بسم الله الرحمن الرحيم
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)"**********
Tidak terasa, Sudah Satu Minggu mereka berada di Singapura. Rencananya mereka berdua akan Pulang esok Hari.
"Humaira? Mau Mas buatkan Coklat Panas nda?"tanya Zayan.
Zahra mengangguk. Malam hari ini terasa begitu Dingin. Coklat Panas cocok untuk menemani Keduanya di Malam Hari.
"Boleh"
"Oke, Mas buatkan dulu"
Zayan beranjak dari duduknya, Masuk kedalam Guna membuatkan Coklat Panas untuk Istrinya.
"Ga kerasa ya Dek, Sekarang Adek udah Empat Bulan tinggal di Rahim Mama. Sehat-sehat ya Adek. Kita kasih kejutan Buat Opa, Oma, Kakek dan Nenek"ujarnya seraya mengelus-elus Perutnya yang sedikit membuncit.
"Tara! Coklat Panas sudah Jadi"seru Zayan lalu meletakan Dua Gelas Coklat Panas di Meja.
"Selamat menikmati Tuan Putri"
"Terimakasih Pangeran"
Zahra meneguk perlahan demi Perlahan Coklat Panas itu.
Sedangkan Zayan? Ia sibuk memandangi Wajah Bidadari di Hadapannya itu.
"Sayang ih! Jangan diliatin gitu"ucapnya malu-malu.
"Gapapa dong kan udah Halal"
"Hm iya-iya"
"Mau dengar cerita?"tawar Zayan.
Zahra mengangguk dengan antusias.
"Mau mau!"
"Udah lama ga dengerin Cerita dari Mas"
Zayan tersenyum.
"Sini duduk"ujar Zayan sembari menepuk pahanya.
Zahra yang mengerti pun mengangguk. Lalu beralih duduk dipangkuan Suaminya.
"Jangan kayak begini Humaira. Masa membelakangi Mas"
Zahra pun menyengir lalu mengubah posisinya.
"Nah, kayak gini kan enak"
"Enak apa hayo?"goda Zahra.
"Enak Ceritanya dong"
Zahra mengangguk.
"Udah ayo cerita Sayanggg"
Zayan terkekeh.
"Kebiasaan kalo Mau sesuatu pasti Romantis"lirih Zayan.
"Apa Sayang?"tanya Zahra sedikit mendengar lirihnya Suara sang Suami.
Zayan menggeleng, berdehem. Lalu mulai bercerita.
"Judulnya, Ketakutan seorang Anak Kecil"
"Ada seorang Syaikh sedang berjalan-jalan ditepian sebuah Sungai, Syaikh melihat seorang Anak kecil yang belum mencapai usia Baligh, sedang berwudhu sambil menangis.
Hal itu menarik perhatian Syaikh, maka Syaikh bertanya. "Wahai anak kecil, apa yang membuatmu Menangis?"
Anak kecil itu berkata. "Wahai Tuan, Aku sedang membaca Al-Qur'an, hingga sampai pada Firman Allah."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYRA: Antara Rasa Dan Cinta[end]
Novela Juvenil[BERSAMBUNG] DIMOHON UNTUK VOTE+KOMEN! JANGAN LUPA TAMBAHKAN KEDALAM PERPUSTAKAAN MU!!! "Abi dan Umi sepakat akan menjodohkan Zay"tutur Kyai Zidan. Gus Zayan membelalak terkejut. "Ma-maksud A-abi?" "Zay akan Abi dan Umi jodohkan?"tanya Gus Zayan. Ky...