🌟
.
.
.Estelle masih berdiam diri di ruang band meskipun latihan sudah usai 15 menit yang lalu. Ketiga rekannya pun sudah pulang menyisakan Estelle dan Gilang di sana.
Gilang hanya diam menatap Estelle yang menurutnya aneh. Bukan hanya dia saja sebenarnya, ketiga rekannya juga merasakan keanehan pada satu-satunya anggota perempuan di band mereka.
Sejak awal hingga akhir Estelle terus menggunakan masker. Gadis itu bahkan menolak minum. Bicaranya pun lebih irit. Saat ditanya kenapa, gadis itu hanya menggeleng membuat mereka lelah sendiri.
“Lo sariawan?” Karena tak tahan Gilang akhirnya menanyakan pertanyaan yang sudah dia tanyakan tadi untuk keempat kalinya.
Estelle menatap malas pada Gilang. Ia lantas membuka maskernya membuat Gilang melongo. Gilang mendekat dan memiting kepala gadis itu sesekali menjitaknya.
“Lo ciuman sama siapa bego! Pasti Liora kan yang muncul waktu ciuman?!”
Estelle mengangguk. Ia tidak memberontak saat Gilang masih memitingnya.
Jangan kaget tentang Gilang yang tau mengenai sosok Liora. Sebenarnya Estelle tadi berbohong pada Faro perihal Faro lah orang pertama yang tau mengenai Liora.
Yang sebenarnya terjadi, Faro adalah orang ketiga yang tau tentang alter egonya. Orang pertama adalah Gilang dan orang keduanya Leon.
Mengenai Gilang, Estelle memang membuka semua kartu yang dimilikinya di depan pria itu. Jadi Gilang sudah tau semua hal tentang Estelle bahkan dari hal paling sederhana sekalipun.
Tak hanya Estelle, Gilang juga melakukan hal yang sama. Alasan keduanya juga sama, karena merasa cocok dan nyaman saja untuk saling bercerita.
Sedangkan mengenai Leon, sehari setelah cekcok kecil mereka kala itu Leon sempat masuk ke unit Estelle kala Estelle sedang menyusun rencana untuk membalas Raya. Dan tentu saat itu Estelle memunculkan sosok Liora.
Entah bagaimana Leon sadar, pria itu menginterogasinya. Dan berakhirlah Estelle membuka kartu di depan Leon seperti di depan Gilang.
Akan tetapi saat di depan Faro tadi Estelle masih menyelipkan kebohongan di sela kalimatnya. Ia hanya merasa belum yakin pada pria itu karena satu kelemahan Faro yang Estelle benci, pria itu suka terburu-buru dalam mengambil keputusan. Mirip seperti Elior.
Sedangkan Gilang dan Leon mereka sangat bijak juga dewasa dalam saat mengambil keputusan. Maka Estelle berani jujur pada mereka.
Estelle hanya tidak mau Faro terluka jika nantinya masuk dan membantu menjalankan rencananya. Estelle akan menaruh Faro di posisi aman dan berharap pria itu tidak menyadarinya.
Faro asli menurut Estelle lebih baik dari pada Gama alter ego milik Faro. Estelle yakin Faro menciptakan Gama untuk melindungi diri dan apa yang dimilikinya. Dilihat dari bagaimana perilaku Gama selama ini sudah mampu memberi Estelle jawaban.
Maka Estelle membawa Faro masuk ke rencananya secara baik-baik karena Faro sudah menyadari perihal Mario.
Jika Estelle masih berpura-pura lugu dan membiarkan Faro bertindak sendiri, ia yakin pria itu akan melakukan hal bodoh. Dengan bertindak seolah bekerja sama dengan Faro, paling tidak pergerakan Faro sedikit banyak akan berada dalam pengawasannya. Dan Estelle bisa menjaga keamanan Faro.
Kembali pada dua insan yang masih setia di ruang band. Gilang sudah melepaskan leher Estelle dan beralih menangkup wajah gadis itu.
“Lo ciuman sama siapa anjir!”
“Faro.”
“STRESS!” pekik Gilang. “APA TUJUAN LO ASTAGA!”
“Dia tau soal Mario. Jadi gue seret masuk ke rencana gue biar dia nggak gegabah. Untung aja dia ngomong, kalau nggak bisa kecolongan gue. Gue nggak mau di kenapa-napa gara-gara niatan bantu gue.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLE -La dernière lumière pour l'étoile-
Novela Juvenil⚠️Bukan lapak untuk plagiat! ⚠️Terdapat adegan kekerasan dan 17+ di beberapa bab. Yang merasa tidak nyaman silahkan diskip ke bab lain ya sayang! "Yang kamu maksud happy ending itu seperti apa sih? Dan sad ending juga seperti apa? Nggak ada bahagia...