya karena kini mukanya merah sempurna karena tingkah Juan tadi. Juan dan Kevin masih berdiri disana sampai mobil yang dinaiki ke-tiga orang tadi menghilang dari pandangan mereka.

Juan tanpa sadar kembali mengulas senyum yang tak pernah Kevin lihat sebelumnya, senyuman yang Juan berikan seperti reflek tanpa ada beban atau paksaan.

.
.

" Lu itu sebenarnya suka sama Helena kan? Tapi lu masih kekeh dengan pendirian kalau semua wanita sama. " Ucap Kevin yang membuat Juan seketika menoleh kepada lawan bicaranya dengan senyum licik.

Terimakasih Telah HadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang