33. Fitnah

229 7 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berpikir."
~Imam As-Syafi'i

**********

"Selamat Ulang Tahun Ra. Ini Kado dari Saya" ujar Pak Alfin.

"Terimakasih Pak... Seharusnya Pak Alfin tidak perlu Repot-repot memberikan Saya Kado"Ucap Zahra tak enak Hati.

Pak Alfin tersenyum.

"Tidak Apa, Saya sudah Niat akan memberikan mu Kado ini. Dan Maaf karena memberikan nya terlambat"

"Sekali lagi Terimakasih Pak"

Pak Alfin mengangguk. Lalu Pamit untuk kembali mengajar.

"Hai Ra"Sapa Nabila.

"Halo"balasnya.

"Wih! Kado dari siap tuh?"kepo Nabila.

"Pak Alfin"

Nabila pun mengangguk.

"Yuk ke kelas"ajak Zahra.

"Yuk"

Mereka Berdua pun berjalan beriringan menuju Ruang Kelasnya.

"Eh Ra? Kamu Melanjutkan S2 di mana?"tanya Nabila disela-sela Jalannya.

"Insyaallah Disini"

"Semangat biar bisa Pake Jas Dokter tiap hari!"seru Nabila sembari mengepalkan tangan dan mengangkatnya.

Zahra yang melihatnya hanya bisa terkekeh atas tingkah Temannya itu.

"Saja Ada-ada kamu Bil"

"Iya dong! Harus semangat! Kamu mah enak Udah pinter pasti gampang masuk S2 nya"iri Nabila.

"Ga semua orang pinter bisa Melanjutkan S2 nya. Sebenarnya Di Dunia ini tidak ada yang bodoh, hanya saja mereka enggan untuk berjuang dan bekerja keras"tutur Zahra bijak.

"Benar juga kamu Ra!"

Kini mereka berdua telah sampai di Ruang kelasnya. Zahra dan Nabila pun duduk.

"Eum... Ra. Ini untuk kamu sebagai Hadiah Ulang tahun Dan-"

"Maaf"cicit Ferdi. Sembari menyodorkan dua Paper bag.

Zahra yang melihat itu pun memutar bola matanya malas. Kenapa baru meminta maaf sekarang? Kenapa tidak kemarin-kemarin?.

"Apakah kemarin-kemarin kamu yang mengunciku di Kamar mandi Pondok?"tanya Zahra serius.

Dengan Ragu Ferdi mengangguk.

"Kamu tahu? Apa yang aku rasakan? Apakah kamu merasakan? Selama berjam-jam Aku di Dalam kamar mandi. Beruntung Allah menyelamatkanku"Ucap Zahra.

"Maaf"mohon Ferdi.

"Aku Sudah memaafkan sebelum kamu meminta maaf"

"Terimakasih"

"Aku minta sama kamu. Tolong jangan ganggu kehidupan ku!"tegas Zahra.

Ferdi tersenyum menyeringai lebar sembari menatap Zahra remeh.

"Asal Lo tahu? KELUARGA LO YANG MEMBUAT AYAH GUE DI PENJARA! Dan apa yang gue lakuin ke Lo itu sebagai balasan sebab Ayah gue dipenjara"ucap Ferdi dengan intonasi yang tinggi.

"Di penjara?"beo Zahra.

"Iya! Lo ga tahu kan?"

"Fer udah Fer! Nanti Lo Bonyok lagi Sama Pak Alfin"peringat Dito.

ZAYRA: Antara Rasa Dan Cinta[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang