بسم الله الرحمن الرحيم
"Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik. Maka posisikan dirimu di antara keduanya."
~Imam As-Syafi'i**********
"Anak nya yang membuat masalah"beritahu Gus Raka.Deg!
"Fer?"
Ferdi terdiam menunduk.
"Apa yang sudah Putra saya lakukan pada keluarga Gus?"tanya Maria sedikit ketakutan.
"Putra Ibu telah menampar Putri saya, tidak hanya itu. Tetapi Putra ibu Juga yang sudah nekat ingin menabrak Putri Saya. Beruntung Putri saya hanya keserempet"
"Astaghfirullah!"
"Putra ibu yang mengunci Putri saya di kamar mandi hingga beberapa jam, membuat Putri saya Kedinginan sampai Pingsan"
"Putra ibu juga yang telah membuat malu Putri saya. Dengan cara membeberkan Berita yang tidak benar"
Gus Raka Mengadukan tentang Apa yang telah Ferdi lakukan Pada Putri nya.
"Berita?"
"Putramu bilang kepada teman-temannya. Bahwasanya Fariz dipenjara karena Keluarga Putriku. Bukan kah Fariz masuk ke Dalam Penjara karena Kesalahan Dia?"
Maria tak habis pikir pada Putranya. Ferdi yang ia kira baik dan tidak pendendam. Tapi nyatanya apa?
"Bunda kecewa sama kamu Fer"ucap Bunda dengan berlinang air mata.
"Maafin Ferdi Bun! Maaf"mohon Ferdi sembari meraih tangan Bundanya. Tetapi Maria menepisnya.
"Maafkan Perlakuan Putra saya Pada keluarga Gus! Maaf Gus. Maaf sekali. Saya akan melakukan apa pun yang Kalian minta agar Saya bisa mendapatkan Maaf dari kalian"Mohon Maria.
"Tidak Usah mengemis Maaf.
Tanpa kamu Meminta maaf pun, Saya sudah memaafkan mu""Terimakasih"
"Kami akan mencabut tuntutan Pak Fariz dengan Syarat keluarga Kita Damai, tidak saling memfitnah."
"Baik! Terimakasih sekali lagi dan Maaf"
"Allah saja maha Pemaaf.
Masa Hambanya Tidak?
Ga bahaya ta?"Keesokan harinya. Pak Fariz atau Ayahnya Ferdi telah bebas dari Penjara. Kini Keluarga Ferdi tengah berkumpul bersama di Ndalem Al-Azhar.
Fariz sangat bersyukur bisa kembali berkumpul dengan keluarga nya. Tapi di satu sisi ia sedih karena belum sempat meminta maaf pada Sahabatnya, yaitu Almarhum
KH. Husen Gibran Al-Fatih.Fariz dan keluarganya Sudah berZiarah ke Makam KH. Husen tadi pagi. Setelahnya mereka pun mampir ke Ndalem Al Azhar Sekedar untuk bersilaturahmi.
Keluarga Ndalem menyambut mereka dengan Senang Hati. Masalah yang dahulu Kini sudah tiada hilang ditelan Kebahagiaan.
"Senang sekali bisa berkumpul lagi. Semoga Kita bisa selalu berkumpul seperti ini lagi yah"tutur Fariz.
"Amin"
"Andai Saya diberi kesempatan untuk Meminta maaf pada Husen. Pasti Saya akan meminta maaf sebanyak-banyaknya pada Beliau."
"Tidak apa Pak, Abah pasti sudah memaafkan nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYRA: Antara Rasa Dan Cinta[end]
Ficção Adolescente[BERSAMBUNG] DIMOHON UNTUK VOTE+KOMEN! JANGAN LUPA TAMBAHKAN KEDALAM PERPUSTAKAAN MU!!! "Abi dan Umi sepakat akan menjodohkan Zay"tutur Kyai Zidan. Gus Zayan membelalak terkejut. "Ma-maksud A-abi?" "Zay akan Abi dan Umi jodohkan?"tanya Gus Zayan. Ky...