✨️Sabtu yang Melelahkan

64 30 0
                                    

🌟
.
.
.

“Oh jadi yang ini orangnya?”

Elior memandang datar wanita yang berbicara itu. Ia lantas menoleh pada Estelle yang sedang cengengesan.

“Kak Andin nggak sama Kembang?”

Andin berdecak karena Estelle tak menjawab pertanyaannya.

“Dia hibernasi” ujarnya “Ini cowok lo?”

Estelle mengangguk lantas menepuk lengan Elior beberapa kali.

“Itu Kak Andin kakaknya Flower. Kak Andin, Ini Elior cowok gue” Estelle memperkenalkan dua manusia yang emmm sepertinya akan sedikit tidak akur itu.

Bisa ia lihat dari cara Andin yang sejak awal memandangi Elior dengan sinis. Seolah mencibir di setiap helaan nafasnya.

Sementara Elior juga memberi gestur defensif sejak ia menoleh pada Andin. Tatapannyapun tak bersahabat. Padahal Estelle yakin dua orang itu tak saling kenal.

Ia jadi ragu sendiri memperkenalkan Elior ke Bianca nanti. Takutnya akan lebih parah dari respon Andin saat ini.
Dan awkward moment pun terjadi. Baik Andin maupun Elior hanya mengangguk samar pada satu sama lain tanpa berbicara apapun. Estelle menahan nafasnya sejenak menghadapi situasi ini.

“Umm itu— Anu— kalian baik-baik aja?” tanya Estelle pada akhirnya.
Lagi, keduanya hanya mengangguk membuat Estelle meringis sendiri.

“Gue balik ke kursi gue dulu. Selesai acara langsung ke back stage” pungkas Andin dan berlalu dari sana dengan acuh.

Estelle mengulum bibirnya begitu melihat kelakuan kakak sahabatnya. Tak biasanya ia bersikap seacuh itu.

“Kak Leo kenal Kak Andin?”

“Enggak” sahut Elior dengan ekspresi yang sudah kembali melunak.

“Kok tadi kalian kayak nggak suka gitu” cicit Estelle. Takut-takut ia melirik pada Elior.

Elior terkekeh melihat raut Estelle saat ini. Ia mengelus rambut gadis itu dengan lembut.

“Nggak usah mikir aneh-aneh. Emang kamu pernah liat aku ramah sama orang lain selain kamu?”

Pertanyaan itu berhasil membungkam Estelle. Dan alhasil ia hanya menggeleng saja.

Ia baru ingat, bahwa pria di sebelahnya ini sudah mirip raja iblis. Bahkan dengan teman-temannya sekalipun, Estelle belum pernah melihat Elior berlaku ramah apalagi lembut. Wah nampaknya perlakuan manis Elior padanya beberapa waktu ini sudah mengenyahkan semua kesan buruk Elior sejak awal bertemu. Estelle diam-diam tersenyum miris, ia sampai lupa betapa mengesalkannya Elior saat awal bertemu dengannya.

Tapi bagus juga pikir Estelle. Kemungkinan Elior selingkuh sangat kecil kalau kelakuan pria itu seperti ini. Ada rasa lega yang begitu besar dihatinya.

...

Sesuai janji, selesai acara Estelle dan Elior menemui Bianca di back stage. Awalnya Estelle ragu, ia sunguh takut mulut cabe Bianca akan membuat Elior naik darah ataupun sikap acuh bin songong Elior akan menyebabkan Bianca murka.

Tapi ketakutannya tak berarti apapun saat Bianca pertama kali melihat Elior, manusia itu langsung terperangah pada wajah tampan Elior. Dan Bianca nampak begitu mendukung hubungannya dengan Elior.

Bahkan saat makan malam bersama Andin, Bianca terus memberi wejangan pada Estelle dan Elior agar hubungan keduanya langgeng. Hingga membuat Andin yang duduk di sampingnya jengah sendiri.
Estelle hanya membatin, apa ucapan Bianca bisa dipercaya? Pasalnya kisah cinta gadis itu sendiri kerap sad ending.

ELLE  -La dernière lumière pour l'étoile-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang