45. Kepergok

250 7 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Sekarang dirimu adalah milikku, Zahra.
Tidak boleh ada satupun Manusia yang boleh mengambil mu dariku. Kecuali Kematian"
~Zayan Ar-Rasyid



"Aku beruntung karena bisa Dicintai dan Mencintai Manusia Sepertimu, Zayan."
~Zahra Al-Azhar

**********

"Humaira nya Mas. Bangun yuk, sebentar lagi Subuh"ucap Zayan lembut sembari mengurai Rambut Zahra yang menutupi wajah Cantiknya.

"Euh, Lima menit lagi Sayang"ucapnya.

"Ayo bangun, Mandi Besar dulu"ajak Zayan.

"Iya Mas"

Zahra terduduk, dirinya merasakan dingin di sekujur tubuhnya, dan ternyata dirinya tidak mengenakan apapun! Dengan cepat Zahra menutupi tubuhnya menggunakan selimut, lalu beranjak dari Ranjang.

Melihat Istrinya yang akan berjalan membuat Zayan terheran-heran.

"Memangnya tidak sa-"

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Zahra sudah meringis.

"Awsss..."ringis Zahra.

Ia pun kembali mendudukkan dirinya di bibir kasur. Zayan mendekat kearah Istrinya.

"Biar Mas gendong"tawar Zayan.

Zahra pun mengangguk pasrah. Tenaganya sudah terkuras tadi malam, membuat dirinya lemas di pagi hari.

Zayan pun membawa Zahra kedalam kamar mandi, ia mendudukkan nya di Closet.

Zahra terheran. Mengapa Suaminya tidak keluar?

"Mas mau mandi bareng Humaira. Boleh kan?"

Zahra terdiam lalu mengangguk. Lagian Suaminya sudah melihat seluruh tubuhnya semalam.

Aish, mengingat itu membuat Zahra tersipu malu.

"Hey, ko pipinya merah?"tanya Zayan.

"Malu Mas"cicitnya sembari mengeratkan selimut yang akan terlepas dari tubuhnya.

"Malu kenapa coba? Lagian kan kita udah sa-"

"Ih! Udah dong Mas, jangan di bahas, buruan katanya mau mandi"

"Humaira mandiin Mas, Nanti Mas mandiin Humaira"

Deg

Jantungnya berpacu lima kali lebih cepat.

"Malu Mas"cicitnya.

"Gausah malu Humaira, milik Mas itu milik Humai juga, milik Humai juga milik Mas"

"Tapi jangan macem-macem!"peringat Zahra.

"Engga Humaira, palingan ini"ujarnya sembari menunjuk bibir ranum milik Zahra.

Zahra menelan Saliva nya kuat-kuat. Dirinya sangat Malu sekali, malu, malu sekaliiii!!!

ZAYRA: Antara Rasa Dan Cinta[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang