57. Singapura

180 7 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Dibalik kokohnya setiap bangunan pasti ada titik lemahnya. Sama halnya dengan Manusia, Terlihat tegar dihadapan Publik namun terpuruk dihadapan Allah SWT sang pencipta"
~Zayan


"Singapura, seribu cara untuk meluluhkan hatinya"
~Zahra

**********

"Selamat Zan!"ucap Zayan.

Farzan menjabat tangan Temannya itu.

"Terimakasih Bro"

"Hai? Kamu Ning Zahra bukan?"tanya Viola.

Zahra terdiam menggenggam erat lengan kekar Suaminya itu.

"Maaf, Istri Saya belum terlalu mahir dalam bahasa Hungaria"ucap Zayan.

Viola tersenyum.

"Tidak apa-apa"

"Jika ingin berbicara Gunakanlah Bahasa Inggris"ujar Fizar.

Viola mengangguk.

"Hi, you're Ning Zahra, right?"

Zahra mendongak lalu mengangguk.

"Yes, I'm Zahra"

"Can we be friends ?"

Zahra menatap ke arah Suaminya. Zayan yang mengerti pun mengangguk.

"Sure, let's be friends "

"Thank You "

Zahra mengangguk.

Keduanya turun dari pelaminan menuju kursi yang sudah disediakan.

30 menit berlalu. Zayan dan Zahra memutuskan untuk Pulang.

"Nanti Kita Makan Malam di Restoran bersama Kak Azzam"celetuk Zayan yang sibuk dengan kemudinya.

Zahra yang tengah menatap jalanan pun menoleh.

"Beneran Sayang?"

"Beneran dong"

Malam harinya sesuai rencana Zayan. Ia akan pergi ke Restoran untuk Makan malam bersama Azzam.

"Sudah siap Humaira?"tanya Zayan.

"Sudah Sayang"

Zayan yang menggunakan Sweater Putih dan celana berwarna hitam. Sedangkan Zahra, ia menggunakan Gamis Berwarna Hitam dan kerudung yang berwarna Mocca.

"Ayo Sayang"ajak Zahra tak sabaran.

Zayan mengangguk lalu mulai melajukan Mobil nya.

"Tidak sabar sekali kelihatannya"kekeh Zayan.

"Iya dong, Kangen banget sama Kak Azzam. Apalagi sama keluarga di Indonesia"lirihnya diakhir kalimat.

"Mau pulang ke Indonesia, hm?"

"Engga usah lah Sayang. Aku masih betah di sini"

"Yakin?"

Zahra mengangguk.

"Keluarga di Indonesia belum di kasih tau Humaira?"

"Kasih tau Apa?"

"Tentang mereka yang sebentar lagi akan mempunyai personil baru"

Zahra membulatkan mulutnya. Lalu menggeleng.

"Nanti di kasih taunya pas Kita pulang aja deh"

"Loh kenapa?"

ZAYRA: Antara Rasa Dan Cinta[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang