✨️Hai El!

184 42 0
                                    

Selamat datang di awal kisah ELLE -La dernière lumière pour l'étoile- .

Langsung baca aja ya!
Enjoy!✨️

🌟
.
.
.

"El! Lo mau kemana?"

"Kantin! Ayo mumpung belum masukkk! Gue laperr!"

Flower menatap jengah sahabatnya sedari kecil itu. Baru saja sampai kelas bahkan dudukpun belum, tapi sudah gatal ingin pergi. Apa bocah itu alergi kelas?

"Kembang! AYOK! Lama banget deh! Gue belum sarapan tauuu! AYOK AYOK GASSS!"

"Heh El! Pagi-pagi udah ribut aja! Gue lakban juga lama-lama!" kesal Abel yang baru datang. Ia melotot pada temannya yang kini mencebikkan bibir di ambang pintu.

"Udah ayo sama Loly aja. Loly belum sarapan juga hehe."

"PERMEN! LO EMANG SAHABAT TERBAIK!"

"Nggak kayak yang dua itu. Galak!" lanjut Estelle dengan suara pelan namun ternyata yang dibicarakan dapat mendengarnya. Dua gadis yang merasa disindir langsung melotot tajam pada si pelaku. Estelle hanya nyengir dan ngacir sebelum diamuk macan betina. Tak lupa ia menarik Loly.

"Ikutin?"

"Haih nyusahin. Ayo!" sahut Abel pada Flower.

...

"Permen, lo mau pesen apa? Gue pesenin sini!"

"Ummm. Nasi goreng deh nggak pedes sama es teh. Makasii El!"

Estelle dengan riang langsung menuju stand yang menjual menu tersebut. Ia berjalan sambil memainkan ponselnya, hingga—

BRUUKKK

"Siapa sih yang naruh tembok sialan di sini!" ceplos gadis itu ketika dirinya menubruk sesuatu yang kokoh. Ia lantas memungut ponselnya dan mendongak.

Nafasnya seolah berhenti saat yang dilihat bukanlah sebuah tembok, melainkan pahatan sempurna seorang manusia.

"Ganteng banget," celetuknya tanpa sadar.

Orang yang dipandangi memiringkan kepala dan terkekeh melihat ekspresi gadis itu.

"Lo baik-baik aja? Makanya kalau jalan jangan sambil liat hp. Ayo berdiri."

Cowok itu lantas mengulurkan sebelah tangannya dan tentu langsung disambut baik oleh Estelle. Matanya masih tak berkedip memandang cowok itu. Sejak kapan di SMA Ganesha ada orang setampan ini? Sudah 6 bulan dia menjadi murid di sini, tapi belum pernah bertemu dengan cowok tersebut.

"Lo baik-baik aja?" tanya cowok itu lagi, karena Estelle yang hanya diam.

Estelle mengangguk-anggukkan kepalanya lucu. Ia lantas melirik bet kelas cowok itu. Oh kakak kelas rupanya. Oke! Harus sopan dulu.

"A-anu nggak apa-apa kak. Maaf ya tadi nggak sengaja."

Cowok itu terkekeh lagi. Ia merasa gemas melihat wajah manis gadis di depannya.

"Santai aja. Oiya, nama lo siapa? Gue Ancel."

"Estelle, Kak. Panggil aja El."

"Oke El. Mmm boleh—"

"Lo lama banget ngapain aja sih?!" Suara tersebut muncul dari belakang Estelle dan menghentikan ucapan Ancel. Ancel tersenyum dan secara spontan Estelle menoleh kebelakang.

"Wah gila! Yang ini lebih ganteng!" ceplos gadis itu lagi tanpa sadar. Ancel ngakak mendengarnya. Sementara si cowok yang dimaksud Estelle memicing sinis pada gadis itu.

ELLE  -La dernière lumière pour l'étoile-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang